47. Urusan Xavior

79.1K 5.8K 1.5K
                                    

HAII APA KABAR??
Siapa kangen XaviorAvril 💗💗🌈🌈✨✨

Selamat membaca kawan-kawan ❤️❤️

⚪ ⚪ ⚪

Xavior habis bicara dengan Justin. Ajuan mengajak pergi Avril kencan sore. Niat baik malah dijawab dengan lirikan tajam. Xavior berasa kemusuhan. Hampir kena mental kalo detik berikutnya Justin tidak berdeham sebagai responnya.

Melihat tarikan senyum pacarnya, Xavior melega, itu artinya Justin—walau engganmerestui permintaan Xavior.

Kini ruang tamu terkesan ramai. Semua berkumpul di sini. Ada Xavior dan Avril sedang di sofa panjang, Justin seperti biasa di single sofa kebesarannya, lalu ada Putri tengah bermain dengan peliharaan barunya.

Seolah kebisingan gadis itu belum cukup merusak ketenangan bahtera ini, kemarin sore, Putri dengan bangga membawa pulang mitra baru hasil pungut dijalan. Hewan mungil berkaki empat yang pintar menggonggong.

Satu detik teman kecil Putri menginjak kaki di sini, suara Avril terdengar menggelengar memerintah Benita untuk segera membawa binatang itu untuk dibersihkan.

Udah menggila si Putri bawa cimit-cimit ke rumah, kalo kata Avril.

Jenisnya Chihuahua. Tubuhnya diselimuti bulu sedikit kasar berwarna putih. Mungil dan kurus. Terlalu ceking sampai pertemuan tulang pergelangan kakinya terlihat. Sayang, anjing ini buta sebelah mata. Sepertinya memiliki trauma karena kaki sisa tulangnya terus bergetar takut tiap ada yang mendekat.

Putri memanggilnya Pus. Atau begini "Pus...puss.."

Bikin emosi. Putri minta dimaki Avril. Dipikir kucing dan anjing sama kali.

Ngomong-ngomong, info mengenai batalnya pernikahan Justin dan Risa masih baru diketahui beberapa orang.

Termasuk Avril, terkecuali Putri. Xavior juga tau hal ini, jelas, Avril selalu bercerita ke pacarnya itu.

Lagian Avril yakin seratus persen Justin ataupun Risa belum ada angkat suara tentang ini. Buktinya si tuan putri masih melangkah ringan seolah kakinya beralas gumpalan awan. Ke sana-mari bak peri membantu beberapa para pekerja rumah.

"PUS!" Itu seruan Putri bersamaan bunyi derap kaki semakin dekat mengarah ke Xavior dan Avril.

Putri membelakak panik. Ngeri-ngeri sedap Pus-nya dimaki Avril. Beruntung Xavior menyambut Pus ramah. Kakak kelasnya ini menepuk pahanya beberapa kali membuat Pus segera memanjati sofa dan menempati pangkuannya.

Huftt, Putri melega melihatnya.

"Ngapain sih?" Avril melirik malas anjing rusak pada pangkuan pacarnya.

"Pus-pus,"

"Xavior," Avril cepat menegur membuat Xavior terkekeh.

Avril geleng kepala, sesekali tertawa, memperhatikan Xavior yang bermain dengan Pus. Apalagi saat cowok itu panik karena kaki Pus yang tiba-tiba tremor alias gemetar hebat tanpa alasan. 

Sibuk bermain dengan Pus dan Xavior, Avril mengabaikan percakapan Justin dan Putri. Lagipula kesannya terlalu basa-basi. Bagi Avril, semua yang keluar dari mulut Putri itu tidak ada yang penting. Itu sebelum gadis cilik berponi lebat ini menyinggung pesta ulang tahunnya.

"Kenapa harus kecil-kecilan kalo bisa dibuat meriah?" celetuk Avril membuat Putri sangat terkejut. "Dad gak akan keberatan, iya kan, Dad?"

Melirik putrinya, Justin bisa melihat Justin mengangguk saja. "Atur sebagaimana mau kamu, Putri."

XaviorAvrilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang