Part 18 -🧤 (End)

2.7K 254 45
                                    

.
.
.
.
.

Perkenalkan namaku adalah Kyoka Izumi. Seorang gadis manis yang menjabat sebagai salah satu murid terpintar di sekolah. Kyoka sebenernya menyukai sosok chuuya dibalik sikap nya yang dingin dan pendiam itu. Tentu saja. Kyoka sama sekali tidak menunjukkan hal itu.

Dan sekarang beruntung nya guru menyuruh nya untuk menanyakan alasan kenapa chuuya sama sekali tidak masuk ke kelas selama beberapa hari. Memang aneh. Biasanya chuuya akan terus masuk dan ini sudah beberapa hari Chuuya tidak masuk kampus. Bahkan sama sekali tidak ada kabar. Selain chuuya ada satu orang lagi yang tidak masuk. Dazai.

Aneh memang. Ini sangat aneh jika di sebut sebagai kebetulan. Dazai selalu mendekati chuuya dalam artian yang berbeda. Meksipun dazai selalu ramah pada semua orang. Kyoka merasa kalau tingkah dazai pada chuuya jauh berbeda. Tatapannya yang aneh dan senyumannya yang terasa menakutkan. Kyoka tidak mau memikirkan hal buruk.

Jadi ia lekas lekas pergi dan melaksanakan tugasnya. Aneh. Entah kenapa rumahnya terasa jauh lebih menakutkan. Apa karena terletak terpencil?. Kyoka melewati lorong panjang. Rumahnya sangat jauh dari keramaian kota dan jalan raya. Akhir nya ia sampai di depan rumahnya. Rumahnya sangat luar biasa besar.

Katanya di rumah chuuya. Ia tinggal sendiri. Apa tidak kesepian ya kalau tinggal sendiri?. Mendadak bulu kuduk Kyoka berdiri. Rasanya ada yang mengawasi. Tapi siapa?. Hari sudah sore. Angin malam mulai datang dan membuat suasana di sekitar rumah chuuya menjadi sedikit gelap dan suram.

Tok!

Tok!

.
.
.
.
.

Kyoka melihat dengan penuh rasa penasaran dan juga gugup. Karena ini pertama kalinya ia kerumah teman seumuran laki laki dan lagi itu adalah orang yang sudah ia sukai sejak dulu. Kyoka merapikan rambut ungunya yang terikat dua. Apa ia sudah cukup cantik ya?. Ia takut kalau misalnya penampilan nya belum cukup untuk bertemu chuuya. Apalagi Chuuya sangat tampan dan maskulin.

Srek!

Seseorang muncul dan itu adalah Chuuya. Ia tampak baik baik saja. Tapi wajah nya tampak pucat. Tangannya sedikit gemetaran. Ia memandang ke arah Kyoka yang jauh lebih pendek darinya itu. Kyoka mendadak menjadi gugup. Maklum ia tidak pandai berkomunikasi dengan orang lain. Makanya ia tidak mempunyai teman sama sekali.

"Chuuya. Guru bertanya apa alasan mu tidak masuk beberapa hari ini" tanya Kyoka langsung. Ia berusaha mengintai kedalam. Tapi chuuya tampak sengaja menutupi nya. Seperti ada sesuatu di dalam nya yang tidak boleh dilihat Kyoka. Aneh.

"Ah itu. Aku..sedang ada urusan, nanti saya akan masuk lagi" seru chuuya terdengar sedikit gugup dan takut. Kedua matanya berkali kali menatap gelisah seolah sedang diawasi oleh sesuatu. Padahal setau Kyoka , chuuya tinggal sendiri. Dan dari yang Kyoka lihat. Tidak ada seorangpun di sekitaran rumah chuuya. Lalu kenapa ia harus takut?. Kenapa ia gemetar?.

"Baiklah. Maaf jika menganggu" seru Kyoka menunduk. Bisa ia lihat wajah chuuya yang memandang kasihan padanya. Setelah itu ia menutup pintu. Chuuya benar benar aneh. Ia tidak seperti biasanya. Belum pernah ia melihat chuuya sampai setakut itu. Mendadak aura di sekitar rumahnya membuat Kyoka merinding.

Kenapa tiba tiba?. Kyoka melihat ke belakang dan seketika ada sebuah benda tipis dan tajam yang mengarah cepat kearahnya. Dan tanpa memakan waktu lama. Darah perlahan keluar deras ke atas dan seketika Kyoka merasakan tubuhnya kehilangan daya dan dia seketika itu juga meninggal dunia.

.
.
.
.
.

Tak

Tak

Chuuya melangkah mendekati gadis itu. Dengan wajah kasihan dan juga takut. Ia menatap ke arah sosok bersurai hitam yang baru saja membunuhnya tanpa belas Kasihan. Ia menepiskan pisau tajam nya itu hingga darah yang menempel disana berserakan di mana mana. Ini mengerikan. Ia masih belum terbiasa. Kasihan melihat korban dazai diperlukan sangat kejam dan tidak manusiawi seperti ini.

Tapi mau bagaimana lagi?. Dazai membalikkan tubuhnya. Chuuya hanya diam sampai dazai tersenyum manis. Perlakuan nya langsung berbeda jauh. Ia mengarah ke arah chuuya dan segera memeluknya hangat. Membiarkan bekas darah itu ikut menetes dan membekas di baju nya. Dazai dengan manja menempelkan diri pada Chuuya. Chuuya hanya diam saja.

Dalam hati ia sungguh ketakutan. Ia sudah terjebak oleh Seseorang menakutkan seperti nya. Ia tidak akan pernah bisa lari darinya. Jika tidak maka orang di depannya ini akan membunuh semua orang dengan gila dan tidak waras. Ia bisa melihat betapa kejamnya orang di depannya ini. Dan sialnya ia malah tersenyum bahkan saat berhasil membunuh. Ia benar benar tidak waras.

Dan sekarang ia terjebak oleh nya. Terjebak di dalam kehidupan bersama nya. Ia memegang kedua tangan chuuya menahannya agar tidak kemanapun. Ia memang tidak akan bisa lari lagi. Kemana pun ia pergi. Dazai akan terus mengejar. Seperti stalker. Dan ia harus membiasakan diri untuk ini. Mulai dari sekarang.

'Tachiōjō'___Terjebak__

.
.
.
.
.

End

🧤'Tachiōjō' (DaChuu)Where stories live. Discover now