•••••
Ovie menatap datar langit - langit kamarnya. Gadis itu masih sibuk memikirkan hal tadi.
Apa yang sebenarnya terjadi di masa lalu Revan? Kenapa dia tidak mendapatkan informasi apapun?
"Argh! Sebenarnya siapa sih?!"
Flashback On
"Mama tau, siapa masa lalu Revan?"
Degg!!!
Raut wajah Valerie berubah seketika setelah mendengar pertanyaan Ovie. Dipikirannya saat ini, kenapa tiba - tiba Ovie menanyakan hal itu?
"Mama mertua kenapa?" Tanya Ovie lagi yang membuat Valerie tersentak dari lamunannya.
Valerie tersenyum lembut kearah Ovie. "Mama ga papa sayang"
Ovie balas tersenyum kearah Valerie, "jadi gimana, ma? Apa mama mertua tau?"
"Itu bukan hak mama, nak. Kamu tanya sendiri aja yah sama Revan? Kalau Revan udah mau cerita, kamu boleh tanya ke mama apapun itu ya sayang"
Ovie hanya tersenyum sebagai jawaban. Akan sangat susah jika dirinya bertanya langsung kepada Revan. Berbicara baik - baik saja tidak pernah. Apalagi jika bertanya soal masa lalu, bisa digampar wajah Ovie!
"Oh ya, ma, Ovie inget sesuatu! Udah dua kali Ovie kesini kok pak satpam selalu bilang kenapa gerbangnya ga langsung kebuka? Maksudnya apa sih, ma?"
"Oh itu, gerbang mansion mama memang bisa terbuka otomatis. Tapi itu hanya untuk orang - orang terdekat aja, kaya mama, papa, Revan, Varga, Farez terus sama kakek dan nenek Revan" tiba - tiba Valerie mengernyitkan keningnya, "emang gerbang itu ga kebuka otomatis kalo kamu dateng, nak?"
Ovie menggeleng polos.
Valerie menghembuskan nafas pelan, "Revan gimana sih! Nanti mama bakal nyuruh papa buat nambahin akses data kamu biar setiap kamu main kesini bisa langsung masuk ya Ovie sayang.."
"Makasih mama mertua!" Kemudian Ovie memeluk tubuh Valerie dengan pandangan sendu. 'Kenapa, Re..'
Flashback off
"Apa gue ga sepenting itu dihidup lo, Re? Sampai - sampai harus papa Leon yang akses data gue supaya gue bisa dengan mudah dateng kemansion lo?" Lirih Ovie masih dengan tatapannya kearah langit - langit kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Boy
Teen Fiction[Follow sebelum membaca] *Saquel Possessive vs Bad Girl •••• "Re!" "Revan!" "Ih Revan budek!" "Sayang!" Revan menoleh. "Ga usah panggil sayang." "Kenapa?" "Gue ga suka sama lo" "Tapikan kita pacaran!" "Pokoknya ga usah panggil sayang!" Revan pergi...