Mr. Chris and I (Hwang Siblings Ft. Bang Chan)

#StoryOfUS - Bukan Pembantu

"Besok weekend, kalian ada rencana apa?" Tanya Yeji kepada si kembar dan Hyunjin saat makan malam.

"Aku mau jalan sama temen-temen ke mall yang baru buka," Jawab Chaewon sambil mengunyah nasi. "Mami ada yang mau dititip gak?"

Yeji berpikir sebentar. "Apa, ya? Gak ada kayaknya."

Di sebelahnya, Chris pura-pura merengut. "Mami doang? Papi gak ditawarin?"

 "Males. Emang Papi tau mall itu tempat apa? Papi kan jarang kesana!"

Yeji tertawa sambil mengusap-usap lengan Chris, memberikan dukungan. Matanya kemudian beralih ke Felix. "Kalo Felix besok kemana?"

"Aku ada Futsal Mi."

"Mau Mami buatin bekal?"

Felix menggeleng sambil tersenyum. "Gak perlu, Mi. Pulangnya anak-anak pada mau jajan."

"Oke. Hyunjin?"

"Ada seminar di Bandung, kemungkinan pulang Senin atau Selasa."

Yeji mengangguk, kemudian cemberut. "Berarti besok rumah sepi, dong?"

"Bagus itu Mi," sahut Chaewon sambil tersenyum jahil. "Kebetulan kita pengen adek."

Chris terbatuk, sementara Yeji pura-pura sibuk mengambilkan air untuk Chris. Chaewon, Felix dan Hyunjin terbahak melihat wajah suami-istri itu memerah.

"Oh, soal weekend," Chris buru-buru mengalihkan pembicaraan. "Hari Minggu rekan-rekan dosen saya mau datang kesini."

Yeji mengerjap. "Oh ya? Dalam rangka apa, Mas?"

"Katanya mau lihat kamu," Chris terkekeh kecil. "Saya dosen paling muda, jadi mereka mau ngeledekin saya karena akhirnya nikah juga."

Yeji ikut terkekeh. "Ada berapa orang?"

"Dua puluhan."

 "Oke, nanti saya siapin semuanya."

"Wih, seru tuh," gumam Chaewon. Sebelum kedatangan Yeji, rumah mereka jarang sekali kedatangan banyak tamu. "Tapi hari Minggu aku sama Felix ada kerja kelompok di rumah temen, kemungkinan sampe malem. Gapapa gak ikut?"

"Gapapa. Lagian yang dateng bapak-bapak ibu-ibu semua, kalian pasti bosen." Jawab Chris.

"Mami tapi gak ada yang bantuin, gapapa?" Tanya Felix khawatir.

Yeji mengangguk ringan. "Santaiiii," Yeji menyengir. "Nyambut tamu doang mah gampang!"

Chris membuka matanya saat cahaya matahari menerpa wajahnya. Ia mengumpulkan kesadaran, dan mendapati Yeji yang sudah rapi dan tengah mematut diri di cermin. Chris melirik jam dinding, baru pukul tujuh pagi.

"Kamu mau kemana?" Tanya Chris dengan suara serak.

Yeji menoleh, kemudian tersenyum manis. "Pagi, Mas!" Sapanya. "Mau ke katering langganan ibu saya dulu."