I want ice cream 🥺🍦

2.8K 326 2
                                    


Jaemin x Renjun

.

.

.

Ib? Tiktok yang lewat fyp.


"Akhirnya selesai."

Jaemin mulai merapikan meja kerjanya, tangannya ia angkat keatas untuk merenggangkan otot. Kepalanya menoleh kearah jam yang sudah menunjukkan pukul 12 lebih sepuluh menit.

Renjun pasti sudah tertidur pikirnya dan mulai beranjak dari ruang kerja menuju kamarnya dan renjun. Ingin ikut menyusul tidur karena demi apapun jaemin sangat lelah.

Lembur selama tiga hari cukup banyak menguras waktu tidurnya, beruntung besok hari Minggu. Jadi jaemin bisa beristirahat.

Namun sesampainya didepan pintu kamar, alisnya bertaut. Lampu kamar mereka masih menyala, artinya renjun belum tidur?

Dengan cepat pria dua puluh sembilan tahun yang sebentar lagi akan menyandang status ayah itu segera membuka pintu dan masuk kedalam kamar.

Benar dugaannya, renjun belum tidur. Matanya masih terbuka menatap begitu serius kearah ponselnya. Meski selimut tebal sudah membungkus tubuhnya agar tidak kedinginan.

Jaemin melangkah mendekat dan memeluk renjun dengan hati-hati saat tubuhnya sudah ia rebahkan disamping renjun.

"Sayang kenapa belum tidur? Ayo tidur sekarang, ini sudah larut tidak baik ibu hamil tidur larut malam."

Renjun menoleh dan menemukan sang suami yang sudah menenggelamkan wajahnya dibantal. Ia kemudian meletakkan ponselnya dinakas dan meringsut memeluk jaemin.

"Nana..."

"Hmm?"

"I want ice cream." Renjun menyerukan keinginannya sembari mengusap rambut hitam sang suami.

Permintaan renjun sontak membuat Jaemin terduduk dan menatap horor kearah renjun.

"sayang, ini sudah tengah malam. Kita tidak bisa membeli es krim sekarang." Jaemin memperbaiki duduknya dengan bersandar dikepala ranjang.

Lengannya merapihkan rambut renjun yang kini tengah memeluk erat perutnya. "Tapi aku ingin es krim nana~" renjun tidak menyerah, masih mencoba membujuk jaemin agar mau membelikannya.

Entah benar atau tidak, tapi mungkin ini bagian dari fase mengidam renjun. Submissive masih itu tengah mengandung anaknya dengan Jaemin, dan selama awal kehamilannya ia tidak pernah meminta apa-apa. Jadi mungkin saat ini lah baru renjun memasuki fase mengidam.

Kandungannya baru masuk dua bulan ngomong-ngomong.

"Tidak, tidak. Aku tidak akan memberikannya, ayo tidur." Jawab jaemin acuh tanpa mempedulikan bibir renjun yang sudah tertekuk sedih.

Ia langsung menarik selimut hingga sebatas dada dan membawa renjun kedalam pelukannya. Menjadikan lengannya sebagai bantal.

Jaemin lelah dan ingin istirahat, besok pagi saja membelikan es krim untuk renjunnya.

.

.

.

Masih dengan mata yang terasa berat karena karena kantuk jaemin mengikuti langkah renjun dari belakang.

Nyatanya, jaemin tidak bisa menunggu sampai pagi. Tidak dnegan isakan kecil renjun yang terus bergumam ingin eskrim.

Lihat rubah kecil licik itu, sekarang ia sudah bisa tersenyum lebar seolah mengejek jaemin.

Aku menang dan Nana kalah!

Ya, Na Jaemin tidak akan bisa menolak apapun yang bersangkutan dengan kebahagiaan calon mama itu.

"I hate you so much." Desisnya saat sudah berdiri disebelah renjun hang kini tengah memilih es krim.

Dan si manis hanya tertawa kecil, ia kembali sibuk memilih es krim mana yang akan ia beli. Masih dengan Jaemin yang setia berdiri dengan wajah kantuk disampingnya.

Kini tangan si tuan Na sudah bersarang diperutnya yang terwsa agak menonjol diperut bawahnya, jaemin mengusapnya pelan dan bebisik.

"Aegi-ya, lain kali jangan susahkan appa saat tengah malam ya." Ucapnya diakhiri kecupan dipelipis renjun membuat keduanya sama-sama tertawa.

Selesai dengan es krimnya, mer ia beranjak ingin membayar namun saat melewati jejeran cake renjun berhenti dan menahan lengan jaemin.

"Kau ingin cake?"

Jaemin menggeleng lalu menjawab "tidak, aku ingin pulang dan tidur."

Yang mana malah disambut seringai jahil ielh renjun. Ia menarik lengan sang suami ke etalase yang menjajarkan cake yang menggugah selera, "oke kau ingin cake. Yang mana yang kau ingin? Stroberi? Baiklah stroberi."

Jaemin mendelik sinis namun tidak digubris oleh renjun, bahkan pasangannya itu dengan tanpa rasa bersalah memeluk erat dirinya saat pesanan yang ia inginkan sudah tersaji.

"Aku menyayangimu Nana, ayo kekasir dan bayar ini."

Tidak banyak yang dapat jaemin lakukan. Seingin apapun dirinya mengigit pipi renjun sangking gemasnya dnegan permintaan anehnya malam ini, tapi yang mampu ia lakukan hanya bisa menghela nafas pasrah.

"Aku akan menghukum mu."

"Ummh, sebagai ucapan terimakasih kali ini aku izinkan tapi jangan terlalu kasar."

"Baikah, ayo segera pulang. Aku sudah tidak mengantuk lagi."

"Tapi kau yang habiskan cake stroberinya ya."

"Renjun..."

.

.

.

Haha, ngga tau bikin apaan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Haha, ngga tau bikin apaan. Udah lama juga ngga bikin yang fluffy kek gini.

See u next chapter, bye-bye.

Lyra.
Medan, 18 Mei 2021

Buciners [Renjun W//3B] ✓Where stories live. Discover now