10. Rencana Mama (Siska)

74.2K 7K 165
                                    

"NISA SIAPIN BEKAL BUAT GUE!" teriak Cakra yang kini mulai berjalan menuruni tangga.

Nisa dengan cepat menyiapkan kotak bekal untuk Cakra, ia menata nasi dan lauk serapi mungkin. Hari ini capcay dan udang tepung adalah menu yang ia masak.

Tumben sekali dia bawa bekal...

"Udah belum? Gue telat nih!"

"I-ini..." Nisa menyerahkan kotak bekal untuk Cakra yang sudah ia kemas dalam totebag agar Cakra tak kesulitan untuk membawanya.

Cakra mengambil totebag itu, kemudian beralih menatap Nisa, ia perlahan menggerakkan jemarinya untuk mengusap rambut Nisa.

Tak bisa di pungkiri jika hati Nisa berdebar, ia membiarkan Cakra mengusap-usap rambutnya, tak bisa dibohongi juga ketika ia merasa sedikit ketakutan dengan apa yang dilakukan oleh Cakra.

Kenapa dia? Gak biasanya dia selembut ini..

"Dengerin gue, jangan berani keluar dari rumah ini tanpa seizin gue, lo paham kan?"

Nisa menganggukkan kepalanya dengan cepat.

"Good girl, gue suka kalau lo nurut gini sama gue."

Cakra langsung melenggang pergi meninggalkan area rumah dengan menggunakan mobilnya. Nisa mendesah lega setelah kepergian Cakra, ia dibuat bingung dengan perubahan Cakra secara tiba-tiba.

Huft... apapun itu, aku harap ini adalah awal yang baik untuk kita kak..

Tanpa disadari, Nisa mengulas senyum tipisnya, ia mengusap-usap rambutnya sendiri, hatinya berdebar-debar mendapatkan perlakuan yang belum pernah ia dapatkan dari Cakra.

****

Ting...Tong..

Nisa mengehentikan kegiatan membersihkan rumah, ia mencuci terlebih dahulu tangannya sebelum membukakan pintu untuk tamu yang datang.

"Siapa itu? Apa kak Cakra? Tapi mana mungkin kak Cakra akan pulang sepagi ini, biasanya juga dia pulang menjelang malam..."gumam Nisa.

Clek!

"Loh mama? Sama siapa?"

"Sendirian, mama boleh masuk??"

Nisa mempersilahkan Siska, ibu mertuanya untuk masuk ke dalam rumah dan mengajaknya ke ruang tamu.

"Ini sayang, isi formulir itu.."titah Siska dengan memberikan beberapa lembar formulir kepada Nisa.

Nisa mengernyitkan keningnya, membaca perlahan isi dari formulir itu. Matanya langsung berkaca-kaca membaca formulir pendaftaran kuliah untuk mahasiswa baru."Ma ini-----"

"Iya sayang, cepat isi semuanya, biar mama nanti yang mengurus kelanjutan pendaftaranmu."

Nisa terdiam memandangi beberapa formulir yang berada di genggamannya.

Apa aku harus terima? Tapi gimana kalau kak Cakra tau?

Nisa menggelengkan kepalanya dan menaruh formulir itu kembali di meja.

"G-gak ma, Nisa gak bisa, Ni-Nisa takut kalau tau terus dia marah sama Nisa..."

Siska menghembuskan nafasnya dengan kasar, ia meraih tangan Nisa untuk digenggamnya. "Kita rahasiakan ini dari Cakra, nak. Mama udah cari informasi mengenai jadwal Cakra, jadi kamu bisa menyesuaikan jadwalmu dengannya nanti..."

"Tapi ma, Nisa gak berani untuk bohongin kak Cakra, sudahlah ma lagian Nisa udah berumah tangga jadi benar kata kak Cakra jika tugas Nisa hanyalah di rumah ini.."

"Ingat sayang, menjadi dokter adalah impianmu sedari kecil, kamu ingin membahagiakan ibumu di atas sana bukan?"

Nisa menganggukkan kepalanya.

"Maka cepat isilah formulir ini, mama yang akan menyusun jadwalmu nanti, kamu akan pulang sebelum Cakra pulang. Mama akan mengantar jemput kamu.."

"Tapi Ma--"

"Gak! Ayo cepat isi, pilihlah jurusan kedokteran."

Siska terus memaksa Nisa untuk mengisi formulir itu, ia terus mendesak Nisa, mau bagaimana pun Nisa sudah dianggapnya sebagai anak kandungnya sendiri.

Nisa pasrah, ia mengisi satu persatu formulir dan memberikannya lagi kepada sang mama.

"Kamu tenang aja nak, Mama akan bantu kamu, mama juga ingin kamu sukses menjadi seorang dokter.."

Nisa lagi-lagi menganggukkan kepalanya, ia memeluk Siska dengan erat menyalurkan rasa sayang yang begitu luar biasa untuk ibu mertuanya ini.

"Terima kasih Ma, terima kasih.." buliran air mata Nisa perlahan menetes

"Kita harus merahasiakan ini nak, Mama harap Cakra gak akan mengetahuinya.."

Aku sangat beruntung sekali memiliki ibu mertua seperti mama Siska, ibu mertua yang sangat baik...

****
Sebagian kalimat sudah di hapus/ diubah
🙏

Tiktok :


D E O R A  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang