24. Alice married?

680 164 48
                                    

Happy Reading for the best readers! ♡

Koreksi typo ya^^ Ini update terakhir sebelum PTS ︶︿︶See u next time!^^

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Koreksi typo ya^^
Ini update terakhir sebelum PTS ︶︿︶
See u next time!^^

Sunghoon berjalan dengan hati-hati, bersembunyi di balik jubah hitamnya. Vandegrow sangat ramai setelah kabar Sunoo tersebar di seluruh wilayah itu. Para pengawal kerajaan juga terlihat masih melakukan pencarian.

Dia memasuki sebuah rumah kecil yang terbuat dari kayu. Itu rumah milik seorang manusia biasa yang selalu membuat ramuan paling ampuh di Vandegrow.

"Ramuan apa yang kau cari?"

Sunghoon menoleh ketika mendengar suara seseorang dari belakang . "Ramuan untuk-, untuk seseorang yang terkena serangan Demon." Ucapnya, melangkah mundur ketika gadis berambut pirang dan bermata biru itu mendekat ke arahnya.

"teenmiddel." Ucapnya pelan, dia membalikkan badan dan mulai menjauhi Sunghoon. Mengambil kursi kecil lalu naik ke atasnya. Meraih sebuah kotak yang ada di lemari. "Apa dia seorang vampir?" tanyanya dengan suara lembut pada Sunghoon.

"I-iya, dia vampir. Dia terserang beberapa hari yang lalu. Pamanku sudah membuat beberapa ramuan, tapi temanku masih belum sadar. Apa kau-

"Hyezel, namaku." Setelah mendapatkan apa yang dicari, gadis itu turun. "Harusnya nenekku yang ada disini, tapi aku menggantikannya karena beberapa hari yang lalu dia tiada. Karena Demon." Ucapnya, membuat Sunghoon mengernyit, tadinya dia ingin menanyakan tentang seorang nenek yang menjual ramuan di toko ini, tapi setelah dia datang ada seorang gadis, bukan seorang nenek.

Sunghoon tersenyum, "Eng-,nama yang indah. Maaf, Hyezel. Kau bisa membaca pikiranku?"

"Kemampuanku tidak begitu baik, pangeran Sunghoon." Hyezel kembali menaruh kotak itu ditempatnya setelah mengeluarkan sebuah botol yang sangat kecil.

Sunghoon sedikit tersentak, "Apa penyamaranku juga tidak begitu baik?"

"Itu bukan penyamaran, kau hanya bersembunyi di balik jubah hitam itu." Hyezel berjalan ke arah Sunghoon.
"Jangan terlalu dekat dengan seseorang yang telah diserang Demon." Ucapnya, mata biru Hyezel beradu tatap dengan mata Sunghoon. Sungguh menarik.

Sunghoon kembali mengernyit, "Kenapa?"

"Mungkin saja temanmu sudah menjadi Demon, namun kau tak mengetahui itu." Hyezel meraih telapak tangan Sunghoon dan memberikan ramuan itu. "Kalau ramuan ini berhasil membuat temanmu pulih, maka dia mungkin bisa selamat."

"Kalau tidak?"

"Maka tunggulah beberapa saat, temanmu akan bangun dengan kehidupan yang berbeda."

"Kehidupan berbeda? Maksudmu menjadi Demon?"

"Tentu. Jika kau ingin ramuan yang lain, datanglah kesini." Hyezel sedikit menjinjit, menyamakan tingginya dengan Sunghoon. Dia mendekatkan wajahnya ke telinga laki-laki itu, "Aku menyediakan banyak ramuan." bisiknya.

❝ꜱɪᴅᴇ ᴏꜰ ᴇᴠᴇɴᴛ'ꜱ❞||ᴇɴʜʏᴘᴇɴ [ᴇɴᴅ] ✔Where stories live. Discover now