6. DEVIL BROTHER

27.4K 1.1K 26
                                    

"pagi"Jessica mendongak saat seseorang menepuk pundaknya.

"Siapa?" Kerutan di keningnya semakin dalam melihat pria di depannya hanya tersenyum.

"Apa aku mengenal mu?"

"Aku Andreas, kau Jessica kan?"

"Dari mana kau tau?" Lagi-lagi pria yang bernama Andreas itu hanya tersenyum.

"Bisakah kau menjawab bukan hanya tersenyum?"

Andreas berdehem bersandar di tembok.
"Seluruh karyawan di perusahaan ini mengenal mu"

"Bagaimana bisa?"

"Beberapa waktu lalu, seseorang mengumumkan pewaris kedua perusahaan ini adalah kau dan akan menjadi asisten pribadi James"Jessica hanya mengangguk pelan lalu berjalan melewati Andreas.

"Bisakah kau tidak secuek ini? Hey kita bisa berteman kan?"

Tanpa menjawab ia semakin mempercepat langkahnya agar tidak di ganggu oleh seseorang yang ia anggap orang asing.

***

James meregangkan otot-otot nya, senyum indah terpatri di wajah tampannya melihat Elena yang salah tingkah saat berada di dekatnya membuat dirinya sedikit terhibur.

"Hei bisakah kau berhenti tersenyum kau seperti bujang tua yang sedang jatuh cinta" sindir gadis itu.

"Apa kau bosan bekerja di sini?"

"Mengapa Tuhan menciptakan makhluk Tampan semenyebal kan seperti kau?" Geram Elena.

"Jadi? Apakah menurut mu aku tampan?".

Pertanyaan menjebak yang di lontarkan James membuat Elena memejamkan matanya menahan kesal.

Elena kembali membuka matanya memilih tidak menjawab pertanyaan James dan melanjutkan pekerjaannya.

"Tidak kah kau ingin belajar membuat latte ? Mau aku ajari?"

Mata Elena seketika melebar  jarang-jarang James ingin membantunya membuat latte.

Elena berjalan mendekati James dengan senyum yang tak pernah lepas dari bibirnya.

"Aku ingin melihat bagaimana cara mu membuat secangkir latte cobalah tunjukkan kemampuan mu"

Elena mendengus menatap James kesal.
"Katanya kau ingin membantu ku? Kenapa sekarang hanya aku yang membuatnya?"

"Lakukanlah jika ada yang tidak kau ketahui baru ku bantu" jawabannya yang duduk di kursi sambil menopang dagu memperhatikan Elena.

Setelah menuangkan susu kira-kira 3/4 cangkir, Gerakan tangan Elena berhenti sejenak disinilah paling sulit menurut Elena,Desain.

Elena tersentak saat tangan hangat James membungkus tangannya dan bergerak maju menuntun Elena mendesain Rosetta.

Gadis itu membeku, James berdiri tepat di belakangnya dan dapat ia rasakan napas pria itu menerpa rambutnya.

***

"Apakah James di kantor? Kau bisa menyuruhnya kembali?"

Jessica membisu, apa yang akan ia katakan? James belum muncul di kantor sejak pagi tadi dan sekarang Tieska menelponnya menanyakan keberadaan pria itu.

"Emm sebenarnya kakak keluar Mom"

"Kemana?"

"Mungkin dia ke-"

"Jessica sayang, kau asistennya kemanapun dia pergi kau harus tau sekarang cari kakak mu dan katakan ada hal penting yang harus ku katakan padanya, ponselnya juga tidak aktif" perintah Tieska menambah kebingungan Jessica.

Devil BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang