16

1.6K 81 2
                                    

AKSA NARHADIAN

Semua orang sudah berkumpul di Panti Asuhan Margaret. Semua anak panti sangat terhibur karena tempat peristirahatannya sangat ramai.

Audy sudah siap dengan gaunnya. Dia tersenyum melihat senyuman semua orang. Kedua orang tuanya tengah mengobrol dengan kedua orang tua Gara.

Di sini juga banyak sahabat Momynya dan kerabat Dadynya. Mereka sengaja mengundangnya untuk mempromosikan panti asuhan ini. Supaya banyak orang yang berdonasi untuk Panti Asuhan ini.

Audy menghampiri kedua orang tuanya. Aksa dengan jas biru dongkernya itu hampir tersedak melihat penampilan Audy malam ini.

Rian dan Reon pun tak kalah terkejut. Mereka berdua hampir saja menjatuhkan air liurnya.

"Ya ampun Audy. Kamu cantik banget," puji Farah sambil memeluk Audy.

Mauren memeluk suaminya dari samping. "Anak kita cantik yah," ucapnya.

"Kaya kamu," bisik Algar.

"Em Audy, Gara nitip kado ini buat kamu. Dia gak bisa dateng karena lagi jalan sama Airin,"

Audy tersenyum kecut mendengar ucapan Sultan.

"Iya, Yah. Bilangin makasih buat kadonya"

"Ini juga dari Airin," ucap Farah.

"Makasih juga yah, Bun!"

Sultan dan Farah tersenyum manis.

Audy menatap kedua kado itu. Dia menahan air matanya agar tidak terjatuh di hari bahagianya.

"Em aku naro kado ini dulu yah." pamit Audy.

"Lima menit lagi acara di mulai yah, Dy. Temen kamu udah pada dateng kan? Oh ya Lira sama Siska ada di taman belakang Panti."

"Iya, Dad." jawabnya lalu berjalan meletakkan kado itu.

'Gue gak nyangka dapet suprise dari kalian berdua. Airin bilang dia mau jalan sama neneknya, ternyata neneknya itu Gara.' batinnya.

Setelah meletakkan kado nya, Audy berniat untuk menemui kedua sahabatnya. Namun...

"Audy gak perlu tahu!" sentak Siska.

"Tap—"

"Kenapa gue gak boleh tahu?"

Siska dan Lira menengok ke belakang dan melihat Audy di sana.

"Ah engga it-" Belum selesai Siska bicara, Audy sudah memotongnya.

"Gak tau kenapa belakangan ini banyak hal yang bikin gue sedih. Tapi gue mohon untuk hari ini aja, pura pura gak ada masalah di depan gue bisa?"

Siska dan Lira merasa bersalah kepada Audy.

"Sorry," kompak mereka.

"Harusnya gue yang minta maaf karena maksa kalian buat pura-pura bahagia,"

Lira dan Siska berlari ke arah Audy dan memeluknya.

"Gue bakal jadi sahabat lo selamanya. Lo sahabat gue sehidup semati," ucap Siska.

"Kalo lo ada masalah lo bisa cerita sama gue atau Siska. Jangan di pendam sendiri, itu cuma bikin lo sakit," Audy melepaskan pelukannya.

"Jangan melow gini. Ini hari bahagia gue."

"Audy!"

Mereka bertiga menatap seseorang yang memanggil Audy.

"Apa?" balas Audy.

"Acaranya mau di mulai. Ayo ke depan,"

Mereka bertiga pun mengikuti Aksa dari belakang. Saat sampai di depan Audy tersenyum melihat semua anak panti memberikan bunga kepada Audy.

PACAR IMPIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang