Mr. Chris and I (Hwang Siblings Ft. Bang Chan)

#StoryOfUs - Husband Material

SEBELUMNYA, MAAF BANGET!!

Chapter yang tadi pagi udah aku post harus aku repost. Karena, beberapa jam setelah aku post itu, aku baru sadar kalo AKUTUH UDAH NGETIK DRAFT UNTUK HUSBAND MATERIAL DARI BERBULAN-BULAN YANG LALU :""""

Aku lupa sama sekali sama draftnya, dan baru inget setelah aku post yang kemaren. Tadinya aku mau let it go aja, tapi gabisaaaa aku jauh lebih suka sama draft yang awallll:""". Aku gak ikhlas kalo ini sampe gak dipublish wkwkwk

So, aku publish ulang cerita ini. Beda dari yang aku unpub, jadi apakah kalian minat untuk membaca ulang? Hehehehe

"Sebelumnya, Ibu minta maaf ya, kita belajarnya online begini." Yeji tersenyum, kemudian berekspresi pura-pura marah. "Lagian, kalian mintanya mendadak sih!"

Yeji yang sedang menikmati waktu liburnya, tiba-tiba mendapat telepon dari murid-muridnya. Kata mereka, guru Biologi pengganti Yeji sulit sekali dimengerti dan membuat nyaris satu kelas mendapatkan remedial. Bahkan Chaewon, si pemenang olimpiade Biologi antar kota pun hanya mendapat nilai pas KKM.

["Hehehe maaf, bu!"]

["Sori bu!"]

["kepepet bu!"]

"Iya gapapa. Santai aja. Jadi kita mulai..."

["Bu, ibu lagi dimana? Backgroundnya instagramable banget!"]

"Saya?" Yeji mengedarkan pandangannya ke sekitar untuk mencari nama tempat tersebut, tapi tidak ada. "Aduh, tadi apa ya nama tempatnya?" gumam Yeji pada dirinya sendiri.

"God's Menu." Bisik Chris.

"Oh iya!" Yeji bertepuk tangan senang. "Restoran God's Menu di Jimbaran. Tempatnya emang anak muda banget. Kalian kalau main ke Jimbaran wajib main kesini! Terutama yang suka Korea-koreaan."

["Ada poster siapa aja bu yang dipajang?"]

"Yah, ibu gak terlalu hafal artis generasi sekarang. Ibu kan Elf, tapi Suju udah gak dipasang disini," Yeji cemberut tapi habis itu nyengir lagi. "Tapi tadi sempet liat yang namanya Bangchan dari Stray Kids, ganteng juga, ya!"

["BU JANGAN ITU BIAS AKU!"]

["BUUU GAK BOLEHHH!"]

["Mau ngestan tapi dia hawa-hawanya mirip Papi, jadi berasa inces."]

"Ekhem."

Yeji tertawa geli karena dua hal. Satu, reaksi murid-murid perempuannya yang heboh. Dua, dehaman disertai wajah cemberut orang yang kini duduk di hadapannya, Chris. Yeji berusaha menenangkan dua pihak tersebut. Murid-murid dengan ucapannya, da Chris dengan elusan di punggung tangan.

Kemudian Yeji memulai pelajaran tambahannya. Ia terlebih dulu menerangkan materi, lalu setelah itu memberi kesempatan murid-muridnya untuk bertanya. Sesekali, mata Yeji memandang ke balik laptop, tempat dimana Chris tengah duduk sambil ikut membuka laptopnya.