Biasakan vote sebelum membaca
---
Husband [Gojo Satoru]
:'Belanja'
Siang hari, (Name) menghampiri Gojo yang sedang duduk di sofa sembari menonton tv.
"Satoru"
"Hm? Ada apa?"
"Persediaan bahan makanan kita sudah sedikit, ayo kita belanja" ajak (Name).
"Panas (name), nanti sore saja"
(Name) cemberut. "Ayo satoruu, aku bosann, hitung-hitung sekalian jalan-jalan" Gojo mematikan televisi, lalu menatap sang istri. "Kenapa tidak bilang daritadi? Ayo!!"
"Yeay!"
***
"Terimakasih, datanglah lagi~"
(Name) dan Gojo keluar dari supermarket didekat rumah mereka, dengan tangan yang membawa belanjaan.
"(Name)"
"Hm?"
"Ketaman yuk!"
"Eh? Boleh saja sih. Tapi, belanjaannya bagaimana? Ini lumayan banyak loh" Gojo berpikir sejenak, sampai...
"Are? Gojo sensei?" Suara yang begitu familiar terdengar, Gojo pun menoleh ke sumber suara. "Oh! Yuuji!"
Ya, itu adalah Itadori Yuuji. Salah satu murid kesayangan Gojo. Yuuji menghampiri Gojo, lalu memperhatikannya. "Sedang apa sensei disini? Lalu... ini siapa?" Tanya Yuuji sembari menunjuk (Name).
Gojo tersenyum. "Sepertinya sudah saatnya, ehem!" Gojo merangkul (Name). "Perkenalkan, ini istriku. Gojo (Name). Kami baru saja berbelanja persediaan bahan makanan"
Yuuji terdiam. "Eh?, is...tri?"
"GO-GOJO SENSEI SUDAH MENIKAH?!!"
Gojo melepaskan rangkulannya pada (Name), lalu tertawa. "Tentu saja, aku ini tidak mau jomblo selamanya seperti nanami"
Nanami: /bersin
Yuuji terkejut, lalu menunduk dihadapan (Name). "Ma-maaf atas ketidaksopananku tadi!"
(Name) terkejut, memangnya Yuuji melakukan apa? Atau mungkin karena tadi Yuuji menunjuknya, ya, bisa jadi karena itu. (Name) tersenyum canggung. "Tidak apa kok"
Yuuji berhenti menunduk, lalu menatap (Name). "Lagipula, ini salah Satoru karena tidak memberitahu hal ini pada muridnya sendiri"
"Haha, maaf ya," ucap Gojo sembari menggaruk tengkuknya.
"Eum.. kapan sensei menikah?"
"2 hari yang lalu. Ah iya, yuuji, nanti aku akan mengajarkan sesuatu yang sangat berguna untukmu dimasa depan," ucap Gojo sembari menyeringai. Yuuji memasang wajah bingung. "Apa itu, sensei?"
"Nanti saja~ ini sangat sangat berguna kok!" Yuuji menggangguk pelan. "Ha-ha'i"
"Satoru, jadi ketaman tidak?" Tanya (Name). "Ah iya, jadi kok" Gojo tersenyum ke arah (Name).
Gojo menatap Yuuji. "Yuuji, sensei ingin minta tolong padamu"
"Eh?"
***
Ditaman.
"Ini eskrimmu" Gojo memberikan eskrim rasa coklat pada (Name), lalu duduk di sebelahnya.
"Terima kasih" (Name) mengambil eskrim yang Gojo belikan, lalu memakannya.
"Eum.. satoru"
"Iya?"
"Apa tidak apa-apa menyuruh itadori membawa barang belanjaan kita? Aku tidak enak padanya, dia jalan kaki loh. Barang belanjaan kita juga lumayan banyak, apa gak kasian?"
Gojo tersenyum kecil, lalu mengelus kepala (Name). "Tidak apa kok, lagipula, yuuji bersedia melakukannya"
"Apa benar itadori bersedia tadi? Perasaan aku gak denger dia ngomong mau bawain belanjaan"
***
"Hah~" Yuuji duduk di depan rumah Gojo, "Berat.." keluh Yuuji, Yuuji melihat isi barang belanjaan milik senseinya, lalu terkejut. "Banyak banget! Apa persediaan bahan makanan saat menikah memang sebanyak ini ya?"
Yuuji memasang pose berpikir. "Berarti, kalau aku menikah nanti, aku dan istriku harus belanja sebanyak ini, kan? Kalau begitu, aku harus punya uang yang banyak!"
"Yuuji" Yuuji menoleh, lalu terkejut. "Are? Gojo sensei? Sensei tidak jadi ketaman?"
"Jadi kok, tapi hanya sebentar. (Name) tidak enak padamu, daritadi ia minta pulang. Dan, yasudah"
(Name) menatap Yuuji. "Itadori, maaf ya. Satoru memang meresahkan, jangan bunuh dia seperti di anime gurita ya"
Yuuji terdiam. "Eh? I-iya"
Gojo mengambil barang belanjaannya, "Arigatou, yuuji. Ini hadiah untukmu" Gojo melempar soda kepada Yuuji, Yuuji pun dengan sigap menangkapnya. "Uwaa, arigatou sensei!"
"Yo!"
"Kok dikasih soda seneng banget sih? Aneh!"
"Kalau begitu, aku pulang dulu. Matane, gojo sensei, (name) sensei"
"Eum, matane~" -gojo.
"Matane" -(name).
"Satoru, kau beruntung punya murid yang mau dimintai tolong seperti itadori"
"Ahahaha, sepertinya kau benar"
To be continued...
Makasih mau baca~
Jangan lupa tinggalin jejak-!
Byeee~🏃🏼♀️🏃🏼♀️
