Undangan

97 14 3
                                    

Cewek itu keluar kamar tanpa mengalihkan pandangannya dari layar ponsel. Headphone melingkar indah di kepala. Kakinya melangkah hati-hati menuruni tangga menuju ruang makan di lantai satu.

"Lana, hapenya ditaruh dulu dong kalo mau makan."

"Nanggung, Ma. Ini Senkuu lagi perang nih."

"Senku-senku apaan sih, Na. Mama nggak paham ah."

"Na, sarapan dulu. Hapenya disimpen, lanjut nonton lagi ntar di sekolahan."

"Nanggung, Pa."

Pria itu bergerak membisiki sang anak, "Papa ada hadiah buat kamu di mobil. Buruan makan terus ambil hadiahnya. Tapi kamu buka di sana aja."

"Siap!"

"Ekhem, bisik-bisik apa?"

"Idih Mama kepo."

Mama memegang dagunya, "Kalau dilihat dari perubahan raut muka Lana sama seringaian bibir itu, pasti Papa nyembunyiin sesuatu. Ditambah lagi gerakan mulut Papa juga gampang kebaca. Mempertimbangkan kesukaan kalian tentang manusia-manusia gepeng itu... Pa, kamu beliin Lana apa lagi?"

"E-eh itu...."

"Kamu beliin anak kita komik lagi?"

"Eh, iya, Pa? Conan yang volume berapa? Edisi spesial apa yang biasa?"

"Bukan komik."

"Terus apa? Jangan-jangan kamu beliin dia bantal yang ada gambarnya aneh-aneh gitu?"

"Nggak lah!"

"Ih, Papa beliin Lana apa?"

"H-hoodie."

"Hoodie yang kemarin aku pengen itu?"

Sang Papa mengangguk. Tanpa menunggu waktu lama, Lana langsung melesat menuju garasi tanpa menyentuh makanannya.

"Kamu tuh ya, Lana jangan dimanjain terus. Jangan sering beliin dia komik atau apa lah itu."

"Ya maaf."

Mama mengeluarkan sesuatu dari saku bajunya kemudian menyerahkannya beberapa lembar uang pada papa. "Ini kasih ke Lana, kayaknya dia keasikan nonton anime sampai lupa biasnya mau comeback minggu ini."

Sang papa mendengus kesal, "Kamu juga sama aja. Harga album lebih mahal daripada komik loh."

Wanita itu tertawa, sedetik kemudian ekspresi wajahnya berubah serius. "Sebentar lagi waktunya, kan? Pa, dilihat dari nilai-nilai sekolah Lana... apa dia bisa masuk Kelompok Jenius?"

Kedua orangtua Lana adalah salah satu hasil nyata dari A2L Project. Sayangnya, Lana adalah kasus kegagalan pertama dalam dunia A2L Project. Dua orang dari Kelompok Jenius memiliki keturunan yang kemungkinan besar akan digolongkan ke dalam Kelompok Buangan.

"MAMA, PAPA, LANA BERANGKAT DULU! JANGAN LUPA NANTI JAM 9 AMBIL RAPOT!"

Cewek kelas 2 SMA itu bersenandung dalam perjalanannya ke sekolah. Ia sengaja mengenakan tudung hoodie itu agar sablonan wajah karakter anime kesukaannya itu bisa terlihat dengan jelas.

Jarak sekolah dari rumahnya memang cukup jauh. Sekitar 15 menit berjalan kaki. Tapi Lana memilih jalan kaki sendirian daripada diantar sang papa. Karena ia bisa menikmati pemandangan pagi yang menurutnya sangat indah.

Ia berpapasan dengan seorang cowok tampan ketika sampai di gerbang pintu masuk sekolah. Cowok itu asyik membaca komik tanpa menyadari kedatangan Lana.

"Ekhm... Ekhm."

Cowok itu berpaling dari komiknya kemudian menatap Lana jengkel.

"Komik apa tuh? Volume berapa?" Lana mencoba mengintip buku komik tersebut.

[2] Slice Of Life : A2L Project - NCT Dream (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang