19. Jalan-Jalan

185 36 41
                                    

Song : Akdong Musician - Be With You (Scarlet Heart : Ryeo OST)


































"That's all for today. Thank you, class.  See you tomorrow!"  Ucap Yeji yang segera disahuti dengan berbagai ucapan terima kasih dari penjuru kelas.

Yeji membereskan barang-barangnya, sementara para muridnya satu per satu meninggalkan kelas sambil berpamitan kepadanya. Kemudian saat ia sibuk berbicara dengan salah satu siswa, sudut matanya menangkap Chaewon dan Felix yang begitu terburu-buru meninggalkan kelas.

Dalam hati, Yeji penasaran. Yeji nyaris tidak pernah melihat Chaewon berlari, dan barusan, justru Chaewon yang berlari sedangkan Felix hanya terseret kakaknya. Tapi, ia belum punya keberanian untuk memulai pembicaraan dengan kembar Bagaskara itu, jadi ia hanya memperhatikan sampai mereka hilang di balik pintu.

Setelah barangnya rapi, Yeji pun berjalan menuju ruang guru. Ia duduk sejenak, mengistirahatkan tubuhnya yang sudah berdiri nyaris seharian. Ia rasanya ingin langsung pulang dan tidur. Tapi, untuk pulang, ia terlebih dulu harus mengendarai motor selama lima belas menit dan melewati banyak lampu merah. Membayangkan itu saja rasanya membuat lelah Yeji makin menjadi-jadi.

Tapi, tunggu. Motor?

Yeji menepuk dahinya. Ia lupa kalau hari ini ia tidak membawa motor. Hyunjin pagi ini  berperilaku bak pangeran dan berinisiatif mengantarkan Yeji ke sekolah. Pagi tadi, Yeji memuji Hyunjin dan menganggapnya manis. Sore ini, baru Yeji sadari kalau inisiatif Hyunjin membuatnya kerepotan.

Sambil berdecak sebal, Yeji mengeluarkan ponselnya, berniat menghubungi kakak kembarnya yang sok ngide itu. Tapi pergerakan Yeji sedikit terusik saat suara salah satu guru muda pemilik meja di sebelah milik Yeji terdengar.

"Yeji! Om duda, tuh!" Pekik si guru.

Yeji memutar bola matanya. Sejak Chris dulu mengantar jemput Yeji dan si kembar, semua guru heboh menggodanya, atau mencibirnya. Guru-guru muda dengan 'bercanda' mengatainya tak laku, hopeless, simpanan om-om, sementara para guru yang lebih senior sibuk menjodohkannya dengan anak mereka yang bujangan.

Untungnya, Yeji berhati baja. Meski sebal, ia ikut tertawa saja saat orang-orang membercandainya dengan kata-kata yang sebenarnya menyakitkan. Pokoknya, they keep talking, Yeji keeps fangirling.

Mereka gak pernah tau semempesona apa duda bernama Binar Christoper Bagaskara!

"Iih! Yeji!" Merasa dikacangi, si guru muda kini menggoyang-goyangkan tangan Yeji yang tengah mengetik pesan.

"Astaga, iyaaa kenapaaa si om dudaaa?" Yeji memanjangkan intonasinya dengan sebal. Pesannya kepada Hyunjin jadi typo di sana sini dan tombol kirim terlanjur tertekan. Hyunjin pasti akan mengatainya 'jamet' saat di rumah nanti.

"Itu! Om duda kamu di depan pintu! Astaga, kok ganteng, ya?"

Lagi, Yeji memutar matanya. Ini pasti 'bercandaan' mereka lagi. Sesekali para guru akan dengan random menunjuk bapak-bapak dan memanggil Yeji sambil mengatakan "duda, tuh, Yeji! Mau, gak?"

Tapi, Yeji tetaplah Yeji. Dengan malas ia ikuti saja permainan guru ini. "Mana sih, duda gantengnya?" Kemudian ikut menoleh ke arah yang ditunjuk si guru.

Dan selanjutnya ia membeku sendiri.

Binar Christoper Bagaskara benar-benar sedang berdiri di depan pintu ruang guru, menatap ke arahnya, dan tersenyum manis untuknya.


































Mr. Chris and I (Hwang Siblings Ft. Bang Chan)Where stories live. Discover now