19. His blood

742 189 30
                                    

Good night mantemannnn!!
Aku mau rajin up, semoga aja :)
Eh, by the way..aku buat trailer Side of event's, tapi aku post di ig, cari aja akun aku (imkeyxs) kita juga bisa mutualan kok..dm aja ya ntar pasti aku follback-!

Great day Happy Reading! Jangan lupa vote sama komentarTandai typo momz, belum direvisi soalnya :')

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Great day
Happy Reading!
Jangan lupa vote sama komentar
Tandai typo momz, belum direvisi soalnya :')





Malam begitu gelap. Semenjak Jake pergi dari istana, keluarga tidak lagi berkumpul bersama. Semua berada dikamarnya sendiri, dengan Seokjin yang tidak pernah muncul. Valendra yang mengurung diri karena merasa bersalah, dia tidak bisa menepati janjinya pada Nercy, ibu Jake. Sepuluh tahun yang lalu, sebelum Nercy tiada, dia menitipkan putranya pada Valendra. Valendra pun berjanji akan mengurus Jake seperti putranya sendiri. Tapi, janji itu belum benar-benar terpenuhi.

Tok tok..

Heeseung mengetuk pintu berkali-kali.
"Ibu, keluarlah. Jangan mengurung diri seperti ini."

Terdengar suata tangisan dari dalam, Heeseung mengerti itu.

"Bunda tidak mau keluar?" Jungwon yang baru saja melintas berhenti dihadapan Heeseung.

"Tidak. Ibu masih sedih." Heeseng tertunduk lalu bersender di pintu kamar Valendra. Mengusap wajahnya kasar.

"Kakak, kembalilah ke kamar. Bunda pasti baik-baik saja." Setelah mengatakan itu, Jungwon hendak pergi.

"Tunggu, kau membawa apa?" Mata Heeseung terpaku pada secangkir ramuan yang Jungwon bawa.

"Ini ramuan untuk menghangatkan diri, Sunoo selalu kedinginan. Aku khawatir, jadi membuat ini untuknya."

"Kalau begitu jaga Sunoo, ya. Aku akan menemui paman Taehyung."

Jungwon mengangguk, menatap punggung Heeseung yang mulai hilang dari pandangannya. "Aku akan selalu menjaga Sunoo." ucapnya lalu pergi.


------------

Jungwon mulai memasuki kamar, lalu duduk di tepi ranjang dimana Sunoo berbaring. Dia menurunkan selimut yang menutupi tubuh Sunoo sebagian. Setelahnya, pergi mengambil sebuah handuk kecil dan kain yang tebal di lemari.

"Duduklah,-ah! Aku lupa membawakan air hangat untukmu."

"Jungwon, tidak perlu bersusah payah. Aku lebih baik dengan ramuan ini saja."

"Tidak, kau perlu air hangat. Biar aku suruh pelayan untuk membawakan."

Seorang pelayan baru saja membawakan wadah berisi air hangat seperti yang Jungwon minta. Pelayan itu juga mengompres Sunoo. Setelah pekerjaannya selesai, giliran Jungwon memberikan ramuan yang dia bawa tadi.

"Minumlah."

"Tidak, itu pahit, kan?"

"Jangan di rasakan. Kalau tidak minum, aku akan menyuruh Heeseung kesini."

"Iya iyaa, akan ku minum." Sunoo mengambil cangkir yang dipegang oleh Jungwon lalu meminum ramuannya.

"Habiskan, agar kau cepat membaik."

Sunoo yang mendengar itu langsung meneguk ramuan sampai habis.

"Istirahatlah, aku akan membawa ini ke dapur."

Sunoo meraih kain yang Jungwon berikan lalu di selimutkan ke tubuhnya. Tak lupa juga memakai selimutnya lagi agar tetap hangat.

Jungwon melewati lorong istana lagi setelah meletakkan cangkir yang dia bawa di dapur. Berjalan perlahan, matanya menatap pintu kamar-kamar saudaranya.
Angin yang berembus dari jendela yang terbuka seperti menusuk tulangnya membuat Jungwon bergidik.

"Kak Sunghoon." Sangat peka terhadap kedatangan seseorang, Jungwon mengetahui Sunghoon yang melintas dengan cepat. "Darimana?" Tanyanya.

Sunghoon beralih ke sumber suara, "Aku..dari luar. Mencari ayah." Jawabnya, sedikit kaku. "Ini sudah malam, tidurlah. Aku akan ke kamar." Suruhnya pada Jungwon lalu memasuki kamar.

Tubuh Jungwon seketika lemas, dia mengambil nafas dengan kuat, dia tahan sebentar lalu dihembuskan perlahan. Mendapati bayangan Sunghoon yang terlihat di dinding membuat jantungnya berhenti berdetak seketika.

Bukan takut, hanya berjaga...

---

"Apa semua baik-baik saja?" Melody menyambut kedatangan Sunghoon dengan pertanyaan. Wajahnya terlihat khawatir. "Kau sangat lama." Tambahnya lalu meraih pundak Sunghoon ke pelukannya.

"Jake tidak apa-apa. Dia tinggal dengan seorang..pemahat kayu. Oh yaa, aku lupa tidak menanyakan soal panah beracun itu."
Sunghoon merebahkan tubuhnya di atas kasur.


"Kau terlihat lelah." Ucapan Melody membuat Sunghoon bangkit, dia duduk lalu menatap Melody yang berada disampingnya.

"Benarkah? Bukannya memang seperti ini?" Sunghoon meraba wajahnya lalu tersenyum. "Tapi...aku juga merasa seperti itu. Lelah." Dia beralih menatap mata istrinya.

"Apa? Jangan menatap seperti itu." Melody berusaha memalingkan wajahnya, tapi Sunghoon sudah lebih dulu meraih rahang Melody hingga mereka berhadapan dengan jarak yang dekat.

"S-Sunghoon, kau perlu me-mengganti bajumu." Melody tidak berani menatap mata Sunghoon, dia memilih menunduk. Sunghoon senang melihat itu, Melody menjadi salah tingkah dan menahan senyumannya.

"Melody-ku sangat cantik."
Godanya lagi, dia meraih dagu Melody. "Coba tersenyum, aku ingin melihatnya." Mereka seperti beradu tatap, Melody tersenyum simpul, matanya lagi-lagi terpaku pada mata sayu milik Sunghoon. Bisakah dia pingsan sekarang?.

Sunghoon mendekatkan wajahnya, hingga jarak antara wajah mereka hanya beberapa inci saja. Hidung mereka sudah mulai bersentuhan, Sunghoon menangkup wajah Melody dengan kedua telapak tangannya. Melihat Sunghoon memiringkan wajah membuat Melody menutup matanya rapat.

"Sunoo!"

Terdengar teriakan dari luar membuat pasangan itu berhenti seketika.
"Itu suara Jungwon, bukan?" Melody berbicara lalu menjauhkan wajahnya dari Sunghoon. "Dia berteriak." tambahnya.

"Sesuatu terjadi pada Sunoo." Sunghoon beranjak keluar ruangan diikuti dengan langkah Melody.

Lorong istana mulai dipenuhi beberapa pengawal dan pelayan istana. Pintu kamar terbuka membuat Heeseung, Taehyung, dan Valendra keluar. Mereka juga bergegas menuju kamar Sunoo.

"Jungwon, ada apa?" Valendra bertanya.

Jungwon menunjuk ke arah Sunoo yang terbaring di lantai dengan darah segar yang keluar dari lehernya.

"Sunoo-

"Jangan mendekat." Heeseung menahan langkah Sunghoon.

"Minggir semuanya." Terdengar suara lantang Seokjin dari luar, lalu memasuki kamar. "Taehyung, periksa Sunoo." suruhnya.

Taehyung pun mulai mendekati Sunoo yang masih tak sadarkan diri. Dia mengamati sebuah gigitan yang membuat darah Sunoo terus keluar. Matanya memerah menatap darah itu, "Ini..gigitan vampir, kakak."

Jungwon masih berdiri, terpaku ditempatnya. Tatapannya mengikuti darah Sunoo yang terus mengalir ke lantai, dia sama sekali tak berkedip memandangi darah itu.

tbc.
an: baper sendiri waktu nulis part Sunghoon-Melody! Aghsghsgs :3

❝ꜱɪᴅᴇ ᴏꜰ ᴇᴠᴇɴᴛ'ꜱ❞||ᴇɴʜʏᴘᴇɴ [ᴇɴᴅ] ✔Where stories live. Discover now