ㅡStill Stuck

467 78 4
                                    

Masih ingat stuck? Cerita ini squel dari "stuck"

-

"Jisoo mana?"

Hari ini mereka semua berkumpul di sebuah restoran bintang 5 untuk makan malam bersama. Semua sudah hadir dan masih memakai baju kerja masing masing.

Tapi hanya Jisoo yang belum datang sampai saat ini.

"Katanya masih ada meeting, ntar nyusul" Jawab Jennie membuat yang lain mengangguk.

Memang akhir akhir ini Jisoo sibuk karena ada proyek besar di kantornya dan semua karyawan terlibat.

"Paling nanti gak jadi datang"

"Mulai deh, kompornya Hael" Tegur Rosé pada pengacara yang sialnya duduk disampingnya.

"Mawar, kan cuma tebakan gue, sensi banget sih"

Sebelum pertengkaran itu berlanjut tiba-tiba Jisoo sudah datang dengan ngos ngosan dan muka lelahnya. Dan Jennie langsung menariknya untuk duduk di kursi sebelahnya.

"Maaf semua, macet" Kata Jisoo melepas jaket yang dia gunakan, hingga menyisahkan kemeja putihnya.

Jisoo pun memesan makanannya dan beberapa makanan pesanan yang lain sudah datang. Jennie memperhatikan Jisoo sangat fokus pada ponselnya, dan beberapa kali Jisoo mengangkat telepon sebentar.

Memang sudah tiga bulan semenjak pembatalan pernikahan mereka, dan semua kembali seperti biasa. Walau mereka jarang ketemu, dikarenakan Jisoo juga sibuk.

"Jadi gimana, Soo? Loe sama bapak CEO" Tanya Seulgi membuat semua heran maksud pertanyaan pengacara itu.

Jisoo yang awalnya heran, lalu melihat ke arah tersangka yang membocorkan hal itu, sedang pura pura memilih makanan.

"Apa sih, gak ada apa apa ya" Ujar Jisoo meminum air putih yang ada didepannya.

"Loh, Jisoo lagi deket sama bosnya?" Tanya Nayeon dengan polos membuat Hael tertawa kencang, dan Jisoo hampir saja tersedak.

"Enggak! Astaga!" Bantah Jisoo, tapi hal itu membuat Jennie makin curiga, ya tidak masalah jika Jisoo dekat dengan orang lain.

"Bukan bosnya Jisoo, tapi bos di perusahaan lain, yang kerja sama kantor Jisoo deketin JisooㅡAW! Kok diinjek sih?!" Pekik Hael yang kakinya kena sasaran kekerasan Jisoo. Malahan dia cuma ingin membantu klarifikasi.

"Tapi, Jisoonya malu malu" Celetuk Wendy lalu bertos ria dengan Seulgi, membuat Jisoo ingin menyiram minuman yang baru datang ini ke mereka.

"Beneran, Chu?"

Jisoo menghela napas dan mengahadap Jennie,"Duh, Jen. Dia tuh rese banget, ganggu banget, gak suka. Lagi pula proyeknya udah selesai juga"

"Iya tapi pernah makan malam bareng sekali"

Jisoo berdiri dan menggebrak meja, habis sudah kesabarannya karena mulut ember Hael, dengan mudah dia mengangkat tangannya dan siap memukul teman yang dia kenal saat kuliah itu.

"EIT TUNGGU!"

Hael berseru saat teleponnya berdering, "Ini Mr. Choi, calon duda keren, jadi nanti aja ya loe mukul gue, gue pamit girls!"

Semua menatap heran kepada adegan itu dimana Hael minum sebentar lalu mengakat telepon dan pergi membawa barang barangnya, sedangkan Jisoo sudah geram sendiri.

"Aish! Anak itu!" Jisoo pun duduk lainnya jadi diam, apalagi Wendy dan Seulgi, ntar kena kayak Hael lagi.

Akhirnya Jisoo pun menceritakan semua yang terjadi, bagaimana pengusaha muda itu setelah proyek dengan kantornya usai, selalu menghubungi Jisoo, mengajak makan malam dan lainnya.

Song Fiction Where stories live. Discover now