Part 17 -🧤

2K 241 40
                                    

.
.
.
.
.

Srek!

Tiba tiba ada seseorang yang melingkarkan satu tangannya pada leher chuuya dari belakang. Tubuh chuuya semakin gemetaran. Tubuhnya mendadak mendingin seperti terserang es. Ini sama seperti mimpinya tadi. Di rumah besar ini. Dan ia sudah tau siapa yang memeluk nya dari belakang.

"Da..dazai?, I..ini apaan?" Tanya chuuya gugup. Suaranya mendadak melemah. Ia takut sekali. Dazai menyeringai. Ia menatap ke arah depan. Aliran darah itu. Kemudian ia mengarahkan satu tangannya seraya satu tangannya masih melingkar di leher chuuya. Dari hape itu terdapat sebuah Cctv disana. Dan itu membuat chuuya merinding seketika.

Di hape itu. Terdapat seseorang yang sangat chuuya kenal. Sedang terperangkap disana. Di sebuah ruangan penuh laba laba karena sudah lama tidak di bersihkan. Chuuya merasa lemas seketika. Darah itu mengucur perlahan dari kedua tangan dan kedua kaki orang itu yang dirantai begitu saja. Tanpa belas Kasihan seperti bintang laut di dinding kamar.

Ia menatap ke arah bawah dengan lemas. Kemudian ia menatap lagi ke depan tanpa niatan hidup sama sekali. Kedua mata hitamnya sudah sayup sayup sudah akan menanti ajalnya lagi. Tubuhnya kurus dan pucat. Ia tidak mampu bergerak dan hanya bisa diam disana. Lagipula bagaimana ia bisa bergerak?.

Dan nafas chuuya tercekat sejak ia melihat kalau orang itu adalah akutagawa. Akutagawa yang sedari awal tidak terlihat dimanapun. Ternyata ia ditahan di sebuah ruangan gelap. Dan darah yang mengalir ini adalah darah segar dan langsung dari kedua tangan dan kakinya. Chuuya gemetaran. Ia meremas pelan kedua tangannya.

Ia tidak dapat bergerak saking ketakutannya. Di belakangnya dan sangat dekat ada seseorang yang baru ia sadari lagi. Dia adalah stalker yang sangat sadis. Jauh dari sikapnya yang santai ternyata ia memang lah seseorang yang sangat gila!. Ternyata dibalik harinya yang nyaris tidak ada satupun yang aneh. Dazai merencanakan dan melakukan sesuatu yang sangat mengerikan.

.
.
.
.
.

Deg!

Deg!

Dan dia sekarang ada berdua saja bersama nya. Di rumah besar ini. Stalker yang sudah membuntutinya. Stalker yang merupakan teman sekelas yang sama sekali ia tidak sangka. Stalker yang ternyata merupakan seseorang yang sangat mengerikan. Ia tidak mengerti kenapa bisa terjebak dalam situasi seperti ini. Dan tidak ada satupun jalan keluar yang terpikirkan olehnya.

.
.
.
.
.

Dazai tersenyum. Menatap ke arah chuuya yang sudah pucat dan ketakutan. Ia tau kalau chuuya pasti ketakutan. Dan dia menyukai itu. Ia gila karena chuuya. Semua akal sehatnya mendadak menghilang saat di hadapkan dengan chuuya. Ia menyukai semuanya tentang chuuya. Terlebih lagi raut ketakutan dan kemarahan.

"Chuuya~, kau tau?. Aku mencintaimu?. Aku akan melakukan apapun untukmu" seru dazai tepat di telinga Chuuya. Ia bisa mendengar detak jantungnya yang perlahan semakin kencang karena ketakutan. Tentu saja karena tidak ada satupun orang di sini. Selain mereka berdua.

"Ke.. kenapa kau melakukan ini?, Apa salahku hah?!" Marah chuuya. Ia sangat takut sekaligus marah dengan nasib nya.

"Kau tidak bersalah chuuya. Ini adalah salah ku karena mencintaimu. Aku mencintaimu dalam kegilaan ku"

"Kau gila!"

"Ah aku menyukai saat kau membentakku seperti itu~, bentak aku lagi chuuya~"

"Kau aneh!. Tidak waras!. Kenapa kau harus membuntuti ku? .Kenapa harus aku?" Chuuya sudah sampai batasnya. Ia tidak tahan lagi. Selalu di ganggu seperti ini bisa membuat nya gila dan kehilangan akal sehat.

Deg!

"Tenang saja chuuya, aku tidak akan menyakiti mu. Tapi aku tidak janji akan menyakiti yang lain. Jadi tenang saja. Kau adalah milikku. Dan kau akan selalu terjebak denganku~" seru dazai. Mengusap air mata di wajah chuuya. Chuuya merinding seketika. Sentuhan dan perkataan dazai mengandung arti berbahaya. Ia takut. Orang ini benar benar sudah tidak waras. Ia sangat gila!.

.
.
.
.
.

Deg!

.
.
.
.
.

Deg!

"A..apa yang kau lakukan pada akutagawa dan atsuhi?" Tanya chuuya gemetaran. Ia sangat khawatir dan firasat buruk menghantui pikiranya itu. Entah kenapa sekarang ia bisa merasakan betapa mengerikannya sosok di belakangnya ini. Seolah mengatakan kalau ia tidak bisa kemana mana sekarang. Kalau ia sudah terjebak dengan dirinya selamanya dan seterusnya.

Dazai tersenyum tipis. Melihat kalau chuuya tidak lagi melawan seperti biasanya. Ia mengeser wajahnya hingga pipi kiri mereka saling bergesekan pelan.
Ia menatap tajam ke arah chuuya dari ujung matanya. Satu tangannya memeluk leher chuuya. Dan satu tangannya bergerak menutupi kedua mata chuuya. Bisa ia rasakan betapa Chuuya gemetar ketakutan saat dazai mulai menyentuh dirinya.

"Aku mengurung akutagawa. Tenang ia masih hidup. Dan atsuhi?. Ia aku paksa minum obat halusinasi. Sehingga ia melihat akutagawa dengan halusinasi tidak nyatanya". Bisiknya kemudian mengecup pelan pipi chuuya.

Deg! °°°°°°😨😨

Deg! °°°°°°😨😨

A..apa?. Jadi akutagawa dan atsuhi sudah terjebak?. Ba.. bagaimana ini?. Ia tidak tau harus bagaimana. Ini mengerikan. Ia sampai tidak pernah berpikir kedua sepupunya akan mengalami hal seperti itu. Chuuya tidak melihat apapun. Gelap. Dazai ternyata sangat mengerikan. Ia menjadi sangat takut sekarang. Jauh lebih daripada biasanya.

"Jadi jika. Kau melawan atau mencoba lari lagi. Maka atsuhi dan akutagawa ada di genggaman ku. Kau jangan macam macam chuuya~" seru dazai. Ini mengerikan.

"Kau benar benar gila dazai. Kenapa kau bisa segila ini?" Tanya chuuya gemetar ketakutan. Ia sudah meremehkan orang di belakang ini. Dazai jauh jauh lebih mengerikan. Seharusnya ia sudah tau itu. Ia lebih memiliki di buntuti daripada harus di hantui tanpa henti seperti ini.

Ia ingin kembali ke masa lalu. Dimana ia tidak pernah mengetahui orang ini. Atau ia tidak pernah bertemu orang ini. Ia adalah mimpi buruk!.

Oleh orang semengerikan dia. Chuuya tidak tau apa yang akan dilakukan dazai jika ia menolak dirinya atau mencoba melawan. Bisa jadi ia akan melakukan sesuatu yang diluar akal manusia dan atau mungkin ia akan menyiksa orang orang terdekatnya. Ck. Bagaimana ini.

Dazai tersenyum penuh arti saat melihat wajah chuuya yang kebingungan. Ia sudah mengira hal ini. Sudah dipastikan Chuuya akan menjadi milik nya. Ia akan melakukan apapun untuk chuuya. Selain dirinya. Ia tidak peduli apapun. Meksipun ia harus mengekang Chuuya dalam jebakan nya itu.

"Kau hanya perlu belajar mencintai ku chuuya" seru dazai di tengah ceruk leher chuuya yang dingin. Bisa ia rasakan tubuh Chuuya gemetar ketakutan. Kedua mata chuuya tertutup rapat. Memperlihatkan kegelapan dimana ia akan melalui kehidupannya dalam hal ini. Terpaksa dan seterusnya.

Ini gila!.

.
.
.
.
.

🧤'Tachiōjō' (DaChuu)Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz