Bonus -1

2.4K 212 36
                                    

Chuuya bangun dari tidurnya, hari yang cerah seperti biasanya. Chuuya merapikan tempat tidur dan bangun. Di luar sudah ada Akutagawa yang tengah duduk di atas sofa ruang tamu besar. Hari hari yang biasa, rumah besar yang terasa ramai dengan dua orang berharga yang ikut tinggal bersamanya sejak hari itu, mereka memutuskan untuk tinggal bersama Chuuya dan itu membuatnya senang dengan begitu chuuya tidak sendirian lagi di rumah yang besar ini.

"Pagi Akutagawa" sapa chuuya, akutagawa tersenyum. Atsuhi ada di ruang makan, setelah ia menyiapkan makanan. Segera atsuhi menuju ke kakaknya itu, membawakan obat anemia yang harus rutin di konsumsi.

Pertengkaran hangat terjadi, yang sekarang sudah menjadi terbiasa dengan semua ini.

"Aku tidak apa atsuhi.." seru akutagawa sedikit jengkel dengan perhatian berlebihan dari sang adik kandungnya itu. Atsuhi mengembungkan kedua pipinya dengan gemas, dengan satu tangannya memegang obat anemia itu. Dia tampak serius dan sangat menggemaskan.

"Kakak harus minum obat!, Bagaimana kalau nanti kakak tiba-tiba pingsan. Aku yang kerepotan karena kakak!, Minum itu harus rutin! Ingat kata dokter, tubuh kakak lemah!, Atsuhi khawatir tau!" Seru atsuhi dengan nada cerewet, akutagawa menghela nafas. Akutagawa mengambil obat dari tangan atsuhi, atsuhi terdiam.

"Kenapa? Aku akan minum" seru datar akutagawa.

Atsuhi langsung tersenyum manis disana, ia meraih gelas air minum dan tampak bahagia karena akutagawa menurut.

"Bagus kak! Minum obat yang banyak ya!" Seru atsuhi yang bersemangat. Akutagawa hanya terkekeh, dan mengelus surai abu-abu manis milik atsuhi dan Atsuhi memerah disana. Dia memegang tangan akutagawa dengan wajah kesal imutnya.

"Aku bukan anak kecil, kak.." gemas atsuhi mengembungkan kedua pipinya memerah.

"Kalau bukan anak kecil, kenapa se-gemas ini hm??" Seru akutagawa mencubit pipi gemas atsuhi hingga dia merintih.

Chuuya duduk di kursi ruang makan, melihat sarapan pizza disana. Benar, atsuhi yang memanaskannya. Kemarin dia membelinya, memang punya keluarga itu menyenangkan sekali. Chuuya mengigit rotinya dan kedua sepupunya yang asyik bertengkar disana. Hari yang sungguh menyenangkan, seperti biasanya. Hari yang biasa.

Chuuya berdiri di depan pintu rumahnya. Didepannya sudah ada atsuhi yang ada disana dan akutagawa juga. Mereka lagi liburan. Chuuya mengelus surai abu-abu milik atsuhi. Atsuhi tersenyum berbinar-binar disana, dia memang adik kecil yang paling menggemaskan.

"Dah, atsuhi jaga rumah ya" seru chuuya. Dia perhatian.

"Kak chuuya juga ya~, selamat bersekolah ya!" Seru atsuhi tersenyum lebar. Chuuya hanya menjawabnya dengan senyuman tipis, adiknya memang imut.

Tap!
.

.
Chuuya masuk ke dalam sekolah nya seperti biasa, hari yang menyenangkan. Kyoka berjalan mendekat ke arah Chuuya, dan menyerahkan sebuah buku dengan wajah datarnya itu.

"Kyoka-chan?" Chuuya menatap dengan heran, tidak biasanya Kyoka si murid pendiam ini datang mendekatinya, bahkan Kyoka jarang sekali mendekati murid murid lainnya. Kyoka adalah murid teladan dan sangat pendiam, atau dibilang Introvet.

"Chuuya-san, buku kemarin ditinggalkan di laci-ku.., aku lupa menyerahkannya" seru Kyoka dengan nada datar, chuuya meraih buku itu melihat buku itu. Benar, miliknya. Chuuya hanya tersenyum tipis pada Kyoka membuatnya menunduk, wajahnya memerah tipis.

"Terima kasih Kyoka.." seru chuuya tulus. Kyoka menjauh dari sana, dia menunduk dan diam menuju ke tempat duduknya. Chuuya hanya mengerjapkan matanya heran, ke arah Kyoka yang menjauh tanpa mengucapkan apapun. Sudahlah, chuuya tidak suka mencari masalah. Jadi dia duduk saja, dan mengabaikannya.

🧤'Tachiōjō' (DaChuu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang