25. It will happen

594 150 50
                                    

Happy Reading.

Jangan lupa vote komentar, kalau bisa spam komentar juga gapapa :>
Buat semangatin author, aku berharap bisa deket sama readers! ♡
By the way, happy 2k+ vote, makasi bangett!^^

Jangan lupa vote komentar, kalau bisa spam komentar juga gapapa :> Buat semangatin author, aku berharap bisa deket sama readers! ♡By the way, happy 2k+ vote, makasi bangett!^^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Oh ya, aku ada niatan buat ganti judul cerita ini. Side of event's ke Side of Life. Tapi kalau kalian udah nyaman pake Side of Event's aku nggak bakal ganti. Komen ya, ganti atau enggak?

.

Kematian akan datang, satu persatu akan musnah. Tidak ada yang bisa menghindari itu, benar? Seperti halnya kepergian Ni-ki atau kepergian Sunoo itu sama saja. Beberapa hari yang lalu, tepat setelah hari dimana rahasia Jungwon terbongkar. Seorang pengawal mendapatkan sebuah baju yang sudah jelas semua orang mengklaim itu baju milik Sunoo.

Anggota kerajaan mencoba menyembunyikan berita itu dari semua orang, sama seperti saat mereka menyembunyikan kepergian Jake. Namun, itu tidak akan bertahan lama, pasti akan terbongkar dan semua orang mengetahuinya di waktu yang tepat.

Di lain tempat, jauh dari kerajaan. Markas para werewolf juga memiliki keadaan yang sama seperti Ovthrow.

"Alice." Suara Jay terdengar dari belakang, laki-laki itu menyentuh pundak Alice perlahan.  Alice langsung menghapus air matanya, berharap Jay tidak mengetahui itu.

Mencoba tersenyum, memandang Jay yang duduk disampingnya. "Kau perlu sesuatu?"

Jay, yang sudah berstatus sebagai suaminya dari seminggu yang lalu. Dia menyelipkan rambut Alice ke belakang telinga. "Aku tau kau tidak bahagia, namun ini peraturan dari Justin. Kita tidak bisa mengelak."

Pernikahan karena peraturan? Itu bukan kemauan Alice. Dia menyayangi Jay, tapi tidak lebih besar daripada kasih sayangnya pada Jake. Gadis itu ... benar-benar merindukan Jake. Apa dia seperti orang jahat jika merindukan seseorang di samping suaminya?.

"Bukan begitu, Jay. Aku hanya perlu—

   "Kau perlu menerima diriku. Namun aku tidak akan memaksa, aku tau kau menyukai Jake dari dulu." Jay menunduk lesu. Dia memang tidak suka seperti ini, tapi dia juga mengerti bahwa tidak ada yang bisa memaksakan perasaan orang lain.

"Beri aku waktu, kita bisa bahagia, kan?" Alice menggenggam telapak tangan Jay. Entah, merasa nyaman atau tidak. Alice merasa kalau dirinya dan Jay saling melengkapi satu sama lain.

    "Kau tau? Aku belajar banyak dari Ni-ki. Dari sikapnya yang selalu ingin melihat orang lain bahagia. Mungkin aku juga bisa bahagia jika kau bahagia."

❝ꜱɪᴅᴇ ᴏꜰ ᴇᴠᴇɴᴛ'ꜱ❞||ᴇɴʜʏᴘᴇɴ [ᴇɴᴅ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang