04. Fool

805 109 9
                                    


"CHUM KEVIN!" Suara kembali Gizan menggema keseluruh penjuru lapangan.

Kevin yang dipanggil pun menoleh. Dilihatnya Gizan yang datang dengan langkah lebar kearahnya.

Brak!

Tinjuan keras pada pipi pun ia dapatkan dari kepalan keras tangan Gizan.

Para lelaki yang melihat awal dari perkelahian itu pun segera menengahi agar tidak terjadi perkelahian yang sebenarnya.

"Zan zan, sabar dulu." Tahan Matem yang langsung siap siaga menahan kedua lengan Gizan.

Gizan memberontak kencang, mencoba kembali bebas untuk mendaratkan pukulan lagi pada wajah yang akan dibencinya mulai sekarang.

"Vin sabar Vin." Ucap Alvin mencoba menenangkan Kevin yang nyaris hilang kendali.

Peppey pun segera menepuk nepuki pelan pundak Kevin, berharap itu dapat menyalurkan ketenangan pada jiwa Kevin.

Sementara itu Nelson menjitaki kepala Gizan yang mulai menunduk.

"Tahan emosi, atau vote berikutnya guak vote lu ya." Ancam Nelson dengan nada khasnya.

NightD hanya bisa geleng geleng melihat kelakuan kekanakan mereka semua. Tidak sadar saja kalau dirinya juga suka bersikap kekanakan.

Daripada ribut terus mending kita lanjut gamenya.


.
.
.


"Gw gapeduli, Kevin harus mati."

Berbeda tempat namun masih dengan perasaan yang sama. Dendam.

Di pinggiran rooftop sekolahan lah Gizan berakhir dengan Daazan yang kini ikut serta menemaninya.

"Harusnya lu marah sama diri lu sendiri Zan dan bukan sama Kevin." Daazan bersuara tiba tiba.

"Hah? maksud lu Zan? Lu pengen gw yang mati demi permintaan maaf ini?"

"Permintaan maaf? Jadi maksud lu, kematian Kevin nanti itu demi permintaan maaf?"

"Iya!"

"Lu gada otak ya Gi? Kematian lu anggep sebagai permintaan maaf?!"

"Iya gw gada otak, emang kenapa? Masalah buat lu hah?"

"Gizan please!" Daazan memohon.

Rasa ingin menyerah hampir menumpuk dilubuk hati Daazan. Gizan terlalu keras kepala dan nyaris tidak bisa dihentikan tekatnya memang.

Tapi tidak! Gizan adalah kembarannya, kematian Gizan juga akan menjadi kematian baginya.

"Lu pengen gw mati kan? Fine! Gw bakal lompat sekarang dari sini."

Dengan segera Daazan menarik kuat Gizan yang hendak memanjat pagar Rooftop itu.

"Noo! Gizannn pleasee."

Hingga akhirnya mereka pun berakhir jatuh terbaring dilantai Rooftop itu.

"Gw gatau Zan harus gimana lagi." Lirih Gizan pasrah sambil memejamkan matanya.

Sementara itu Daazan segera bangkit dan duduk menekuk sambil menunduk.

"Kalian ngapain deh?"

are u werewolf? - ytmc indWhere stories live. Discover now