Underground Mission | 6

195 43 6
                                    

"Jadi gimana?" tanya Lino pada kedua temannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jadi gimana?" tanya Lino pada kedua temannya.

Kini mereka sudah berada di samping sekolah. Tempat yang biasanya digunakan para siswa untuk memanjat kalau telat. Tadi mereka sempat di antarkan oleh Jeonghan.

"Bolos aja skuy, kemana gitu," jawab Juyeon.

"Skuy!" seru Lino semangat.

Jungwoo mendelik tajam ke arah dua temannya. Kalau masalah bolos-bolos kek gini Lino paling semangat. "Bolos aja terus!"

"Lah kan rencana kita tadi pagi emang bolos gak berangkat sekolah. Mumpung kita belum masuk kedalam sekolah nih, mending kita bolos aja. Main ke timezone atau kemana gitu, sekali-kali juga." Juyeon menaik-turunkan alisnya.

Jungwoo memukul kepala Juyeon. "Sekali-kali matamu!"

Mereka sering membolos, setidaknya seminggu satu kali. Walaupun Jungwoo terlihat seperti anak baik dan rajin tak menutup fakta bahwa absennya di penuhi oleh alpa. Tapi nilai Jungwoo selalu bagus, hanya beberapa pelajaran yang mendapat nilai jelek karena tak semua siswa bisa menguasai seluruh mata pelajaran.

"Ayolah, Woo."

"Ish, gue tuh gak mau masuk ke dalam sekolah juga gak mau bolos," kata Jungwoo lirih.

"Are you okay?" tanya Juyeon yang tau temannya satu ini terlihat murung dari tadi.

"Gak papa kok, gue cuma ragu aja."

Lino menepuk pundak Jungwoo pelan. "Yaudah kita masuk aja skuy."

"Kok?" tanya Jungwoo bingung.

Lino mendengus pelan. "Lo pernah bilang ke gue sama Juyeon kalau jadi manusia itu harus berani jangan ragu akan sesuatu. Gue lagi nyoba nepis prasangka buruk gue, jadi skuy kita masuk kedalam sekolah. Doa aja kalau yang kita fikirin ini gak bakal terjadi, pak Siwon gak tahu kalo kita ini bandar." Jelas Lino di akhiri senyuman.

"Yaudah, skuy manjat," ajak Juyeon.

"Juy, Sorry. Kapan-kapan ya kita ke timezone nya."

"It's okey, nanti lo yang traktir." Jawab Juyeon sambil berusaha naik di bantu oleh Lino yang udah duluan nyampe di atas.

"Ish, kampret lo!"

Juyeon tertawa di atas sambil melambaikan tangannya ke Jungwoo. "Bye Jungwoo, gue sama Lino loncat dulu."

"Woy anjir gue di tinggalin," pekik Jungwoo.

Akhirnya Jungwoo harus bersusah payah naik dinding pembatas sekolah sendiri akibat ulah dua temannya yang gak ada akhlak.

Sesampainya di atas ia melihat ke bawah ada pak somat sedang tersenyum ramah memandang Jungwoo di atas sana. Kedua tangannya menjewer telinga Juyeon dan Lino. Yang di jewer hanya memasang muka sepet.

Underground Mission | 98lineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang