Maaf,typo bertebaran!!!
Happy reading:-)
Setelah makan malam,Revan mengajak Dini jalan-jalan di pantai.banyak turis yang masih menikmati keindahan pantai bali pada malam hari.
Dini menggosok kedua telapak tangannya karena udara malam di pantai semakin dingin.Melihat itu,Revan melepaskan jaketnya dan mengenakan pada kedua bahu dini.dini tersipu menerima perlakuan manis Revan,tak disangka seorang Revan yang di kenalnya menyebalkan bisa bersikap romantis juga.
Khayalan dini buyar saat merasakan telapak tangannya digenggam kuat.Sekarang hanya kehangatan yang dini rasa.
"Apa kamu masih kedinginan?"
Dini hanya menggelengkan kepalanya menjawab pertanyaan Revan.dan Revan tersenyum melihat itu.
Tiba-tiba Revan berhenti berjalan.dia berbalik menghadap dini,dan menatap dalam wajah gadisnya itu.
"Sebenarnya mas mau minta maaf,kalau pembicaraan kita kemarin dirumah kamu membuat kamu kesal.Mas terlalu terkejut mendengar pengakuan kamu,karena mas berfikir gak akan mudah untuk menaklukkan hati kamu,mengingat bagaimana kekehnya kamu untuk menolak perjodohan kita."jelas Revan sambil tetap menatap dini yang sekarang tengah menunduk dalam.
Revan menyentuh wajah dini dengan tangan satunya lagi tanpa melepas genggaman tangannya,membuat dini menatap kedua manik mata teduh Revan.Tak dapat dipungkiri dini hanyut kedalam mata teduh itu.
"Malam setelah pengusiran halus kamu,mas didalam mobil masih merenung mengingat kesalahan mas.Tapi sewaktu mas sadar akan pengakuan kamu,mas bahagia sekali.dan mas juga sadar kemana arah kemarahan kamu.pasti kamu kecewa karena mas tidak membalas perasaan kamu kan.Jadi sekarang mas disini menyusul kamu,mas mau ungkapkan bagaimana perasaan mas ke kamu."tambah Revan melihat lurus kedalam mata dini.
Dini yang mendengar Revan akan mengungkapkan perasaannya pun gugup.jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya.Sedangkan Revan dia juga gugup tapi dia bisa mengatasi itu.
"Dini Putri Alvaro dengarkan baik-baik,aku Revan Atmadja juga telah jatuh hati padamu bahkan sejak awal kita bertemu tanpa kamu sadari.aku juga mencintaimu.Jangan ragu padaku,karena aku akan menjaga,menyayangi dan mencintai kamu seumur hidupku."ucap Revan tegas.
Mendengar ungkapan perasaan Revan,dini terharu sampai menitikkan air mata.Dini masih tidak percaya semua ini berjalan begitu cepat.
"Benarkah itu? Apa mas yakin dengan perasaan mas?"tanya dini ragu.
"Tentu saja,mas tidak pernah main-main dengan perasaan mas.percaya sama mas,tidak akan ada lagi airmata kesakitan,yang ada hanya air mata bahagia."jawab Revan tersenyum lembut.
Dini langsung menghamburkan diri pada Revan.dia memeluk Revan sambil menangis bahagia.Tak bisa dipercaya, mereka sudah saling mencintai bahkan dalam waktu yang sangat singkat.
Revan kaget menerima pelukan dini yang tiba-tiba.dan dengan senang hati membalas pelukan dini.
Dulu Mereka pikir,mereka akan menikah tanpa rasa cinta.pernikahan yang dilandasi karena sama-sama ingin membahagiakan orang tua.Tapi sekarang semua berubah,dengan mereka saling percaya dan mau membuka diri serta menerima satu sama lain,cinta datang dengan sendirinya.tanpa waktu yang lama mereka mengakui perasaan masing-masing,dan itu rasanya luar biasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband,my Teachers (End)
Teen Fiction(Cover di ambil di pinterest) "dijodohin ma,tp aku kan masih sekolah ma,masa aku nikah sekarang seh,belum lagi kuliah".Dini berusaha untuk menolak rencana perjodohan ini. "ini sudah menjadi keputusan mama dan papa,dan gak bisa d ganggu gugat".kekeh...