Hold Me Tight | 07

1.9K 237 22
                                    

"Loh kenapa Ben?" tanya Samudra ketika mendapati adiknya yang bukannya masuk malah masih berdiri mematung di area parkir.

"Hmm ini Kak, anu, eh-"

"Tenang dulu coba Ben. Bilang ke Kakak, ada apa?"

Benua mengangkat sedikit baju seragamnya. Samudra kemudian mengekori arah pandang Benua yang menatap lamat-lamat barisan siswa yang menunggu untuk dicek kelengkapannya, susah payah anak itu menelan salivanya. Melihat itu, Samudra cukup paham dengan apa yang sedang menganggu adiknya sampai ketakutan seperti ini. "Ini, kamu pake punya Kakak aja." ucap Samudra, melepas lalu menyerahkan sabuknya pada Benua.

Benua menggeleng cepat, "Jangan Kak. Ini kesalahan Benua, Benua yang ceroboh, bangun kesiangan terus buru-buru sampai lupa pake sabuk. Biar Benua aja yang dihukum."

Samudra mengulum senyumnya. Memahami betul perasaan Benua yang tak ingin membuat susah orang lain. Tapi, Samudra takkan mungkin membiarkan adiknya tumbang hanya karena mendapatkan hukuman yang mungkin bagi banyak orang adalah hal sepele.

"Eh?" Benua sedikit kaget saat tiba-tiba Samudra berjongkok di depannya, melingkarkan tangan di pinggangnya, memakaikan sabuk itu penuh lembut.

"Udah sana masuk, kelas kamu kan di ujung, ntar yang ada telat!"

"Kakak gimana?"

"Nggak usah mikirin Kakak. Kebetulan kakak bosen jadi murid teladan, sekali-kali pingin bikin ulah." jawab Samudra disertai tawa. Geram, Samudra pun mendorong pelan tubuh adiknya, "Udah sanaa, ntar kamu telat!"

Benua tak lagi membantah. Dengan langkah cepat ia menuju barisan sebelum akhirnya bisa pergi menuju kelasnya.

Tiap waktu gue jagain Lo, Ben. Mastiin Lo baik-baik aja, bahkan sekalipun gue harus berkorban demi Lo.

🍂🍂🍂

"Nyapunya yang bersih ya Bang!"

"Sampahnya jangan lupa dimakan!"

Samudra refleks menoleh lantas memutar bola matanya, jengah. Ternyata dua mahluk astral ada di dekatnya. Pantas saja, aura hitam langsung pekat menyelimuti. "Ngapain Lo pada di sini?"

"Gue? Apa lagi kalau bukan tepe-tepe? Sekaligus memantau jodoh yang masih pending." jawab Rendi dengen gestur menunjuk dirinya sendiri lalu meliarkan matanya pada seluruh penjuru sekolah. Memantau jodoh, katanya.

"Nah Lo ngapain Mal?" tanya Samudra kemudian pada Akmal yang sudah siap dengan sapunya.

"Berjemur. Bosen punya kulit putih. Pingin ganti kulit gue."

"Ck! Bunglon!" cibir Rendi.

"Wih apa-apaan ini, kerja rodi nggak bilang-bilang ke gue?" Abimanyu tiba-tiba datang, merangkulkan tangannya pada Akmal dan Samudra yang berdiri bersebelahan.

🍂🍂🍂

"Babi..."

"Baby Kak, bukan Babi..."

"Lah udah diganti? Kok Abang nggak tua?"

"Aku ke sini mau balikin dasi Kakak."

"Eitt sabar dong Say, duduk dulu! Abang mau bicara serius."

Sang puan lantas menurut, mendudukkan tubuhnya kembali. Berhadapan dengan kakak kelas yang sudah menyelamatkannya tadi pagi, membuatnya gagal mendapatkan hukuman.

Hold Me TightWhere stories live. Discover now