Bab Tujuh Belas - The One and Only

19K 2.5K 98
                                    

💓💓💓💓💓💓

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

💓💓💓💓💓💓

"Sayang, kamu pengen mampir kemana dulu nggak?" tanya Yodha menengok ke belakang.

Aku duduk di kursi belakang honda jazz hitam milik Ditya yang menguarkan aroma green tea yang sebenarnya kesukaanku. Memangnya mau dimana lagi aku duduk?

Tanganku bersedekap menatap Yodha marah. Yodha hanya bisa pasrah melihat kemarahanku yang mungkin tampak dari wajahku.

"Oke, kita pulang aja," jawab Yodha menjalankan mobil Ditya menembus malam di daerah yang sejujurnya cantik. Aku merasa sedang berada di kota sendiri yang bukan di Jakarta. Jalanan tertata rapi dengan kompleks perumahan dan gedung-gedung dengan lampu yang menyala, menambah kecantikan malam ini. Seandainya emosi dan kemarahan tidak menguasai hatiku, pasti aku dengan senang hati berjalan-jalan di sekitar sini. Berdua dengan Yodha tentu saja. Bukan bertiga.

Lagu-lagi Rendervouz terdengar dari audio. Dity memang fans numero uno Rendervouz. Yodha beberapa kali melibatkanku dalam obrolan, dia jelas berusaha keras membuatku merasa nyaman, tapi tentu saja usahanya gagal total, karena obrolannya dengan Ditya jelas bukan topik yang mudah kupahami. Mereka membahas tentang pengambilan gambar, editing video, rekaman, pemotretan dan entah apalagi. Aku baru tau bahwa video Rendervouz terbaru dengan Ditya sebagai modelnya, yang tayang di Youtube hanya sekitar empat menit, memakan waktu sepuluh hari dalam proses pembuatannya. Jadi, selama sepuluh hari pacarku dan cewek yang naksir dia, terlibat intense selama syuting berhari-hari? Aku menghela napas dan kembali menghitung satu sampai sepuluh dalam hati untuk meredakan emosi.

Aku memilih mencari hiburan dengan membuka ponselku sendiri. Aku membuka IG dan melihat status IG story Mbak Sandra. Fotonya di ruang operasi bersama Mas Niko dan Mas Naja. Nampak Bang Angga sebagai dokter bedah utamanya ikut tersenyum ke kamera. Kalo dilihat-lihat, Bang Angga memang menawan. Alisnya tebal dengan kacamata berbingkai coklat tua. Di foto itu malah dia terlihat paling tampan mengalahkan kegantengan mutlak milik Mas Naja, karena wajah lelah Mas Naja nggak bisa berbohong di depan kamera yang paling jahat sekalipun.

Aku tersenyum lebar ketika Bang Angga DM di IG ku, karena membuka storynya yang merupakan repost dari IG story Mbak Sandra.

Pradipa Anggara :
Nggak usah diliatin lama-lama picnya. Ntar naksir.

Aku menahan tawa dan membalas pesannya.

Lakshita Karina :
Kalo naksir, paling sama Mas Naja..🤭

Yodha menoleh ke belakang. Wajahnya tampak lega melihatku mulai bisa tertawa. Walaupun kebingungan karena sepertinya obrolannya dengan Ditya tidak ada yang lucu. Aku menunjuk layar IG ponselku kepadanya dan Yodha tersenyum paham.

Aku sepenuhnya tidak mengikuti obrolan Yodha dan Ditya. Sesekali berbalas pesan dengan Bang Angga. Cekikikan karena dibalik wajah serius Pradipa Anggara, selain punya sejuta wejangan dan pandangan hidup, ternyata dia punya stok gombalan receh dan joke-joke sarkas.

Tentang KitaWhere stories live. Discover now