12. Akhir

827 102 64
                                    

"Ayon itu apa bagi kamu Shin?"

"Mm ma-maksud kamu?"

"Aku yakin kalau kamu itu ngerti apa yang aku maksud."

Mendengar ucapan Gizan yang begitu terang terangan tanpa basa basi sedikit pun membuat kepala Shinon sedikit demi sedikit tertunduk.

"Ayon ya..  temen aku." Jawabnya ragu, masih tertunduk. Mencoba mengurangi kontak matanya dengan mata Gizan yang entah kenapa mulai menajam.

"Aku ga natap mata kamu aja udah tau kalau itu bohong." Balas Gizan cepat. "Kamu gabisa remehin role ku Shin." Lanjutnya.

Ah iya, Shinon baru ingat kalau Gizan itu detektive.

Dan itu bukanlah hal yang baik bagi dirinya sekarang.

"Kamu mau ngaku atau biarin aku bicara sesuai analisis ku?" Tanya Gizan karena Shinon sama sekali tak kunjung bersuara.

Beberapa detik kemudian, pertanyaan itupun tak kunjung di jawab. Gizan pun memutuskan untuk membuka suaranya terlebih dahulu.

"Oke jadi-

"Ngga! Biar aku yg ngaku!" Seru Shinon mencegah. Kepalanya pun dengan refleks terangkat.

"Iya, aku ngaku. Aku- suka Ayon.."

"Wow bagus, ku kira suaramu udah dicabut tuhan."

"Gausah basa basi, apa yang sebenernya mau kamu omongin sih?!" Tanya Shinon yang mulai kesal.

"Aku mata matain kamu pas ronde sebelumnya. Dan itulah salah satu alasan kenapa Daazan bisa mati." Jelas Gizan.

"Oh. Jadi kamu mau nyalahin aku?"

"No! ga gitu. Aku cuma mau apa yang diinginkan Daazan terpenuhi. So, maukah kamu dengerin apa yang aku minta?" Tanya Gizan tiba tiba serius dengan mata tajamnya.

Shinon yang tiba tiba ditatap seperti itupun langsung gelagapan.

Itu lebih tajam dari tatapan serigala Ayon saat diruang guru. Oh no.

"E-eh. i-iya..." Jawabnya terpaksa.

Gizan pun tersenyum tipis mendengarnya. Shinon tidak sebatu yang ia bayangkan.

"Daazan bilang kalau Corazon itu orang yang baik. Bahkan saat aku bilang, kalau ga selamanya orang baik bakal terus baik. Tapi dia tetep kukuh sama perkataannya." Ucap Gizan menceritakan.

"Jadi menurutmu sendiri gimana? Apa Corazon itu baik walau gaselamanya orang baik bakal terus baik?"

"Itu gaberlaku buat Corazon! Joni itu baik! Walau cukup ngeselin tapi dia orang baik!" Seru Shinon sambil menekan kan setiap huruf didalam kata katanya.

"Tapi kalau soal cinta, semua orang juga bisa keluar dari jalurnya kan?" Suara Gizan memancing.

"Engga! Corazon gapernah maksain perasaanya buat dibales selama ini. Dia pernah bilang, 'Jangan buat perasaan aku ini jadi beban buat cinta yang kamu inginkan'." Ucap Shinon. Terdapat emosi yang sedih pada akhir perkataanya.

Gizan cukup peka. Rasa penyesalan itu mungkin sudah datang pada lubuk hati Shinon.

"Udah.. Jangan bahas lagi, aku ga terima dengernya." Lirih Shinon kemudian. Air matanya mulai terasa menumpuk.

"Maksudku bukan Corazon. Tapi ini kamu Shin, karena cintamu itu kamu nekat keluar dari jalurmu! Kamu tega nyia nyiain nyawa  seseorang demi mempertakan nyawa yang seharusnya di lenyapkan!" Seru Gizan dengan suara kerasnya.

"A-Ayon udah janji! Dia udah janji gabakal ngebunuh orang lagi, jadi gamasalah bukan?" Ucap Shinon cepat. Tanpa sadar bahwa dia telah membuka rahasianya sendiri.

are u werewolf? - ytmc indDove le storie prendono vita. Scoprilo ora