17

1K 162 22
                                    

"Gua minta rokoknya"

Jaehyun mendaratkan pantatnya ke sofa sembari mengambil sebatang rokok dan menyalakan api kemudian menyebatnya dihadapan sahabat-sahabatnya.

Jaehyun adalah tipe laki-laki yang jarang sekali merokok. Kalau dia merokok seperti sekarang ini, artinya ia dalam keadaan stress dan teman-temannya tahu akan kebiasaan Jaehyun tersebut.

"Ada apasih kawan? Kayaknya lo lagi banyak pikiran ya?" Jaehyun mengebulkan asap rokoknya dengan mata yang memandang ke langit-langit.

"Gue lagi butuh duit, Yut."

Tentu saja perkataan Jaehyun barusan membuat ketiga sahabatnya mengerutkan dahi bingung.
Karena diantara mereka berempat,  Jaehyun lah yang paling kaya raya.

"Kenapa Jae? Ortu lo bangkrut?" Jaehyun seketika menoleh ke arah Johnny.

"Nope. Gue lagi butuh duit banyak tapi gue nggak bisa minta ke ortu"

"Kenapa Jae? Emang lo butuh duit berapa?" Giliran Jungwoo yang bertanya.

"Lima puluh juta, Woo"

"Wih, segitu doang seharusnya lo bisa lah minta ke ortu lu" titah Yuta.

"Gue kan udah bilang lagi nggak bisa minta ke ortu"

"Emangnya kenapa Jae? Lagian duit segitu buat apasih? Modif mobil lagi?" tanya Johnny.

Jaehyun menggeleng samar.
"Gue mau nyewa pengacara buat ngelawan Kai yang mau rebut hak asuh anak dari Ten"

"Wowww..." Johnny, Yuta dan Jungwoo begitu terkejut dengan apa yang mereka dengar.

"Jadi Pak Kai mau ngerebut anak-anaknya dari tangan Ten gitu?"

"Iya Yut. Emang bajingan tuh orang,  udah ngilang delapan tahun terus sekarang seenak jidatnya dateng-dateng mau minta hak asuh.  Nggak ada otak!!!"

"Gila sih, emang brengsek kalau gitu." Jungwoo bergeleng-geleng kepala, tak percaya bahwa orang yang ia kagumi sebrengsek itu.

"Dan kalian tahu nggak, gue tadi pagi minta uang ke nyokap eh malah disuruh tunangan sama Seulgi. Kan anjir banget ya," Jaehyun mengusap wajahnya frustasi.

"Eh seriusan? Terus gimana, lo mau?" Yuta bertanya dengan wajah penasaran.

"Ya kagak lah!" Jaehyun menginjak putung rokoknya. "Mana mau gue sama jalang kaya dia. Makanya sekarang gue lagi bingung nyari duit kemana lagi, ditambah Ten marah ke gue karena Seulgi ngomong ke dia, kalau gue sama Seulgi bakal tunangan minggu depan. Arrhhh anjing, stress banget gua"

"Yaudah kita bertiga patungan aja yuk, pinjemin uang buat Jaehyun" Usul Johnny membuat mata Jaehyun berbinar.

"Eh seriusan kalian?"

"Yaudah, gue sih okay-okay aja" ujar Yuta berangguk-angguk.

"Gue juga okay," sahut Jungwoo.

Jaehyun tersenyum bahagia sembari menatap sahabatnya satu persatu.

"Makasih ya guys"

Ketiga sahabatnya mengangguk kompak.

"Emangnya sesayang itu lo sama Ten?" Jaehyun menoleh ke arah Jungwoo. "Gue nggak tahu Woo dengan perasaan gue sendiri."

"Lo itu udah jatuh Cinta Jae ke Ten,  cuma lo gengsi aja" Kata Johnny menambahi.

Jaehyun  mengherdikkan bahunya.
"Maybe... Tapi emang sih lama-lama gue nyaman sama dia, gue suka ngeliat dia senyum. Gue juga nggak suka liat dia nangis, apalagi gara-gara Kai sialan itu."

"Itu artinya lo udah cinta sama Ten, Jae" Yuta menepuk pundak Jaehyun.

"Jadi gimana nih taruhannya? Gue menang dong, kan lo jatuh cinta sama Ten." Yuta menaik-naikkan kedua alisnya.

"Iya iya lo yang menang, ambil dah mobil gu---"

"Oh, jadi lo jadiin gue bahan taruhan?" Belum sempat Jaehyun menyelesaikan ucapannya, tetiba saja Ten muncul disana dengan wajah penuh amarah.

Jaehyun panik, ia pun bangkit dari duduknya untuk menghampiri Ten.

"Hey Ten kok kamu disini---"

"NGGAK USAH NYENTUH GUE!!"

Ten menepis tangan Jaehyun yang akan menyentuh wajahnya.

"Ten dengerin aku dulu, please!"

"Dengerin apa hah? Ck..."

Ten tersenyum miring, hatinya teriris mengetahui fakta kalau dirinya menjadi bahan taruhan oleh orang yang mulai ia percaya.

"Ternyata lo sama brengseknya kayak Mas Kai ya, Jae!!" Ten menunjuk wajah Jaehyun, matanya begitu sinis menatap lawan bicaranya.

"Gue pikir lo deketin gue karena tulus. Gue udah mulai percaya sama lo, tapi apa kenyataannya hah? Ternyata lo jadiin gue taruhan murahan lo sama temen-temen lo!!"

Jaehyun mengacak rambutnya frustasi.

"Nggak gitu Ten, please dengerin aku dulu ya" Jaehyun hendak meraih tangan Ten, akan tetapi lagi-lagi pria mungil itu menepisnya kasar.

"GUE BENCI SAMA LO JAEHYUN! JANGAN PERNAH LAGI MUNCULIN MUKA LO DI DEPAN GUE!!!"

Setelah berkata demikian, Ten pergi begitu saja dari sana, tempat dimana Jaehyun dan teman-temannya nongkrong di kampus.

"ARRGGHHHH ANJING!!!"

Jaehyun berteriak frustasi sambil terus memandangi punggung Ten yang kian menjauh.











Oi ada yg nungguin nggak?  Skskk

Player-Jaeten✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang