08. Pengorbanan

936 102 50
                                    

"Loh Shinon? ko disini?" Tanya Mefelz sedikit terkejut.

Mefelz yang baru saja sampai dirooftop sekolah sedikit terkejut saat melihat kehadiran Shinon yang datang tanpa diundang.

"Eh, kak Shin udah lama kah?" Tanya MoenD.

"Hehe hallo. Ngga ko, aku baru aja nyampe sini." Jelas Shinon dengan kelakuannya yang terlihat gugup.

MoenD yang menyadari itu hanya bisa diam sambil mengamati.

"Ayo sini masuk dulu ke aula. Udah malem dingin." Ajak Mefelz.

Shinon pun menangguk patuh dan mengekor Mefelz yang sudah masuk duluan kedalam aula sekolah yang berada dirooftop.

"Ka Shin ga bareng ka Shan?" Tanya MoenD yang begitu diliputi penasaran.

"Ah nanti mereka katanya bakal nyusul kesini, katanya sih.." Jawab Shinon.

"Oh yaudah kamu sembunyi disini dulu aja Shin, sambil nostalgia awal awal sekolah haha." Suara Mefelz renyah.

Mereka bertiga pun duduk dilantai aula itu sambil menikmati pemandangan dari balkon yang dibuka lebar.

"Udah hampir larut malem, kira kira  sampai kapan ya permainan ini." Lirih Mefelz sedikit lelah.

Ia pun memejamkan matanya dan bersandar pada tembok dibelakangnya.

MoenD sendiri masih mengamati pergerakan Shinon yang terlihat begitu berbeda dari biasanya.

"Kak Shin kenapa? Ada yang perlu diomongin?" Tanya MoenD sedikit peka.

Insting furry memang tidak dapat diragukan.

Shinon pun dengan perlahan mengangguk.

"K-kak Mefelz seer kan?" Tanya Shinon dengan wajahnya yang sedikit menunduk.

"Iya, kenapa?" Tanya Mefelz yang refleks membuka matanya.

"Udah tau karakterku belum?"

Mendengar pertanyaan Shinon, Mefelz pun menggeleng sebagai respon.

"Belum yah... Aku a-apprentice seer..." Jelas Shinon.

"Oalah.. Kamu ternyata ya." Seru Mefelz.

Mefelz tidak begitu terlihat terkejut. Ia sejak awal pun sudah tahu akan datang saatnya ia berkorban demi muridnya itu.

Shinon punya peran yang lumayan yang penting bukan? Sayang sekali jika tidak dipergunakan. Dan berakhir menjadi seperti Villager.

Itulah yang dipikirkan Mefelz saat ini.

MoenD yang mendengar itupun segera mengeluarkan senjatanya dan menodongkan tepat dipelipis Shinon.

"Kak Shin... Jangan bilang kalau Mefelz harus mati?" Tanya MoenD dengan suaranya yang memberat.

Melihat pergerakan MoenD. Mefelz segera menahan tangan MoenD dan menurunkannya.

"Jangan gini MoenD. Peranku emang gini ko, mau gamau aku harus mati."

"NGGAK!" Teriak MoenD kencang. "Aku bisa nembak dia dan kamu bisa tetep hidup Felz!"

Tangan MoenD kembali berdiri dan segera kembali membidik pelipis Shinon.

Shinon memejamkan matanya erat. Ia sudah menduga bahwa ini semua akan terjadi.

MoenD tidak mungkin membiarkan Mefelz mati dan membiarkan dirinya menggantikan peran Mefelz.

Seketika rasa menyesal sedikit menggerogoti hatinya.

"Jangan MoenD, please." Cegah Mefelz yang kembali menurunkan tangan Moend yang mulai mengepal kencang.

are u werewolf? - ytmc indUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum