2. Insecure

350 50 3
                                    

"KOK LO GA BILANG PUNYA DOSEN GANTENG, SIH?!" Teriak Yeji keras-keras begitu buka pintu kamar Hyunjin dan menemukan Hyunjin sedang bengong sambil meringkuk.

Hyunjin merotasikan bola matanya malas. "Ji, demi. Gue lagi sakit, dan lo dateng teriak-teriak kayak gitu? Akhlak lo kemana?"

Yeji tak menggubris, dia melempar tasnya asal dan duduk di kasur Hyunjin dengan semangat. "Gila sih gila gila gila, lo zolim banget gak cerita kalo si pak Chris-pak Chris itu bentukannya kayak artis Korea! Gue kira Pak Chris yang lo sebut selama ini tuh bapak-bapak tua buncit yang botak di depan!"

"Satu, gue gak punya kepentingan untuk ceritain 'bentuk' Pak Chris ke lo. Dua, sejak kapan gue bilang Pak Chris itu tua buncit dan botak di depan?" Hyunjin melihat kembarannya heran. "Lagian boro-boro mau cerita, lo denger namanya aja langsung ngelengos."

"Iya ih, jadi nyesel gue. Harusnya gue lebih berprasangka baik." Yeji cengar-cengir. "Terus-terus, Pak Chris udah punya istri? Udah punya sih pasti. Blasteran surga-bumi begitu gak mungkin belum ada yang punya. Istrinya cantik banget, ya? Kerja apa?"

Hyunjin berpikir sebentar. "Belom, dia belom punya istri. Tapi..."

"HAH DEMI APA?!" Yeji heboh sendiri. "Seganteng dan semapan itu belom punya istri? Cewek-cewek kemana aja sampe modelan Pak Chris belom ada yang berminat? Fix dia jodoh gue." Yeji mengguncang-guncang lengan Hyunjin. "Plis, Jin, kenalin gue sama Pak Chris. Kayaknya gue jatuh cinta pandangan pertama..."

"Gue gak setuju." Potong Hyunjin dengan nada tegas.

"Kan! Kan! Posesif banget kebiasaan!" Yeji menunjuk-nunjuk wajah Hyunjin dengan menuduh. Sudah lelah karena seumur hidupnya Hyunjin selalu begitu. "Kenapa emangnya kali ini? Lo suka sama Pak Chris?" tanya Yeji polos yang langsung dibalas toyoran kepala sama Hyunjin.

"Lo masih muda, Yeji. Lo juga.. gak jelek," Hyunjin agak kesusahan untuk memuji adiknya. "Saran gue lo cari yang lain aja."

Yeji cemberut. "Kenapa, sih? Karena umur? Paling doi gak sampe 40, masih bisa lah sama gue."

Hyunjin menghela nafasnya, kemudian menatap mata adiknya serius. "Pak Crhis itu duda anak dua."

"HAH?!"




























"YEJII!!!" Sapa para perempuan yang telah duduk manis di cafe mall itu. Yeji melambaikan tangannya, kemudian lari-lari kecil dan ikut duduk disana.

"OMG lama banget yaa gak ngumpul full team kayak gini!" Yeji girang sambil memeluk sahabat-sahabatnya semasa SMA satu persatu. Persis di sebelahnya ada Chaeyeon, di depannya Nancy, dan di sebelah Nancy ada Lia.

Semasa SMA dulu, kelompok ini benar-benar tak kepisah, persis gengnya Dian Sastro di film Ada Apa Dengan Cinta. Mereka baru benar-benar pisah setelah kuliah, karena perbedaan cita-cita dan tujuan. Selama kuliah, mereka masih rajin saling kontak, namun tak pernah ketemuan karena selain Yeji, semua kuliah di luar kota. Baru sekarang bisa full team karena kehidupan mereka berempat akhirnya sama-sama di Jakarta lagi.

"Lo sama siapa kesini, Ji?" tanya Chaeyeon begitu Yeji sudah duduk manis.

"Biasa, sopir pribadi gue si Hyunjin."

"Gak berubah ya, kalian berdua. Berantem mulu tapi kemana-mana berdua."

"Tau deh itu orang, posesifnya gak berubah." Yeji mendelik sebal.

Chaeyeon tertawa. "Gimana kabar si Hyunjin? Masih jadi kutu buku?"

"Makin gila itu orang. Wisuda belom mulai udah main daftar-daftar S2." Yeji geleng-geleng miris.

Mr. Chris and I (Hwang Siblings Ft. Bang Chan)Where stories live. Discover now