11. Jangan Berubah

217 39 26
                                    

Awas jangan skip! Aku double update, jangan lupa baca dulu chapter sebelum ini, okeyy???




















"Baru selesai, Yeji?"

"ASTAGA!" Pekik Yeji kaget saat melintasi ruang tengah keluarga Bagaskara yang remang dan luas dan tiba-tiba dikejutkan dengan suara berat yang dipujanya. "Pak Chris?"

Chris tertawa melihat reaksi Yeji. "Maaf-maaf. Kamu kaget, ya?"

Yeji ingin berteriak "YAIYALAH", tapi batal melihat Chris yang tertawa lebar sampai matanya membentuk bulan sabit. Yeji mau tidak mau ikut tertawa, dalam hati meleleh.

"Pak Chris ngapain malem-malem duduk disini sendirian? Saya kira udah istirahat di kamar."

"Ah, belum. Tadi saya ada kerjaan disini, nanggung, jadi sekalian saya selesaiin." Chris terkekeh, sambil menutup laptopnya cepat.

Yeji mengangguk sebagai respon, meskipun dalam hati bertanya-tanya. Pertama, Kenapa Chris kerja di ruang tengah? Empat bulan Yeji mengamati Chris, lelaki itu selalu bekerja di ruang kerjanya. Kedua, Kenapa Chris bekerja di ruangan yang remang-remang? Bukankah memusingkan? Dan ketiga, Yeji yakin betul laptop Chris mati. Karena kalau laptop pria itu menyala, Yeji pasti menyadari kehadiran Chris. Meski di brightness terendah, cahaya laptop mudah disadari di ruangan yang gelap.

Chris kemungkinan berbohong, tapi Yeji tidak tahu mengapa.

"Udah mau pulang, Yeji?" Tanya Chris, memecahkan lamunan Yeji.

"Ah, iya." Yeji menyengir, memutuskan untuk tidak memikirkan kemungkinan kebohongan Chris. "Udah jam sebelas, bisa-bisa Hyunjin lapor polisi."

"Kenapa?"

"Nyangka saya diculik." Yeji tertawa. "Dia, kan, anaknya suka drama."

Chris ikut tertawa, dan Yeji kembali terpesona. Kemudian Chris membungkuk, mengambil sesuatu dari meja yang ternyata adalah kunci. "Kamu gak bawa motor, ya? Ayo, saya antar."

"Eh?" Yeji gelagapan. Dalam hati ia menjerit tak percaya. INI SERIUS MAU DIANTER PAK CHRIS???? "t-tapi tadi saya udah terlanjur hubungin temen saya..."

Chris diam sebentar. "Saya aja yang antar, kasian temen kamu malem-malem harus jemput kesini."

Yeji dilema. Tadi Seungmin sudah mengiyakan permintaannya menjemput. Tapi, tawaran Pak Chris mungkin gak datang dua kali....

"Saya nyalain mobil dulu. Nanti langsung masuk aja," ucap Chris sebelum keluar lebih dulu menuju garasi, meninggalkan Yeji di ruang tengah yang masih belum bisa bernafas dengan benar.

Begitu Chris hilang dari balik pintu, Yeji lekas menampar pipinya sendiri. SAKIT! OMG INI BUKAN MIMPI!!!!

Takut Chris berubah pikiran, Yeji buru-buru berlari kecil menyusul Chris, setelah sebelumnya menelepon Seungmin supaya lelaki itu tidak perlu menjemputnya. Ia sejujurnya merasa bersalah pada Seungmin, tapi di sisi lain, kapan lagi ia memiliki kesempatan berduaan dengan Chris? Seungmin temannya, lelaki itu pasti mengerti.

Mr. Chris and I (Hwang Siblings Ft. Bang Chan)Where stories live. Discover now