Ujian Pertama

18 8 5
                                    

"APA? UJIAN?!"

=======

Jadi... begini ceritanya.

Pagi itu Lana terbangun dari tidurnya karena bel rumah dibunyikan berkali-kali. Ketujuh kandidat Kleting masih tidur dan tak ada yang terganggu dengan suara bel itu. Lana terpaksa turun untuk membukakan pintu.

Di hadapannya kini berdiri seorang laki-laki tampan berpenampilan rapi tengah tersenyum padanya. Lana balik tersenyum, meskipun nyawanya masih belum terkumpul.

"Alana Vinasia, anak tunggal dari pasangan Jef dan Lilian. Umur 17 tahun, golongan darah B, tinggi 155 cm....," ia terdiam sebentar, "...kamu pendek ternyata. Hobi menonton anime dan fangirling-an. Tipe cowok idaman yaitu cowok gepeng dan member NCT. Lahir pada tanggal-"

"Maaf," potong Lana, "anda siapa ya?"

Laki-laki itu tersenyum manis, "Nama saya Jaden. Saya yang akan jadi pengawas ujian hari ini.'

"UJIAN?!"

"Iya. Ini hari kelima minggu pertama, waktunya untuk ujian pertama, kan?"

"Mampus gue lupa," gumam Lana.

"Kenapa?"

"A-anu... kandidat Kletingnya masih pada tidur semua. Apa tidak keberatan kalau kami semua siap-siap terlebih dahulu?"

"Iya, nggak masalah."

"Kalau begitu, silahkan masuk dulu, Pak."

Jaden masuk ke ruang tamu. Sementara Lana dan yang lain bersiap-siap, ia mengamati rumah itu baik-baik. Lantai satunya cukup luas. Antara ruang tamu dan ruang TV hanya diberi sekat dari kabinet kayu panjang. Bahkan dapurnya juga hanya dibatasi dengan kabinet lain.

Ia beralih menatap ke luar rumah. "Rumah ini cukup jauh dari wilayah pengawasannya Mei. Kayaknya sih dia nggak akan sampai sini. Tapi di deket sini ada rumah Ande-ande Lumut yang lain. Harus tetep waspada."

Jaden beralih menatap layar ponselnya, "Sampai sekarang juga belum ada laporan dari divisi Yuyu Kangkang. Lucas waktu itu cuma meriksa 3 Kleting cowok. Sisanya ke stasiun mana? Kenapa Yuyu Kangkang di sana juga diem aja?"

"Maaf, kami udah siap," Lana datang bersama tujuh kleting yang lain.

"Kalau begitu kalian perkenalan dulu. Saya Jaden, pengawas ujian hari ini."

"Saya Alana, Ande-ande Lumut."

"Nama saya Viandra Abbiyu, Kleting Merah."

"Saya Mahesa, ini Hesa. Saya Kleting Biru."

"Naga. Kleting Biru."

"Arrendito, saya Kleting Kuning."

"Yo! Aku Lian, Kleting Hijau."

"Pagi, Pak Ganteng. Saya Alharis Akmal Syahreza, Kleting Hijau juga. Saya AB, Pak Ganteng goldarnya apa?"

Jaden tersenyum menanggapi Haris, lalu ia bertanya, "Jadi ada 6 orang Kleting ya?"

"Enam?" Lana celingukan, "Jeno di mana?!"

Cowok itu keluar dari kamar dengan muka bantalnya sambil mengelap ujung bibir. Ketika melihat Jaden, mata Jeno langsung melebar.

"Ayo adu panco!"

"Jeno!"

"Ahahaha," Jaden tertawa, "kalian semua unik-unik ya?"

Lana menggaruk kepalanya, "Aduh, maafkan kami."

"Ahaha nggak papa. Anak muda memang harus semangat," mata Jaden mengintip ke tangga menuju lantai dua, "saya boleh keliling sebentar? Mau cari tempat yang cocok buat ujian."

[2] Slice Of Life : A2L Project - NCT Dream (HIATUS)Where stories live. Discover now