2

229 8 0
                                    

"Kalian kenal mereka berdua tadi yang kembar itu?" tanya louise kearah kyara dan madina yang sibuk bermain gadget kebetulan jam pelajaran mereka sedang kosong.

"Iyalah!" jawab mereka berdua serentak.

"Wah kalau gitu ceritain ke gua, mereka siapa tiba-tiba banget kasih gua es teh padahal kenal aja gak." ucap louise sambil menopang pipinya seperti berpikir.

"Iya sih gua juga kaget banget tadi pas mereka berdua tiba-tiba datang ke meja kita." lanjut kyara yang mulai meletakkan gadgetnya itu.

"Kayaknya mereka berdua naksir sama lu deh atau ke lu kyara." ucap madina sambil menunjuk kedua temannya.

"padahal si zeyal dan keid itu dikenal sebagai orang yang sangat cuek, dan masalah poularitas. Zeyal juaranya kayaknya."

"tapi kenapa mereka tidak akrab seperti saudara kembar pada umumnya?"

"gua bingung juga, eh louise btw jamil sepupu lu?" Tanya kyara dengan sedikit antusias.

"Uhuk-uhuk." Suara batuk yang dibikin-bikin oleh madina.

Louise kebingungan dengan kode mereka berdua, mereka akhirnya menghabiskan waktu untuk berghibah ria bersama-sama dan menceritakan semuanya tentang sekolah ini. Tidak terasa waktu sudah menunjukkan pukul jam pulang, semua siswi-siswi merapikan meja, kursi dan tasnya tidak lupa berpamitan dengan gurunya. Zeyal yang melihat louise dari kejauhan langsung berusaha untuk mengejarnya. Ia berlari agar zeyal dengan cepat bertemu dengannya, tanpa sadar kakinya perlahan berhenti karena melihat louise sedang berbincang bersama saudara kembarnya yaitu keid.

"keid bajingan!" umpatnya kesal langsung berbalik arah meninggalkan mereka.

Sekolah mereka mulai terasa sepi, hanya seberapa yang berada di lingkungan sekolah ini. Langit sore juga sepertinya kurang bersahabat, awan gelap mulai menutupi silaunya matahari sore hari. Zeyal berjalan sembari tersenyum kepada orang-orang yang menyapanya.

"woy zeyal!" teriak jamil yang berada di lapangan basket sekolahnya sambil bermain basket yang hanya menggunakan bra sport dan celana sekolanya.

"anjing nih anak main basket gini amat sampe buka baju." Gumam zeyal dalam hati sambil berjalan kearah jamil.

"main lu sini sama gua, lu latihan rajin tapi skill lu ga mau tandingan sama gua. Cemen bat lu." Ucap jamil meremehkan zeyal yang mulai melepas seragamnya. Dan menyisahkan bra sportnya seperti jamil. Mereka berdua tanding by one, zeyal dan jamil mengeluarkan semua skillnya yang membuat mereka menjadi tontonan para siswi-siswi yang masih di sekolah.

Louise yang jalan bersama keid, kyara, madina, dan sam mendengar dan melihat ada keramaian di depan sana dan kebetulan lapangan basket sekolah dengan gerbang sekolah dan parkiran kendaraan dekatan. Keid dan sam yang sudah tau pasti itu ulah jamil dan zeyal hanyal memutar matanya malas melihat kyara, madina, dan louise yang sangat antusias. Mereka bertiga berlari ke pinggiran lapangan dan mencoba memasuki keramaian.

"Wow.. gila sih ini. Jamil hot bangettt." Ucap kyara spontan karena terpukau melihat jamil yang penuh dengan peluh di kulitnya.

"eh?" madina dan louise yang mendengarnya kaget bukan main karena kyara keceplosan melihat jamil.

"iya bener kata kyara, tapi zeyal lebih hot dibandingkan jamil. Ga mungkin w belok." Gumam louise dalam hati sambil menonton jamil dan zeyal.

"ceritanya nanti yah hehehe." Jawab kyara sambil melihat kedua temannya yang menatapnya sinis karena mengungkapkan hal yang tidak seharusnya dibilang.

"sam balik duluan yok kayaknya mereka bertiga sibuk nonton." Kata keid mengajak sam langsung berjalan meninggalkan keramaian.

"Eh.." kata sam langsung berhenti. "lu duluan aja kei, gua pulang sama madina gua panggil dia dulu. Lu hati hati brader." Lanjut sam langsung berbalik meninggalkan kei.

Girl, Why don't we?Where stories live. Discover now