ㅡWishlist

655 129 8
                                    

"Lah razia?"

"Hp Jennie hilang"

Hael melihat kearah Lisa dan Rosé dengan muka tanda tanya sebesar gereja.

"Hilang?"

"Iya, kemaren jadi hari ini mau diperiksa semua tas, elu sih hobi gak masuk" Jawab Rosé lalu Lisa ikutan mencibir gadis itu.

Pantes saja teman sebangkunya itu tidak ada sejak pagi, mungkin sedang bersama osis mencari cari benda itu.

"Bukannya Jennie bisa beli lagi ya?" Tanya Hael lagi masih tidak mengerti kenapa si kaya Jennie mau capek capek mencari hpnya.

"Ini hpnya yang penting banget itu loh. Bahkan Jisoo aja kena semprot saking keselnya, xixixi" Jelas Lisa, membuatnya baru ngeh. Jennie memang punya dua hp yang satu penting yang satu lagi penting banget.

"Hooh, loe tau gak dimana?"

"Anj- astaga Jihyo! Ngagetin!" Ujar Hael saat wakil ketua osis itu tiba tiba duduk disampingnya, "Mana gue tau, gue aja baru dateng"

"Biasanya kan loe tau semua hal!"

"Bang- bisa gak! Nggak ngagetin, Irene!" Lagi, si ketua osis tiba tiba muncul di sampingnya, perasaan tadi anggota osis yang lain yang berada di kelasnya kenapa kedua orang ini muncul.

"Menghadeh gue ya, bentar gue cari ya" Hael pun menutup matanya dan membuat kedua tangannya di samping kepala, semua orang memperhatikannya dengan serius.

"Nah! Gak ada di gue"

"Anjir! Badut dasar!"

Mereka pun menyerang gadis yang terbahak bahak itu.

"Ah udahlah gue mau tidur di uks!" Ujar Hael lalu berdiri dan berjalan keluar kelas. Mereka pun bingung luar biasa, baru saja datang sudah mau tidur aja.

Dasar pemalas.

"Loe kan yang ngambil hp Jennie?"

"Kok loe- eh loe ngomong apa sih Kuhel!" Jawab orang itu dengan terbata bata dan tampak gelisah, sedangkan Hael sudah mencibirnya.

"Itu alasan loe nanya nanya gue soal password hp Jennie, yakan?" Tanya Hael dengan santai, dia tahu tujuan orang ini tidak jahat mengambil hp temannya itu.

"Udah liat apa yang mau loe liat kan?"

"Udah sih tapi..."

"Baguslah, akhirnya loe tau, jadi sekarang siniin hpnya, biar gue yang balikin" Minta Hael dengan orang itu, dengan ragu dia memberikan hp itu.

Memang sekarang mereka ada di ujung lorong sekolah jadi tidak ada yang lihat.

"Tapi gue masih bingung Hael," Ujar orang itu dengan jujur, sedangkan Hael hanya mendesah pelan.

"Hadeh kebanyakan bingung loe, keduluan orang nangis loe, udah ya gue mau balik, jangan lama lama loe! BYE!"

Hael pun pergi sebelum orang itu berkata sesuatu lagi, dia melihat Hael yang sudah menyapa teman sekelasnya.

"Heh! Sana, Momo ayo pacaran!" Kan gila, kedua anggota osis itu pun berlari ketakutan dikejar fakgirl.

"Loh kok ada di loe!" Seru Jennie saat dia melihat hpnya yang membuat dia uring uringan selama 24 jam akhirnya muncul di depannya.

"Bilang apa?" Ujar Hael yang sudah duduk manis di sofa ruang osis, sedangkan semua anggota osis jadi fokus pada mereka berdua.

"Wah kuhel ada di loe hp Jennie!" Omel Nayeon yang juga anggota osis.

"Heh! Kelinci jadi jadian! Gue bukan yang ngambil ya, gue cuma balikin!" Bela Hael, membuat orang masih menatapnya. Heran.

Jennie pun sibuk melihat isi hpnya apakah ada yang kurang.

"Hael-"

"Bilang apa?"

"Terimakasih Hael"

"Sama sama Jennie, udah gue balik dulu, mau sleep di uks"

Sebelum keluar Hael mengisyaratkan pada Momo dan Sana untuk meneleponnya, kedua gadis itu langsung pura pura muntah.

Keesokan harinya, Jennie termenung di bangkunya, berpikir alasan mengapa hpnya hilang, memang hari ini Hael datang dan sedang bergosip ria dengan Lisa dan Rosé tentang pacar orang.

Tetapi sama saja Hael tidak mau menjawab siapa yang mengambil.

Lamunannya buyar saat seorang gadis dari kelas lain muncul di hadapannya.

"Jisoo?"

"Eh Jen, hp kamu udah ketemu?" Tanya Jisoo rada takut karena diseprot Jennie saat mencari hpnya kemarin.

"Iya nih, maaf Jisoo aku-"

"Jen, aku mau minta maaf sebenernya aku yang ambil hp kamu" Ujar Jisoo membuat Jennie ternganga dan seluruh penghuni kelasnya menjadi diam dan melihat ke arah mereka.

"Apa Jisoo yang ngambil?!"

Hael, Lisa dan Rosé kaget bukan main saat Irene, Nayeon dan Jihyo muncul tiba tiba lagi. Ingin sekali Hael mengumpat.

"K-kenapa kamu ngambil hp ku?" Tanya Jennie dengan penuh keheranan, karena Jisoo kan berkecukupan dan hp dia juga sudah mata tiga untuk apa.

"Ini Jen," Jisoo menyodorkan sebuah box agak besar ke meja Jennie,"Aku udah lama pengen beliin kamu sesuatu, tapi aku gak tau, karena kamu udah punya semuanya, jadi aku liat keranjang wishlist kamu dari hp itu"

"What?!"

Bukan Jennie tapi Hael yang kaget, pasalnya alasan Jisoo mengambil hp Jennie tidak sesuai ekspetasinya.

"Loe ngambil hp Jennie cuma buat, buat-" Ucapannya terhenti karena dia sulit mengatakannya, akhirnya di hanya mengusap wajah saja.

Jisoo menunjukkan wajah bingungnya atas ucapan orang yang menangkapnya kemaren. Tetapi, Jennie yang paham langsung mengalihkan pembicaraan.

"Astaga Jisoo kamu kan bisa tanya ke aku aja, maafin aku ya aku sampe marah ke kamu kemaren" Ujar Jennie dengan penyesalan. Jisoo pun hanya tersenyum.

"Oh ya, aku buka ya?" Tanya Jennie sambil memegang kotak itu, Jisoo mengangguk antusias, seluruh orang di kelas itu pun menjadi kepo bukan main.

Jennie membuka kotak itu dan munculah sebuah balon yang naik ke atas, dan berbagai pernak perniknya, bukan karena kemunculan balon mahal itu yang tiba tiba membuat Jennie kaget tetapi tulisan di balon itu.

'Will you be my love?'

"Ji-Jisoo-"

"Iya Jen, awalnya aku gak sengaja liat galeri di hp kamu itu ada folder 'my love' yang isinya foto aku semua, tapi pas kemaren Hael ngomong sama aku soal, nanti diambil orang, aku jadi paham semuanya"

Itulah mengapa hp Jennie memiliki predikat penting banget, karena di hp itu banyak foto Jisoo, Hael tau Jennie sangat suka pada sahabatnya itu, dia juga tau soal foto foto itu, makanya dia bersyukur Jisoo melihat itu.

Sekelas Jennie pun bersorak "Aww" karena keuwuan moment itu, bahkan Hael sampai memukul mukul Irene, Nayeon dan Jihyo saking gregetnya.

"Kamu mau gak Jen?" Tanya Jisoo dengan yakin dan mantap, lalu ditangannya ada sebuah kotak yang dibuka berisi sebuah kalung yang sudah sangat lama menjadi wishlist Jennie.

"MAU BANGET!!!"

Dengan barbar Jennie menubruk Jisoo untuk memeluknya kencang. Rasanya dia sangat bahagia, tidak menyangka hari ini akan datang.

"Ih Hael mau juga digituin!!"

"Iya Hael! Mau mau!"

Hael menatap Lisa dan Rosé dengan bingung, kenapa jadi dia yang dimintain. Jihyo, Nayeon dan Irene ikutan merengek ke dia.

"Stress!"

-----

Ada saran lagu gak?

Song Fiction Where stories live. Discover now