19

2.7K 159 0
                                    

     

           Maaf,typo bertebaran!!!!
   



        Happy reading :-)


       Sekarang ini Dini sedang bersiap untuk fiting baju pernikahannya.dengan memakai dress selutut tanpa lengan berwarna pink dini terlihat sangat cantik.

     Dini perlahan menuruni tangga,saat sampai di bawah dini mendengar suara orang tertawa di ruang tamu.rupanya Revan sudah menunggunya.

     "Turun juga putri papa,Revan sampai lumutan nungguin kamu sayang."ucap papanya menggoda dini seraya terkekeh pelan.

     Dini tersenyum minta maaf,tapi kenapa juga Revan tak menghubunginya kalau memang sudah sampai.

     Revan menatap lekat dini yang selalu terlihat cantik,kadang Revan bingung bagaimana bisa dia jatuh sedalam ini pada muridnya sendiri.untung saja bundanya menjodohkan dia dengan dini.kalau tidak Revan pasti harus berusaha keras untuk mendapatkan seorang Radini,gadis yang sampai saat ini masih menjadi rebutan di sekolahnya.

     Revan tersadar dari lamunannya,saat papa dini berdehem menggodanya.

     "Ekhhhmmm...sabar ya Revan,masih minggu depan.Sekarang lebih baik kalian berangkat,takutnya nanti kehujanan."ujar papa melihat mendung sudah menyelimuti langit sore ini.

     "Kalau begitu kita pergi dulu pa,"pamit Revan dengan menarik lembut tangan dini bersamanya.

     "Pa,dini pergi yaa."Dini pun ikutan pamit dengan mencium kedua pipi papanya.

    "Yaa...hati-hati sayangnya papa."ucap papa lembut."Revan jaga anak papa."pinta papa tegas.

    "Pasti pa.."jawab Revan tak kalah tegas.

    Mereka pun pergi ke butik langganan mama ira dan bunda rita.

      Sampai di butik,bunda rita dan mama ira sudah menunggu mereka.

     "Sayang...Kok lama banget sih datangnya,mama dah nungguin dari tadi loh."mama ira langsung menarik tangan dini untuk mencoba baju pernikahannya.sedang Revan duduk di sofa menunggu bundanya mengambil stelan jas yang akan dicobanya.

      Dini melihat kebaya brokat berwarna putih dihiasi batu swarosky,dan mutiara serta taburan payet dengan pandangan takjub.

      Saat menyentuh kebaya itu tangan dini merasakan setiap detail jahitan hiasan yang bertaburan di kebaya tersebut.mewah namun tetap elegan,dan dini sangat menyukainya.

     "Gimana sayang, kamu suka?"tanya mama ira yang melihat dini menatap takjub pada kebaya pilihannya.

     "Iya ma,dini suka banget."jawab dini dengan antusias."mama tau aja selera dini."lanjutnya.

     "Tentu dong,sapa dulu yang pilihin.mama dan bunda rita seleranya kan oke."ujar mama ira bangga karena kebaya  pilihannya dan bunda rita disukai oleh anak gadisnya.

    "Tunggu apalagi,ayo dicoba biar tau pas atau gak."

     Dini pun mengikuti intruksi mamanya,memakai kebaya dengan dibantu mamanya dan pegawai butik.

     Lain halnya dengan Revan,dia sudah mencoba stelan jas nya.semua pas,tak ada yang perlu dirombak,dan sekarang dia sedang asyik mengobrol dengan bunda dan tante rini pemilik butik yang mereka datangi sambil menunggu dini keluar dari kamar ganti.

      Tak lama dini datang menghampiri Revan membuat Revan melongo melihat dini yang terlihat berbeda.Dini sangat cantik mengenakan kebaya,dia terlihat lebih dewasa.Revan tak dapat memungkiri,dia memang sudah jatuh terlalu dalam pada dini.

     Dini yang ditatap seperti itu oleh Revan hanya bisa tersenyum.sebenarnya dia sangat gugup dan malu tapi dia menahannya,karena ingin mendengar komentar Revan tentang baju kebaya yang dipakainya.

     "Gimana mas,cantik gak?"tanya dini yang juga sedang memperhatikan stelan jas yang dipakai oleh Revan.dan Revan juga terlihat sangat gagah dengan stelan jasnya tersebut.

     Revan tersadar saat suara dini masuk kedalam indra pendengarnya.

      "Kamu cantik."jawab Revan singkat membuat dini tersenyum malu.

     "Mas Revan juga tampan kok."balas dini yang membuat Revan tersenyum bangga.

     "Duh...cantiknya menantu bunda,pas banget yaa ra.pilihan kita emang top."

     "Iya ta,sepertinya yang selera sama kayak kita bertambah satu lagi."ujar mama ira,dan mereka tertawa bersama.


     Setelah fiting mereka berdua mampir ke mall,katanya ada yang mau dini beli di toko buku.Sedangkan kedua orangtua mereka memutuskan untuk pulang ke rumah.

     Sampai di toko buku,dini langsung melihat beberapa buku yang ingin dibeli,dia memilih beberapa buku tentang pernikahan dan tata cara berumah tangga serta sebuah buku yang berjudul menjadi istri yang baik untuk suaminya.

     Sebenarnya dia malu membeli itu semua bareng Revan.tapi mau gimana lagi,kalau dia pergi sendirian dini yakin tidak akan mendapatkan izin.makanya dengan menahan rasa malu saat Revan meminta bukunya untuk dibayar dini langsung memberikan dan berlalu meninggalkan toko buku itu.lebih baik dia menunggu Revan diluar saja pikirnya.

      Revan yang melihat buku pilihan dini pun kaget sewaktu tak sengaja membaca judulnya.tapi hatinya menghangat kala dini memilih buku bacaan yang bisa dijadikan pedoman setelah mereka menikah nanti.






        Tak terasa ujian nasional pun telah berakhir.dan lima hari lagi dini akan berubah status menjadi seorang istri.sudah dua hari ini pula dini tidak bertemu dengan Revan.Mereka sedang dipingit tak boleh bertemu sampai hari pernikahan nanti.

      Ana,rosa dan dira sangat antusias ikut membantu persiapan dini menjadi seorang pengantin.hari ini mereka sedang berada di salah satu salon ternama di kotanya.Mereka menemani dini melakukan berbagai macam perawatan kecantikan luar dalam untuk pengantin.Tak lupa dini juga disuguhi beberapa minuman yang diracik dengan rempah-rempah,katanya sih biar staminanya tetap terjaga saat digempur suaminya nanti.mendengar itu wajah dini menjadi merah tak tertolong lagi.sedang sahabatnya tertawa menggoda dini,dan sesekali mereka mengejek dini tentang malam pertamanya nanti.


     Disaat dini sedang melakukan perawatan yang super ribet.Revan malah pergi bekerja,hari ini Revan menuju ke perusahaan.rencananya dia akan menyelesaikan beberapa dokumen kerja sama pembangunan hotel.

     Revan ingin saat acara pernikahannya nanti,pekerjaannya sudah selesai.karena dia ingin menikmati hari pertamanya menjadi seorang suami dengan tenang.

      Sudah dua hari Revan tak bertemu atau pun bertukar kabar dengan dini.ada rasa rindu yang menyusup di hatinya.tapi dia harus menahannya karena menghubungi dini pun percuma,ponsel dini disita oleh mama mertuanya.jadi Revan hanya bisa pasrah,dia berjanji akan menebus rasa rindunya nanti setelah halal.dan saat itu tiba,tak akan ada lagi yang menghalanginya.









     Bab kedepannya pernikahan Revan dan dini yaa....




       Jangan lupa pencet bintang dan comment yang membangun!!!


     Trims :-)

My Husband,my Teachers (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang