05

3.6K 554 15
                                    

Thanks buat yang udah baca

Semoga suka:)

Soobin menatap datar sekolah barunya yang terlihat biasa-biasa saja baginya, dirinya dan kai baru saja turun dari mobil, soobin memang membawa mobilnya sendiri, sedangkan kai ikut dengannya atas permintaan soobin sendiri.

Lagipula bukankah lebih baik jika mereka satu mobil, dari pada nanti mereka justru terpisah.

Jujur saja, sebenarnya soobin sangat malas pindah sekolah, karna dirinya harus bersosialisasi dengan orang baru.

Dia sangat malas melakukan hal itu, beruntung ada kai yang ikut dengannya, jika tidak mungkin soobin akan terus sendiri disekolah.

Soobin bukan anak anti sosial, dirinya itu hanya malas saja, lebih baik dia belajar dari pada buang-buang waktu buat kenalan sama mereka.

Keduanya berjalan memasuki koridor, bisa mereka lihat disana ada banyak sekali ank sekolah yang memperhatikan mereka.

Emangnya ada yang aneh apa sama mereka sampai dilihatin kayak gitu, mereka kan bukan artis, jadi ngapain ngeliatin mereka kayak gitu.

"Senyum dikit dong bin, cemberut aja, ntar gak ada yang mau loh" kai menyenggol lengan soobin yang hanya menatap datar dirinya, tuh cowok dari tadi mukanya datar aja, gak ada senyum-senyumnya.

"Buang-buang tenaga"

Kai mendengus mendengar jawaban soobin, tangannya terangkat merangkul leher soobin yang membuat sang empunya berdecak kesal.

Emang soobin perduli kalau gak ada yang mau sama dia hanya karna dia gak senyum? Lagian juga kalau memang gak ada yang mau sama soobin ya udah, soobin tinggal minta orang tuanya saja buat jodohin dia sama anak rekan kerja papanya.

Keduanya berjalan menuju ruang kepala sekolah, mereka harus bertanya dulu mengenai kelas mereka.

Soobin berharap sih, dia bakal satu kelas sama kai, jadi soobin gak akan repot-repot buat cari teman sebangku nanti.

Keduanya memasuki ruang kepala sekolah setelah dipersilahkan untuk masuk, mereka melihat seorang pria berusia sekitar 30an dengan seorang cowok yang seusia mereka.

Sepertinya keduanya sedang membicarakan sesuatu, jika dilihat dari jas yang dipakai cowok itu sih, kayaknya dia anak osis.

Soobin tau karna orang tuanya sudah memberitahu tentang sekolah ini, biar soobin gak binggung nanti.

Kai juga sudah tau kok, orang tuanya sudah memberitahunya sebelum mereka pindah kesini.

Soobin mulai bertanya dengan sopan kepada kepala sekolah, mereka berterima kasih setelah tau dimana kelas mereka.

Soobin dan kai berjalan bersama seorang guru yang akan mengantar mereka menuju kelas baru mereka, tidak perduli dengan anak-anak sekolah yang memperhatikan keduanya.

Mereka bisa mendengar dengan jelas apa saja yang dikatakan oleh anak sekolah tentang mereka berdua, ada yang senang, ada yang iri bahkan ada yang mencibir.

"SOOBIN!"

Keduanya tarkejut ketika ada seseorang yang meneriakan nama soobin dari belakang, mereka serempak menoleh kebelakang dan mendapati seorang cowok imut yang berlari kearah soobin.

Soobin hampir terjatuh ketika tubuhnya dipeluk oleh cowok itu, dengan kesal tangan soobin terangkat menjewer telinga cowok imut itu.

"Kamu ingin membuatku jatuh haechan?"

"Aduh aduh, sakit bin" haechan menggeleng, dirinya tidak ada niatan membuat temannya itu terjatuh, dirinya hanya terlalu senang saja tadi sampai melupakan pacarnya.

Ngomong-ngomong soal pacar, haechan meninggalkan pacarnya begitu saja ketika melihat soobin dan kai tadi.

Dia meringis ketika menyadari pacarnya yang pasti sedang kalang kabut mencari dirinya, semoga saja pacarnya itu tidak akan marah nanti.

Tbc.

Hai aku update hehe

Aku nulis apa astaga:)



Sorry for typo

See you next time.

Angel or Devil - Yeonbin [ END ]Where stories live. Discover now