14

2.3K 345 19
                                    

Thanks buat yang udah baca
Semoga suka:)

Hai apa kabar?

Soobin menatap yeonjun yang tengah sibuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru mereka tadi, tentunya soobin sudah menyelesaikan tugasnya tepat setelah dirinya pulang sekolah tadi.

Sedangkan yeonjun tadi tengah berbicara dengan bunda pacarnya itu di ruang tamu tadi siang, berakhirlah dengan yeonjun yang harus menyelesaikan tugasnya meskipun jam sudah menunjukkan pukul 9 malam.

Ah iya, soobin memang menginap hari ini. Alasannya tentu saja atas permintaan dari bunda pacarnya yang meminta soobin untuk menginap di sini.

Soobin sih tidak masalah dengan hal itu, toh keluarganya dan yeonjun sudah saling mengenal.

Mereka sedang berada di ruang belajar saat ini, dengan yeonjun yang mengerjakan tugas dan soobin yang memainkan handphonenya sesekali memakan cemilan yang diantarkan oleh maid tadi.

Sebenarnya soobin tadi akan tidur dikamarnya yang berada tidak jauh dari ruang belajar, tapi urung saat dirinya melihat pacarnya yang tengah berkutat dengan soal-soal yang diberikan oleh guru.

Jadilah disinilah dia berada, duduk menemani pacarnya yang tengah mengerjakan tugas-tugasnya.

Yeonjun meregangkan tubuhnya saat dirinya selesai mengerjakan tugasnya, matanya melirik kearah soobin yang tengah fokus memainkan handphonenya dengan tangan kanan yang mengambil cemilan dan memasukkannya kedalam mulut.

Tersenyum gemas dengan kelakuan pacarnya itu, yeonjun beranjak dari duduknya, berjalan pelan kearah soobin yang masih belum menyadari keberadaannya.

Menarik dagu soobin dengan tangan kanannya, membuat kepala pacarnya itu menoleh menatapnya, dengan cepat mengecup singkat bibir soobin yang merengut sebal padanya.

"Ayo tidur, ini sudah malam, anak kecil tidak boleh tidur malam-malam" ucap yeonjun sembari tersenyum geli saat mendapati pacarnya yang cemberut itu.

"Gendong~" soobin merentangkan kedua tangannya dengan bibir yang merengut dan mata bulatnya yang berbinar.

Memekik senang saat tubuhnya di angkat dengan mudah oleh yeonjun, kedua lengannya dengan refleks memeluk leher yeonjun, tersenyum lucu dan mengecup pipi kiri pacarnya sekilas.

Yeonjun terkekeh gemas, menepuk pelan bongkahan sintal milik pacarnya itu. Kakinya melangkah keluar dari ruang belajar dengan soobin yang ada di gendongannya.

Berjalan menuju kamar soobin yang berada tidak jauh dari sana, yeonjun bersenandung pelan, melangkahkan kakinya dengan tenang sembari menatap sekitar yang sepi.

Soobin memang memiliki kamar sendiri di rumah yeonjun, bunda yeonjun sendiri lah yang menyediakannya kamar, walau kamarnya itu tidak berada di dekat kamar pacarnya.

Yeonjun membuka pintu kamar soobin dengan susah payah, menutupnya lagi dengan kaki kiri dan berjalan menuju ranjang yang kosong.

Yeonjun membaringkan soobin di atas ranjang, menyelimuti pacar manisnya itu dengan selimut, menyibak helaian rambut yang menutupi kening pacarnya.

Ia mengecup lama kening soobin, turun ke pelipis, hidung, kedua pipi dan berakhir di bibir, yeonjun mengecup singkat bibir ranum pacarnya, tersenyum tampan seraya mematikan lampu dan membiarkan hanya lampu tidur yang menyala.

Melangkah pergi dari kamar pacarnya dan menutup pintu dengan perlahan, berusaha untuk tidak membuat suara sedikitpun.

***

Soobin menggeliat di dalam tidur, membuka matanya perlahan dan menatap jam weker yang menunjukkan pukul 1 pagi.

Ia mendudukkan tubuhnya di atas ranjang, menutup mulutnya dengan tangan kanan saat dirinya menguap, mencibikkan bibirnya saat ia mendapai tako air yang kosong, menggerakkan tubuhnya untuk duduk dipinggir kasur, soobin mengerjabkan matanya beberapa kali untuk mengumpul kesadarannya, ia tidak ingin jatuh dan berakhir di rumah sakit.

Beranjak berdiri saat seluruh kesadarannya sudah kembali, melangkahkan kedua kakinya menuju pintu kamarnya. Soobin membuka pintu kamarnya dengan sebelah tangan yang memegang teko air yang kosong, menutup pintunya lagi dan berjalan menuju tangga yang berjarak sedikit jauh dari kamarnya.

Kakinya mulai melangkah menuruni tangga dengan hati-hati, tidak ingin membuat seluruh tubuhnya sakit jika ia terjatuh menggelinding kebawah.

Soobin menapakkan kakinya dengan selamat di lantai bawah, berjalan kearah dapur dengan keadaan ruangan yang gelap, tapi masih cukup untuk dirinya melihat sekitar.

Ia mengisi teko dengan air, mengambil gelas kosong dan mengisinya dengan air, meneguk air putih itu dengan tenang sebelum sebuah suara mengalihkan perhatiannya.

Soobin meletakkan gelas kosongnya di atas meja beserta dengan teko air yang sudah terisi, melangkahkan kakinya dengan hati-hati menuju sumber suara.

Dalam diam berpikir siapa halnya orang yang berbicara di jam segini, tidak mungkin jika itu adalah kedua orang tua yeonjun, mengingat keduanya yang pergi berpamitan tepat setelah yeonjun selesai berbicara dengan bundanya.

Apa itu yeonjun? Tapi apa mungkin pacarnya itu masih bangun di jam segini, bukankah besok mereka harus sekolah, akan jadi masalah jika pacar tampannya itu tidak tidur.

Namun, jika benar itu adalah pacarnya, soobin akan menyeret yeonjun kembali kekamar cowok itu dan menyuruhnya untuk tidur agar tidak mengantuk besoknya.

Mendegus kesal saat mendapati pacarnya lah yang tengah berbicara melalui telepon dengan seseorang di sebrang sana, ia berjalan mendekat, berniat menegur pacarnya itu sebelum telinganya mendengar pembicaraan yeonjun yang membuat seluruh tubuhnya kaku.

"Kai ya, kupikir akan sulit untuk membunuh cowok itu, mengingat dia yang terus menerus menempel pada soobin setiap saat, tapi aku benar-benar tidak menduga jika ia akan bertindak bodoh dan pergi ke rumah temannya saat dia sendiri sadar jika dirinya sedang di incar oleh seseorang"

Tbc.

Terakhir kali up sebulan yang lalu, lama juga ya hehe

Soobin udah tau kalo yang bunuh sahabatnya itu yeonjun, hanyo tebak dia bakal bunuh yeonjun atau malah pergi ninggalin yeonjun?

Sorry for typo

See you

Angel or Devil - Yeonbin [ END ]Where stories live. Discover now