14'Kepikiran

10.7K 1.6K 1.1K
                                    

Typo?
(AuthorPOV)

"(name)..."

"..."

"(name)!"

"..."

"(NAME)!"

        Mendengar seseorang memanggil namanya, (name) langsung terbangun dengan cepat.

       Hal yang pertama kali dia lihat adalah wajah rintarou, ya rintarou tengah menatapnya dengan wajah yang khawatir.

"ada apa?" tanya rintarou

"hn? A-aku tidak apa apa" kata (name)

"kau menangis" kata rintarou

       (Name) memegang sudut mata nya, ternyata benar dia menangis di dalam tidurnya.

"ada apa?" tanya rintarou

"a-aku hanya mimpi buruk" kata (name)

       Sebenarnya (name) mimpi mengenai masalalu nya, ya di mana dia benar benar tertekan dengan pernikahan ini.

       Dia mengigat di mana dia di jodohkan secara paksa tanpa orang tuanya bisa merasakan apa yang dia rasakan.

      Ditambah dia juga takut dengan sifat rintarou yang dulu, di mana rintarou yang kasar terhadapnya bahkan sampai membuatnya lari dari rumah.

       Rasa sakitnya masih terasa sampai sekarang, dia bahkan rasanya ingin memukul kepalanya bila ia mengigat hal itu kembali.

        Rintarou menatap jam, ternyata ini jam satu malam dan hal itu membuat rintarou menghela nafas di buatnya untung saja besok dia libur.

"kemari" kata rintarou

        Rintarou berbaring menghadap (name) dan tangan nya pun bergerak ke arah pinggang (name) dengan maksud memeluknya.

       (Name) terdiam, kini wajahnya dekat ke arah dada bidang nya rintarou dan salah satu tangan nya rintarou begitu memeluk nya erat.

"sudah tidur lagi, mimpi buruk itu akan hilang" kata rintarou

      Rintarou mengecup pelan pucuk kepala (name) dan hal itu membuat (name) tenang, perlahan demi perlahan (name) pun tidur kembali.

       (Name) menangis mungkin karena (name) kelelahan mengurus rinko sendirian di kala rintarou masih bekerja.

        Melihat (name) telah tertidur kembali, rintarou pun terdiam sebentar dan dia pun tersenyum kecil.

"terimakasih untuk kerja kerasmu mengurus rinko" bisik rintarou

       Tak lama kemudian rintarou juga ikutan tertidur karena dia juga lelah setelah beraktivitas di luar rumah.


















"hiks hiks oeeee" tangis rinko

        (Name) tau itu rinko merasa lapar, dia pun segera mengambil rinko dan memberikan dia susu asi agar tak menangis.

        Dia duduk di sofa kamar dan menyusui rinko, namun ketika dia melihat rinko tengah anteng sembari meminum asi.

       Entah mengapa tiba tiba (name) merasa sangat sedih, hatinya jadi sesak setiap kali melihat wajah anak nya sendiri.

19 Years Mom (Suna Rintarou X Reader)✅Where stories live. Discover now