Masalah Kamar

26 9 15
                                    

Setelah ketujuh Kleting sudah lengkap, Lana mengumpulkan mereka di ruang TV. Ia ingin membahas sesuatu tentang proyek ini.

"Menurut kalian, kira-kira bakal ada Kleting yang dateng lagi nggak?"

Arren mengangkat tangan, "Menurut gue masih. Mungkin yang dateng Kleting Kuning lagi."

"Kayaknya udah nggak deh," potong Mahes, "udah sebanyak ini mau nambah sampai berapa Kleting lagi?"

"Tapi satu-satunya Kleting yang beda tuh Arren, dia Kleting Kuning sendirian."

"Iya sih, Na. Kalau 3 Kleting lain bisa sampai dobel, pasti ada lagi Kleting Kuning cowok di tempat lain," kata Mahes.

"Jadi," Naga bersuara, "lo ngumpulin kita sebenernya mau bahas apa?"

"Ya mau bahas ini lah. Sekalian bahas pembagian kamar. Tapi sekarang bahas ini dulu. Se-nggak pedulinya elo sama orang lain, setidaknya lo tetep mikirin keanehan ini."

"Terus apa manfaatnya?"

"Kalau ini kesalahan pusat, kita bisa minta pengaturan ulang. Mungkin aja lo bisa pindah ke Kelompok Jenius lagi."

Arren tertawa kecil, "Emang lo yakin banget bakal masuk Kelompok Jenius?"

"Lo nggak tahu gue? Nevan Naga Narendra yang udah sering dapet juara akademik maupun non-akademik tingkat nasional."

Lian bertepuk tangan untuk mendramatisir suasana, "Bravo! Bravo! Semua boneka negara tuh hebat-hebat ya?"

"Maksud lo?!"

"Lian, Naga, stop," Lana segera menengahi, "kita lagi diskusi, bukan mau debat sampai adu pukul."

Naga yang sudah mencengkeram kerah Lian, langsung melepas tangannya dan memilih pindah duduk ke samping Jeno di sofa lain.

Arren masih menatap Naga, "Dia lupa gue siapa."

"Oke!" Seru Lana, "mungkin ada yang mau nyampaiin pendapat lagi?"

Abbi mengangkat tangannya dengan takut-takut. Tapi Lian membantunya mengangkat tangan lebih tinggi.

"Yang berani dong jadi cowok."

"Iya, Abbi mau ngomong apa?"

"Kalau dobel gini pasti ada Ande-ande Lumut cewek yang lain kan? Tapi setelah denger cerita dari Abang-abang semua, kayaknya kita ini salah satu percobaan proyek."

"Maksudnya?"

"Dari semua proyek, kemungkinan besar cuma ada dua proyek khusus yang membuat cewek jadi Ande-ande Lumutnya. Mungkin ini uji coba proyek baru. Mungkin... sih."

"Or someone sabotaged this project," celetuk Lian.

Selesai mendengar ucapan Lian, mereka semua tampak berpikir lebih serius. Apalagi Naga yang merasa tidak adil dengan pembagian peran ini.

Naga bangkit, menatap orang-orang di hadapannya dengan pandangan meremehkan.

"Mau kemana?" Tanya Lana.

"Balik ke kamar lo. Ini bukan wilayah gue. Gue nggak perlu ikut diskusi bareng kalian. Gue punya cara sendiri untuk balik ke Kelompok Jenius. Kalian sebagai Kelompok Buangan, cari aja cara untuk menyelamatkan diri masing-masing," katanya kemudian naik ke lantai dua.

Arren mendecih, kemudian ia menepuk paha Mahes, "Apa kabar?"

"Baik. Lo gendutan ya? Pipi lo makin gede."

Bugh.

Mahes mengelus kepalanya yang benjol akibat dipukul Arren.

"Y-ya udah... kita bahas pembagian kamar aja gimana?"

[2] Slice Of Life : A2L Project - NCT Dream (HIATUS)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora