8

12.4K 1.3K 46
                                    

Naya terbangun menyadari ia tak tertidur di kamar nya. Ini kamar Jeno. Yang punya kamar juga masih tidur nyenyak. Seingat nya dia kemarin tertidur di mobil, apa Jeno membawa nya kesini?

Naya terpaku memandang Jeno. Ternyata Jeno gak sekaku itu, bicara nya juga gak seirit awal awal.
Lega sih, setidak nya dia bisa diajak kompromi.

Naya bangun perlahan. Hal pertama yang ia dapatkan ketika berdiri adalah mual. Otomatis dia pergi ke kamar mandi.

Mendengar suara muntahan di kamar mandi, Jeno langsung terbangun. Lagi lagi melihat pemandangan gimana tersiksa nya Naya di fase morning sick nya.

"Ke dokter ya? Sekalian periksa? Gue temenin."

"Tapi lo kerja Jen."

"Engga, bisa di handle Lucas," ucap Jeno.

"Gue sendiri aja gak apa apa," balas Naya.

"Itu anak gue juga Nathania, gue berhak tau keadaan dia."

Oh anak ya? Bodoh nya Naya tadi sempat berpikir Jeno khawatir sama dia. Ah hapus semua pikiran bodoh itu. Tak penting juga bagi Naya.

"Oke deh, by the way kok gue bisa tidur disini?"

"Sementara disini aja dulu, takut nya lo kayak kemarin hampir pingsan di toilet pagi pagi gak ada yang liat. Mending disini, gak apa apa kan?"

"Okay gak masalah kok."





.....



"Silahkan baring dulu Bu,"

Naya mengikuti instruksi dokter cantik itu untuk berbaring. Gugup? Entahlah, kenapa ada rasa gugup dalam diri Naya.

Pandangan Naya dan Jeno langsung menuju monitor komputer, saat ultra sound dimulai.

"Udah jalan 10 Minggu kan ya Bu?"

"Iya dok," Naya menyahut.

"mual nya parah ya?"

"Iya dok tiap pagi rutin. Ada obat nya gan dok biar gak mual gitu?" Itu Jeno yang menyahut.

"hmm kalo hilang total gak ada pak, yang ada mengurangi aja. Nanti saya tulis resep nya,"

"Ibu kandungan nya sehat kok, diusahakan tiap bulan cek up ya?"

"Iya dok pasti," lagi lagi Jeno yang menyahut.

Dokter nya senyum, dalam hati dia kagum kalo Nathania artis papan atas ini benar benar beruntung. Wajah cantik, hati yang baik, belum lagi harta dan kasih sayang yang begitu jelas dari suami nya.

"Mau saya cetak hasil USG nya?"

"Boleh dokter dua ya?" Pinta Naya.

"Iya ditunggu sebentar."

......

Setelah melakukan pembayaran, Naya tak henti henti nya melihat foto USG itu. Gak sabar ketemu si kecil.
Bahkan sampe di dalem mobil, fokus mata nya masih gak bisa teralihkan.

"Jeno? Mau bawa foto si dedek gak?"

"Boleh , sini buat gue satu."

Naya menyerahkan satu foto USG pada Jeno.
Jeno menaruh nya di dompet.

"Mau makan apa nay? Gak kepengen sesuatu?"

Naya terlihat berpikir.

"Hm apa ya? Bubur ayam aja kali ya Jen, gue tau yang enak deket sini."

"Yang di sebrang Indomaret perempatan depan?"

"Iya, kok lo tau?"

"sering gofood, enak sih emang."

HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang