Cactus Nana🌵

3.4K 401 9
                                    

Jaemin x Renjun

.

.

.

Suasana pagi hari di pasar adalah yang terpadat nomor dua setelah jalan raya. Itu menurut renjun, cukup menyesal juga kenapa ia mau mau saja diajak mamanya untuk berbelanja di pasar dihari Minggu yang cerah ini.

Jika tau akan seperti ini, ia lebih baik memilih bermain PS bersama dejun ge dirumah. Bocah delapan tahun itu mendengus keras keras, walau baru melihat pintu masuk pasar. Tapi rasa rasanya ia sudah merasakan sesaknya.

Dari jauh saja sudah sesak, bagaimana kalau berada didalamnya?

"Ma, injun tidak jadi ikut ya. Injun menunggu disini saja." Ucapnya setelah menarik pelan lengan baju winwin, winwin hanya tersenyum. Ia tau kok alasan kenapa anaknya tidak jadi ikut masuk kedalam.

"Yasudah, disini saja ya? Jangan kemana mana. Kalau mama lama, tunggu saja didalam mobil oke?" Renjun mengangguk menurut. Mendudukan dirinya disalah satu kursi yang tersedia didepan sebuah minimarket.

Ya, mamanya memarkirkan mobil mereka didepan sebuah minimarket karena tempat parkir pasar penuh. Ok, itu tidak akan jadi masalah.

Mengusir bosan, ia lebih memilih melihat lihat ke sekelilingnya, melihat apa saja yang bisa ia lihat dan menarik perhatiannya. Tidak banyak hal yang menarik sih, hanya kendaraan yang berlalu lalang, pedagang dan.. oh, sepertinya ia menemukan sesuatu yang menarik.

Sebuah toko bunga--toko kaktus lebih cocok sebenarnya--yang baru renjun sadari keberadaannya. Tampilan luarnya saja sudah menarik walau dilihat dari kejauhan. Renjun jadi ingin pergi kesana untuk melihat lihat.

Maka dari itu, renjun memutuskan untuk beranjak dari duduknya dan pergi ketoko kaktus disebrang jalan sana. Kebetulan sekali, ada beberapa orang yang juga ingin menyeberang jadi renjun tinggal mengikuti saja dari belakang.

'cactus Nana'

Plang nama besar itulah yang menyambut renjun dipintu masuk. Didalamnya ada banyak rak rak kaktus yang menampilkan kaktus berbagai ukuran dengan pot pot warna warni yang lucu.

Mata renjun benar benar dimanjakan oleh ini.

Masih berkeliling melihat lihat tempat ini, renjun heran kenapa disini sepi? Padahalkan terletak dipinggir jalan. Memudahkan orang orang untuk menemukan tempat luar biasa ini--lagi lagi menurut renjun.

Sambil melihat, mulutnya tak berhenti bergumam kata wah. Renjun benar benar terpikat, hingga sampai di rak yang entah keberapa. Ia melihat lagi sebuah pintu kaca. Tampak dari luar, didalam sanapun isinya sama. Rak rak yang berisi puluhan atau ratusan kaktus mungkin.

Dipintunya tertera kata 'dorong untuk buka' maka renjun melakukan hal itu. Didalam sini, kaktusnya tak kalah banyak. Juga pot lucu itu. Lagi lagi kakinya ia bawa masuk untuk melihat lebih dalam keajaiban apa lagi yang akan ia dapatkan.

Langkahnya terhenti disatu deretan rak nomor tiga. Matanya tidak sengaja menangkap kaktus kecil bergambar moomin, kartun kesukaannya.

Ingin melihatnya lebih dekat, tapi kaktus itu terletak dirak yang cukup tinggi. Yang tidak akan bisa dijangkau oleh tubuh pendeknya.

Renjun tidak tau, sedari tadi ada yang sudah memperhatikannya saat ia melihat lihat jejeran kaktus diluar tadi.

Si pemilik toko kaktus ini, terus memperhatikan simungil dalam diam. Menahan kekehan gemas saat melihat renjun mencoba untuk meraih kaktus Moomin yang terletak di rak nomor lima.

Buciners [Renjun W//3B] ✓Donde viven las historias. Descúbrelo ahora