28

1.8K 55 2
                                    

 RASAKAN KARMAMU

Seorang pemuda dengan setelan santainya tengah berdiri di samping motor besar berwarna merahnya, siapa lagi kalau bukan Gara. Pagi dini hari Gara sudah berada di depan rumah Audy yang kini sangat sepi.

Setelah menunggu beberapa jam, akhirnya orang yang di tunggu-tunggu keluar, Aksa Narhadian, yang menatap Gara dengan tatapan datar.

"Ada apa lagi? Saya kan sudah bilang, percuma kamu datang kemari, Audy tidak ada di sini," katanya tanpa menatap Gara.

"Ada banyak pertanyaan yang harus gue tanyain,"

Aksa berdecih, "Sejak kapan kamu menjadi wartawan? Bocah tengil kaya kamu itu pertanyaannya gak ada yang penting, lebih baik kamu pulang atau bermain di Lapangan,"

"Ini penting! Masalah hati," tegas Gara yang di balas senyuman miring Aksa.

"Tau apa kamu soal hati? palingan juga cuma bisa nyakitin, gak bisa ngebahagiain kan? Udah deh sekarang kamu pulang, saya tidak menerima tamu yang selalu meminta jantung saat di beri hati," Aksa hendak menutup pagar rumahnya, dengan sigap Gara menahan dengan kakinya membuat Aksa dengan terpaksa membuka kembali pagar tinggi itu.

"Bocah setan emang, gue belom tidur kampret!" gumam Aksa yang tidak akan bisa di dengar oleh Gara. "FINE! Apa pertanyaan kamu? cepat! saya tidak ada waktu."

"Dimana Audy?"

Aksa membuang nafas kasar. "Di jauh," Gara tidak puas dengan jawaban Aksa yang tidak menjawab pertanyaannya.

"Di jauhnya dimana?"

"Bukan urusan kamu,"

"Itu urusan gue, tinggal jawab apa susahnya sih," geram Gara.

"Kalo saya jawab kamu mau apa?"

"Nyamperin lah."

Aksa menatap datar Gara. "Apa kamu sudah membaca surat dari Audy?"

"Udah,"

"Isinya?"

"Dia mau ikhlasin gue buat Airin,"

"Nah itu tau. Terus kamu nyamperin dia buat apa? buat nyakitin lagi? ckk, Audy terlalu VIP buat kamu yang BPJS!"

BRAKKK!

Gara terkejut saat Aksa menutup pagar yang menjulang tinggi itu dengan kasar hingga menbulkan suara.

"Satu pertanyaan aja jawabannya ngaco," Gumamnya lalu melesat pergi dari sana.

Aksa mengintip saat mendengar suara mesin motor yang menyala, dia tersenyum kecil saat melihat motor besar itu sudah pergi.

"Mampus lo, Rasakan karmamu. Roda kehidupan sama roda perasaan ternyata gak beda jauh, ada saatnya kamu di bawah yang mengejar dan ada saatnya kamu di atas yang di kejar,"

"Mendingan gue merasakan rasanya roda ketiduran, bisa mimpi nikah sama rose blackpink," Ucap Aksa lalu masuk ke dalam rumahnya.

♡ Pacar Impian ♡

Rifsan, Adi dan Rio tengah berkumpul di warung Mba IU. Warung yang di bangun oleh Inah Ustiawati, mereka semua yang sering menongkrong di sini lebih suka menyebut Mba IU.

Rio melihat Gara yang membuka pintu warung dengan wajah lesu. Sebenarnya Rio sedikit senang karena sahabat kulkasnya itu bisa berekspresi meskipun ekspresinya sangat memprihatinkan.

Adi dan Rifsan yang tidak menyadari keberadaan Gara pun tetap asik dengan obrolan mereka. Mereka berdua tersadar saat Gara duduk di tengah keduanya.

"Heh bujang! Lo udah kek upil aja nyempil di tengah tengah," cibir Adi.

PACAR IMPIANWhere stories live. Discover now