7

1.7K 86 0
                                    

SENANG ATAU SEDIH

Audy membaringkan tubuhnya di kasur. Matanya menatap langit-langit kamar. Dia ingin tidur agar bisa melupakan rasa sakit hatinya. Namun sayang, rasa kantuk tak kunjung datang.

Dia bangun dan berjalan menuju balkon kamarnya. Menarik nafas sejenak lalu menghembuskannya, dia melakukan hal itu berulang kali.

Brukkk!

Audy terkejut saat Gara meloncat dari balkon kamarnya.

"Kamu ngapain sih! Kalo jatuh gimana?"

"Bangun,"

Audy memutar bola matanya malas. Kenapa dia bisa jatuh hati dengan manusia es ini.

"Lo kenapa?"

"Aku? Aku kenapa?"

"Ya itu, narik nafas mulu. Terus tadi kenapa lo manggil gue Kak?"

Audy menatap Gara lekat. "Bukannya itu yang kamu mau? Kamu anggap aku adik dan aku anggap kamu kakak,"

Gara terdiam dengan ucapan Audy. Entah dia merasakan perasaan aneh di hatinya, namun dia tidak tahu penyebabnya apa.

"Besok pagi aku pulang ke rumah. Mobil juga udah di benerin,"

"Tap—"

"Aku gak makan malam, masih kenyang,"  ujarnya seraya menatap bintang di langit.

Setelah mengatakan itu Audy masuk dan menutup pintu balkonnya. Gara masih terdiam di sana, sebelum akhirnya kembali meloncat menuju kamarnya.

"Aku gak tau harus bahagia atau sedih. Aku bahagia sifat Gara semakin hari semakin hangat. Tapi aku sedih, semua kehangatan itu karena Gara menganggap aku sebagai adik,"

"Aku gak nyerah, tapi aku butuh istirahat. Hati aku butuh perbaikan."

Audy pun terlelap dalam tidurnya. Dia tertidur dengan air mata yang mengalir dari kedua matanya.

______________________________________________
Singapore

"Dad! Apa sebaiknya kita kasih waktu untuk  Audy. Aku gak mau dia merasa kalau hidupnya itu sia-sia."

"Mom, Dady juga pengennya gitu, tapi gimana perusahaan kita di sini hampir bangkrut. Aku gak mau masa depan anak anak aku hancur karena faktor ekonomi,"

"Terus kita harus gimana? Aku gak mau anak aku hidup tanpa kasih sayang."

"Hei hei! Anak kamu anak aku juga. Lagi pula kita udah nitipin Audy sama Farah dan Sultan. Kamu gak usah khawatir ok,"

"Tapi, Dad."

"Udah yah. Kita bahas lain waktu, sekarang fokus sama kerjaan kita."

______________________________________________

Audy masih bergelut dengan mimpinya. Sebelum akhirnya cahaya matahari menerobos masuk membuatnya menggeliat.

"Erghhh," kedua mata itu mengerjap perlahan.

Audy terbangun dan langsung bergegas ke kamar mandi seperti biasanya. Dia mengemasi semua barang barangnya.

Setelah selesai dia turun ke bawah dan melihat Sultan, Farah dan Gara tengah sarapan.

"Loh kamu mau kemana, Dy?" tanya Farah.

"Aku mau pulang aja, Bun. Aku kangen rumah,"

"Rumah sepi kaya gitu, apanya yang di kangenin," cibir Gara.

"Aku pamit yah, Bun, Yah. Makasih udah mau nampung aku,"

"Ayah berharap kamu bisa tinggal selamanya di sini,"

PACAR IMPIANWhere stories live. Discover now