Satu

4.1K 159 0
                                    

Gadis berpakaian acak-acakan duduk termenung dipinggiran jalan, bahkan rambut cepolnya sudah berantakan seperti tak terurus, ia melamun menatap jalanan malam yang sepi, hari ini adalah hari terburuk di hidupnya, mama nya kecelakaan dan harus bertanggungjawab atas kesalahannya.

Ia terus-menerus memikirkan omongan mamanya dirumah sakit tadi, padahal hari ini adalah hari dimana ia dilamar oleh lelaki yang dicintainya, tetapi kenyataan seakan menusuknya begitu sakit.

"Baru aja aku mau kasih kabar bahagia ini ke mama, tapi kenapa harus aku nikahnya sama yang lain?." Lirihnya.

Plashback on

"Mah, kok bisa mama luka-luka gini? Mama kenapa? Ada yang nyakitin mama?," Gadis itu terlihat sangat panik dan sangat takut hal-hal buruk terjadi pada mamanya yang terbaring dibrankar rumah sakit dengan luka yang lumayan parah.

"Mama menabrak orang," Gumam mamanya.

"M-mama nabrak? K-kok bisa?,"

"Besok kamu menikah,"

"HAH?! NIKAH?," Kagetnya.

"Mah, mama belum jawab pertanyaan aku loh, kenapa mama bisa nabrak? Lagipula keadaan mama lagi kaya gini plis pikirin kesehatan mama dulu, urusan aku nikah itu bisa belakangan mah, aku mau mama sembuh dulu," Elak gadis itu yang terlihat frustasi.

"Demi mama, mama mohon sama kamu," Mamanya menggenggam tangan gadis itu, memohon agar putrinya menyetujuinya.

"Iya tapi kenapa mah? Kenapa mama sampe mohon-mohon kaya gini sama aku?"

"Mama menabrak calon istrinya,padahal besok adalah hari pernikahan mereka, kamu ngga mau kan mama dipenjara? Jadi tolong senja, tolong kamu gantiin mempelai wanitanya besok"

"Calon istrinya siapa?"

"Permisi Tante," Seorang laki-laki berpakaian serba hitam masuk kedalam ruang rawat mamanya.

"Nak Langit, ini anak Tante, Senja, dia yang akan menggantikan almarhumah calon istri kamu besok, sekali lagi tante minta maaf, tante benar-benar tidak menyangka ini semua bisa terjadi," Mamanya terlihat sangat menyesal, raut wajahnya juga terlihat sangat ketakutan dan laki-laki itu hanya diam menatap Senja tanpa berkata apa-apa.

Plashback off

Gadis itu bangun dari duduknya setelah menerima telpon dari mamanya yang menyuruhnya kembali kerumah sakit.

Cukup, mungkin memang menyetujui permintaan mamanya adalah caranya untuk berbakti, ia rela jika harus menikah dengan lelaki yang sama sekali tidak ia kenali sebelumnya.

"Malam ini mama boleh pulang, karena besok mama juga akan mengurus pernikahan kamu"

"Tapi mama masih luka-luka gini, mama belum pulih, mama masih perlu istirahat"

"Ngga papa, mama ingin menyaksikan pernikahan kamu Senja, walaupun mama tau kamu dan Langit memang belum saling mengenal. Sekali lagi maafin mama ya, karena mama hubungan kamu dan Galaksi harus diakhiri". Senja tidak boleh egois, mamanya juga terluka disini, bukan hanya dirinya.

"Iya mah ngga papa kok, tapi setelah Senja anter mama pulang, ijinin Senja buat ketemu Galaksi ya mah, Senja harus balikin cincin ini". Senja menatap cincin yang diberikan Galaksi tadi siang.

"Cincin?". Cicit mamanya.

"Tadi siang Galaksi ngelamar aku mah". Air matanya jatuh lagi.

"Yaallah Senja, maafin mama nak". Mamanya terisak.

"Ngga papa mah, aku ikhlas, mungkin aku sama galaksi emang ngga jodoh". Senja memeluk mamanya erat.

Setelah mengantar mamanya pulang, Senja pergi ketempat dimana dirinya dan Galaksi akan bertemu.

"Ada apa kamu ngajak aku ketemu malem-malem? Mata kamu juga sembab, kamu kenapa hey? Cerita sama aku". Senja memeluk Galaksi dan bersandar pada dada bidang laki-laki itu.

"Aku ngga bisa lanjutin hubungan kita Galaksi". Galaksi melepas pelukan mereka dan menatap Senja tidak percaya.

"Senja kamu bercanda?". Senja menatap manik mata lelaki yang telah menemaninya selama tiga tahun, lelaki terbaik setelah papanya yang sudah dulu pergi.

Senja melepas cincin yang masih melekat dijari manisnya dan memberikan cincin itu pada tangan kekar Galaksi.

"Cari kebahagiaan baru ya, ijinin aku pergi, makasih untuk segalanya yang udah kamu kasih ke aku".

"Senja ini sebenernya ada apa?".

"Kamu berhak bahagia tapi bukan sama aku".

"Kamu tau Senja, kalo kamu adalah alasan aku untuk bahagia, dan sekarang kamu mau pergi ninggalin aku tanpa alasan? Ada apa sayang? Kamu kenapa?". Galaksi mengusap lembut pipi Senja yang sudah dibanjiri air mata.

"Aku pergi ya, selamat tinggal". Senja berlari menjauh dari Galaksi yang masih berteriak memanggil namanya.

"Maafin aku, Galaksi".

...

Assalamu'alaikum temen-temen, aku kembali lagi dengan cerita baru nih ehehe.

Semoga kalian suka cerita ini yaa dan jangan lupa vote and comment nya❤️

Selamat menunaikan ibadah puasa 🙏

Mas, I'm YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang