12.DEVIL BROTHER

19.9K 876 84
                                    

Jessica masih mengerjapkan matanya berusaha mencerna apa yang terjadi Ia hampir saja memekik keras, baru saja dia membuka matanya dan pemandangan di depannya sangat sulit di percaya.

James tidur tengkurap dengan baju yang entah kemana menampilkan otot-ototnya yang sangat menggoda dan satu lagi, mereka berada di selimut yang sama.

Jessica meringis pelan pikirannya telah tercemar di pagi hari, semua itu karna James yang entah kenapa tidur di kamarnya padahal dia punya kamar sendiri.

Tangan mungilnya menyentuh pundak James ingin membangunkan pria itu akan bahaya jika Mommy dan Daddynya pulang dan melihat mereka tidur di kamar yang sama.

"Kak" panggilnya pelan namun James sama sekali tidak bergerak, ia semakin mengguncang pundak James hingga erangan kecil terdengar dari mulut pria itu.

James mengangkat kepalanya menatap Jessica tajam karena menganggu tidurnya.

Jessica yang di tatap langsung menarik tangannya, takut jika James akan marah lagi padanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jessica yang di tatap langsung menarik tangannya, takut jika James akan marah lagi padanya.

"Apa kau lupa? Jangan menyentuh ku di pagi hari"
Ucapnya dengan suara yang serak.

"Kenapa kau tidur di kamar ku?"

James beranjak dari tempat tidur meraih kemejanya. Mata Jessica membulat melihat tonjolan di celana James, Dan tentu saja dia tau apa itu.

Jessica langsung memasukkan kepalanya kedalam selimut sebelum James menyadari kedua pipi Jessica yang pastinya lebih merah dari pada kepiting rebus.

Lagi-lagi matanya membulat saat Melihat tubuhnya yang polos di balik selimut.

"Apa yang kau lakukan?" Teriakannya menghentikan langkah James yang akan keluar dari kamar.

"Kau pikir saja sendiri" jawabnya sinis meninggalkan Jessica yang berpikir keras.

Setelah mandi dan memakai pakaian kantornya, jessica berjalan ke meja makan menemukan James yang mengoles roti dengan selai kacang kesukaannya.

"Terimakasih telah merawat ku semalam" ucapnya saat duduk di samping James. Ya, dia ingat James mengompresnya dan memberikan obat padanya.

"Apa kakak yang membuka baju ku?" Tanyanya was-was.

"Apakah itu penting?"

"Tentu saja penting kau tidak boleh sembarang membuka baju seseorang"

James meletakkan rotinya menatap Jessica tajam.

"Memangnya kenapa? Bukankah sudah banyak pria yang menatap tubuh polos mu? Kenapa aku tidak boleh? Jalang seperti mu yang sok suci sangat banyak di temukan di lua-"

Plakkk

Napas Jessica memburu tangannya tanpa sadar memukul wajah James hingga pria itu meringis pelan.

Devil BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang