05

1.5K 213 32
                                    


"Ada pertanyaan teman-teman?" tanya Ten pada seluruh mahasiswa yang ia ajar hari ini.

Ten kembali mengisi kelas Jaehyun menggantikan Pak Chanyeol yang tidak bisa hadir.

"Saya Kak"  Ten merotasikan matanya malas saat melihat siapa yang mengangkat tangan. Ya, siapa lagi kalau bukan Jaehyun.

Ten menarik napas dalam, menenangkan diri dan mencoba bersikap biasa.

"Iya Jaehyun?"

Jaehyun mengangkat sudut bibirnya dan menopang dagunya.

"Kakak cantik banget sih, mau nggak jadi pacar saya?"

"Wooooooooooooo!!!"

Perkataan Jaehyun barusan mendapatkan respon teriakan dari teman-temannya.

Kan? Sudah Ten duga pasti pertanyaan Jaehyun konyol.

"Tolong ya pertanyaannya sesuai yang saya bahas disini!"

"Okay, sekarang saya mau tanya lagi kak. Selain pondasi, hal apalagi yang dibutuhkan untuk membangun rumah?"

Ten meremas telapak tangannya, terlampau kesal dengan Jaehyun.

"Kamu pikir saya tukang bangunan apa?" tanya Ten menatap Jaehyun sinis.

"Ya kan anda ngajar arsiktektur, masa gitu doang nggak tahu sih?" Ledek Jaehyun terkekeh.

"Pertanyaan kamu itu konyol Jaehyun!!"

"Jadi anda tidak bisa menjawab?" Jaehyun memangku satu kakinya dan menyandarkan tubuhnya ke kursi.

"Emangnya apa Jae?" tanya Yuta yang duduk disamping Jaehyun.

Jaehyun tersenyum miring, menggigit pulpennya dan menatap Ten.

"Jawabannya cinta.."

"WOOOOOOOOOO!!!"

Suara riuhan menggema dikelas itu saat mendengar ucapan Jaehyun.

"Jawaban macam apa itu?!" Ten mendengus kesal.

"Ya kan bangun rumah tangga kak, jadi harus butuh cinta dong. Iya nggak guys?"

"Isa ae lo Jaenudin hahahahah" Johny menoyor kepala Jaehyun, disambut tawa oleh teman satu kelasnya.

"Saya rasa kamu sudah gila Jaehyun!!"

"Right..."  Jaehyun bangkit dari duduknya lalu berjalan menghampiri Ten.

Setelah berhadapan dengan Ten, Jaehyun meraih tangannya dan mengecupnya mesra.

"Aku emang gila, aku tergila-gila sama kamu" Ucapnya sembari tersenyum manis membuat Ten menghempaskan tangannya kasar.

"CIEEEE CIEEEEE...."

Ten sudah tidak tahan lagi dipermalukan seperti ini. Lelaki cantik itu pun mengemas bukunya dan pergi dari kelas Jaehyun begitu saja.

Meninggalkan Jaehyun yang semakin melebarkan senyumnya, memandangi kepergian Ten.

"Masuk perangkap."



....

....

....

Ten menghela napas lelah, hari ini begitu buruk baginya hanya karena seorang Jaehyun.

Jam kuliahnya telah usai, tugasnya sebagai asdos menggantikan Pak Chanyeol juga sudah selesai.
Ia kelaparan sekarang dan ingin ke kantin.
Ten mengambil tasnya, berdiri dan beranjak ke kantin.

Namun baru beberapa langkah dia keluar dari kelasnya, tiba-tiba ada seorang gadis yang menghadangnya.

Ten mendongakkan kepalanya dan menatap gadis itu. "Ada apa Seulgi?"

Ya. Ten mengenali gadis itu, karena gadis itu merupakan mahasiswi di kelas Jaehyun.

"Gue cuma mau bilang, jauhin Jaehyun!"

Mendengar ucapan Seulgi, Ten berdecih.

"Gue nggak deket sama Jaehyun, terus buat apa gue jauhin dia"

"Lo pikir gue buta? Lo caper sama Jaehyun!"

"Gue caper ke Jaehyun?" Ten berdecak.

"Ck, mustahil"

"Jangan pikir gue nggak tahu ya, lo tadi pagi berangkat bareng Jaehyun kan?"

"Emang kenapa kalau dia berangkat bareng gue?"

Seulgi tersentak kaget saat melihat Jaehyun yang datang tiba-tiba, begitu pula Ten yang berbalik badan menghadap Jaehyun.

"Jaehyun, kan kamu pacar aku jadi wajar dong kalau aku cemburu?"

"Sejak kapan emangnya kita pacaran?"

"Y-ya emang belum sih, tapi kan bakalan jadi---"

"Nggak bakal" Jaehyun menyela ucapan Seulgi. "Kita berdua nggak bakal pacaran, mendingan lo pergi! Nggak usah gangguin Ten!"

Seulgi mencebikkan bibirnya, tidak percaya jika Jaehyun mengatakan hal yang teramat menyakitkan baginya.

"Kamu jahat Jaehyun, aku benci sama kamu!!"  Ucap Seulgi kemudian pergi meninggalkan Jaehyun dan juga Ten.

"Hay sayang, kamu nggak apa-apa?" Jaehyun memegangi bahu Ten, meneliti seluruh tubuhnya.

"Lepasin!!" Ten menghempaskan tangan Jaehyun kasar.

"Galak banget sih..." Ucap Jaehyun sembari mencolek dagu Ten.

"Jaehyun dengerin gue ya, gue nggak mau berurusan sama fans-fans lo. Jadi jangan deket-deket gue lagi, paham?!"

"Nggak mau, aku maunya deket terus sama kamu. Gimana dong?" Jaehyun mengedipkan satu matanya membuat Ten geram.

"Arrggghhh..." Ten mengangkat kedua tangannya, membuat gerakan mencakar.

"Dah lah, males gue ngomong sama lo!"

Ten pergi begitu saja meninggalkan Jaehyun. Sementara Jaehyun tersenyum miring memandangi punggung Ten yang kian menjauh sembari memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana.

"Rawwrrrr..." Jaehyun meraung dan terkekeh sendiri.

"Baru kali ini ada seseorang yang nolak gue, hahahahaha tantangan baru.
Hmmm, tapi liat aja sih Ten sebentar lagi lo bakal jadi milik gue."

Player-Jaeten✔Where stories live. Discover now