O1/1O

31K 2.6K 362
                                    

Biasakan vote sebelum membaca.
---

"Hah~ lelahnya~" ucap Gojo sembari bersandar di sofa. "Setidaknya, ganti dulu pakaianmu, satoru" (Name) membuka sepatu pernikahan yang ia pakai.

"Iya iya" Satoru beranjak melepas jas hitamnya, lalu menaruhnya di meja. Gojo kemudian menatap (Name) yang kesusahan melepaskan resleting gaun pernikahannya.

"Mau kubantu?" Tawar Gojo. (Name) menggeleng pelan. "Tidak perlu" Gojo tersenyum miring menatap istrinya yang keras kepala, ah iya, (Name) dan Gojo baru saja melangsungkan acara pernikahannya.

Gojo berdiri dari sofa lalu membantu (Name) membukakan resleting gaunnya. "Seperti biasa, kau ini keras kepala ya~" bisik Gojo ditelinga (Name). Bulu kuduk (Name) sedikit berdiri, ia sedikit merasakan sensasi aneh ditubuhnya.

Gaun pernikahan terbuka, Gojo mengambil gaun milik (Name) lalu meleparkannya ke sofa.

Setelah dilempar, Gojo memeluk (Name) dari belakang, lalu menaruh kepalanya di bahu (Name). "(Name), kau sudah siap untuk malam pertama kita?" Bisik Gojo. Wajah (name) seketika memerah padam.

"A-aku.." Gojo rasanya ingin sekali menerkam sang istri yang sedang gelagapan, imut menurutnya. Gojo mencium leher (Name), lalu menghisapnya pelan.

"Mm..sa-satoru.."

"Hee~ kau menikmatinya, hm?" Gojo membalik tubuh (Name) yang wajah sudah memerah padam, dengan mata sayu.

"Ah, ayo kita lanjutkan dikamar~" Gojo menggendong (Name) ala bridal, lalu membawanya kekamar.

Gojo merebahkan tubuh (Name) perlahan ke atas ranjang, lalu mulai mencium bibir (Name). Selang beberapa menit, Gojo melepaskan ciumannya, lalu menatap (Name) yang terengah-engah, dengan saliva yang berada di ujung bibirnya.

Gojo tersenyum miring. "Teriaklah sekencang-kencangnya ya, tidak akan ada yang mendengarmu kok, tenang saja~"

(Name) mengangguk pelan. Entahlah, sepertinya ia sudah mulai terbuai oleh Gojo.

.
.
.

Keesokan harinya.

(Name) membuka matanya, lalu tersenyum kecil. Tangan (Name) mulai mengelus surai putih Gojo dengan lembut. Saat sedang asik mengelus, tangan yang (Name) gunakan untuk mengelus surai putih itu digenggam oleh sang pemilik.

"Maaf, aku mengganggumu ya?" Gojo mendekap tangan (Name) di dekat pipinya sembari digenggam erat. "Tidak sama sekali"

"(Name)."

"Iya?"

"Aku bingung, orang tuamu itu membuatmu dengan berlian ya? Sampai anaknya secantik ini"

(Name) tertawa pelan. "Bisa-bisanya kau gombal dipagi hari begini"

"Aku tidak gombal, aku hanya mengatakan kebenaran" Gojo menatap (Name). "Iya iya"

"Eum, satoru, matamu indah sekali ya. Warna birunya, mengingatkanku pada lautan. Aku menyukainya" Gojo cemberut. "Kau hanya suka mataku? Kalau akunya?"

(Name) terdiam, "tidak," Gojo menatap (Name). "Aku mencintaimu" Gojo tertawa pelan, lalu mengelus kepala (Name)."Dasar"

"Eum.. ano, satoru"

"Iya?"

"Tolong lepas dulu, aku mau mandi" Gojo menaikkan satu alisnya. "Lepas? Lepas apa? Tanganmu sudahku lepas kok"

Wajah (Name) memerah padam."Le-lepas yang dibawah itu.." gumam (Name) pelan yang bisa didengar oleh Gojo. Ah, Gojo lupa. Semalam mereka baru saja bercocok tanam, dan belum dilepas sampai sekarang, karena keduanya sudah terlalu lelah.

Gojo tersenyum jahil, lalu menghentakkan miliknya. "Ah!" (Name) refleks menutup mulutnya, lalu memukul lengan Gojo pelan. "Sa-satoru!"

"Ahahaha maaf maaf, mau lanjut tidak? Siapa tau, hasil tadi malam tidak berhasil"

"Gak! Gak mau! Lepas, aku mau mandi!"

"Kau tidak asik (name)-chan, ayo sekali lagi. Setelah itu kita mandi bareng"

"Tidak, tidak mau-ahh!"

Dan begitulah, kegiatan pagi hari yang dilakukan (Name) dan Gojo.


To be continued...

Uhuk! Uhuk!

Ano...

Jangan lupa tinggalin jejak-!!

Byeee~ /kabur

-✔𝐇𝐔𝐒𝐁𝐀𝐍𝐃 : Gojo SatoruOnde histórias criam vida. Descubra agora