30

2.7K 348 25
                                    

"Punya pacar, enak kali ya, Young?"

Jihoon bertanya lirih selagi mengistirahatkan tubuh letihnya. Ia baru saja menyelesaikan latihan lari dan push up-nya. Sekarang gadis itu masih berbaring di atas rumput hijau di pinggir lapangan, dengan Soonyoung--yang juga baru selesai latihan--di sampingnya.

Pria itu sibuk dengan ponsel. Menyetel musik dan membuka kolom chat untuk membaca apakah ada pesan penting yang ditujukan padanya. "Nggak tahu, Ji. Gue nggak pernah pacaran," jawabnya.

"Masa cowok kayak lo nggak pernah pacaran sih, Young? Gue kok nggak percaya ya."

Beberapa bulan dekat dengan Jihoon, membuat Soonyoung sadar betapa manisnya gadis itu. Manis dan sedikit seenaknya sendiri. Lihat saja, bagaimana bisa gadis itu dengan entengnya berpindah tempat, meletakkan kepalanya di paha Soonyoung, menjadikan paha Soonyoung sebagai bantal?

"Kenapa lo tiba-tiba kepo soal pacaran? Pingin punya pacar lo?" Mencoba mengabaikan gadis di pangkuannya yang kini sibuk menatap langit cerah, Soonyoung memilih memfokuskan diri pada ponsel. Membuka chat dari Seokmin yang membagikan jawaban tugas fisika yang akan dikumpulkan besok. Pria itu, sangat baik untuk urusan tugas. Tak jarang dia membagikan hasil pekerjaannya ke orang lain tanpa diminta.

"IYAA!" Dengan sedikit terlalu semangat, Jihoon menjawab. Ia benar-benar ingin merasakan bagaimana rasanya memiliki pacar. Melihat Seokmin--mantan pria yang disukainya--selalu romantis pada Jisoo membuatnya iri setengah mati. Ia penasaran, bagaimana rasanya selalu mendapat kalimat-kalimat positif, seperti apa yang selalu Seokmin lontarkan kepada Jisoo. Rasanya memiliki seseorang yang selalu ada di sisinya, mendukung setiap langkahnya. Mengingat sekarang tak ada seorang pun yang mendukung mimpinya untuk menjadi tentara.

Ponsel di tangan Soonyoung langsung diletakkan begitu saja oleh si pemilik. Ia menunduk, menatap balik Jihoon yang masih tiduran di pahanya. Lalu tangannya terangkat, menarik pelan pipi putih Jihoon. "Kayaknya lo pingin banget ya punya pacar. Emang dari dulu nggak pernah pacaran?"

"Engga. Serius deh. Dari dulu nggak ada yang mau dekat sama gue. Padahal ya, Young. Gue kan' nggak jelek-jelek banget. Kata Jeonghan aja gue gemas sama imut. Tapi kok, nggak ada yang mau sama gue. Gue kan' penasaran gimana rasanya punya pacar," lirih Jihoon. Mulutnya dimajukan, sedikit merajuk entah kepada siapa.

Memang benar kata Jeonghan, gadis yang ada di pangkuannya saat ini menggemaskan dan imut. Sifatnya selalu ceria dan selalu membawa energi positif pada siapapun yang ada di sekitarnya. Soonyoung mengakui itu.

Ngomong-ngomong soal Jeonghan, Soonyoung sekarang merasa sudah kehilangan kesempatan. Gadis itu akhir-akhir ini sangat dekat dengan Seungcheol. Hampir setiap hari Soonyoung memergoki keduanya pulang bersama dengan mobil Seungcheol.

"Young? Kok diam sih?" Merasa tak mendapat jawaban atas keluhannya dari lawan bicaranya, Jihoon langsung bertanya. Ia mendudukkan dirinya, melipat kedua kakinya, memeluknya di depan tubuh selagi matanya menelisik pria yang ada di hadapannya sekarang.

Soonyoung menggelengkan. Ia ikut melipat kakinya, dan menatap balik Jihoon. "Pacaran sama gue, mau nggak?"

Katakan saja Soonyoung gila. Pria itu hanya iseng, juga sedikit bosan dengan apa yang dijalaninya akhir-akhir ini. Sekolah, latihan, sekolah, latihan. Kegiatannya hanya seputar dua hal itu. Tidak menarik.

"Hah?"

Jihoon terlihat tak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya. Ia lantas tertawa, berpura-pura terhibur dengan candaan yang Soonyoung lontarkan.

"Gue serius, Ji. Ayo pacaran sama gue. Buat coba-coba aja gitu, katanya lo pingin tahu gimana rasanya punya pacar, kan? Gimana?"

Gila, pria itu serius?

Our Stories (SVT GS) ✓Where stories live. Discover now