70. 11'12 dengan Cakra

71.6K 5.6K 1K
                                    

"Derr.. anak lo nangis terus nih! Pusing gue ngurusnya.."

Derry mendesah, ia mengambil alih Daffa dari gendongan Adel, ia mencoba menenangkan anaknya tapi Daffa malah semakin menangis histeris sama seperti bayi Nila.

"Coba lo kasih ke ibunya, biar dia tenang dulu baru ambil lagi Daffa.."

Derry kali ini mengangguk, menyetujui perintah Adel. Ia perlahan melangkahkan kakinya menuruni tangga untuk menghampiri Eli yang berada di kamar lantai satu.

Clek!

"El, Daffa na-----"

Deg!

Derry melotot, nafasnya terhenti sejenak melihat begitu banyak darah yang berceceran dilantai. Ia menggeleng lemah.. baby Daffa kembali menangis histeris.

Mungkinkah penyebab menangis nya Daffa karena Eli? Mungkinkah Daffa memiliki firasat mengenai apa terjadi dengan ibunya?

Derry membaringkan Daffa di kasur, ia langsung menghampiri Eli.. badannya bergetar perlahan ia menjatuhkan dirinya disamping Eli, ia mencoba untuk menyentuh darah itu dengan tangannya.

"Gak mungkin, gak mungkin El.. lo jangan bercanda! El.. bangun! Atau gue siksa lo lagi!"ancam Derry.

Ia mencoba untuk menepuk-nepuk pipi Eli, ia juga mengecek denyut nadi di pergelangan tangan Eli.

"Hiks! El... lo gak mungkin nglakuin ini! BANGUN ELI BANGUN!!!!"

Derry meraba perut Eli, ia menyingkap baju yang digunakan istrinya itu.. banyak sekali luka tusuk yang berada di perut Eli..

"Hiks...hiks... ELI!!! JANGAN TINGGALIN GUE.. JANGAN... hiks!! Lihat anak kita El, lihat Daffa!!! Daffa butuh lo El butuh lo..hiks...hiks...bangun!!!"

"ADEL!!! ADEL!! BANTU GUE!!!"

Derry terus berteriak memanggil nama Adel hingga akhirnya Adel datang menemui Derry dikamar Eli.

Ia sempat membuka mulutnya dengan lebar, ia sangat terkejut melihat Eli yang sudah berlumuran darah, ia mengalihkan pandangannya kearah Derry yang memegang Gunting yang sempat dipakai oleh Eli untuk menusuk dirinya.

"Lo---lo bunuh dia?"

Derry menggeleng lemah.

"Tolong titipin Daffa ke tetangga, kita akan bawa Eli kerumah sakit sekarang.."

Adel segera berlari membawa Daffa untuk dititipkan ke tetangga, setelahnya ia bersama Derry membawa Eli pergi ke rumah sakit.

Rumah Sakit.

Derry terus berjalan mondar-mandir didepan ruang operasi, ia sangat ketakutan. Kesalahannya sangat besar, ia membenci Eli tapi juga mencintainya. Entah apa yang membuatnya memiliki hubungan dengan Adel, entah apakah Adel hanya pelampiasannya?

Ia sengaja tak memberikan Daffa pada Eli karena ia takut jika Eli menyakiti anaknya apalagi setelah ia tahu Eli pernah berniat untuk menggugurkan kandungannya.

"Hiks! Gakbisa.. Eli gakboleh ninggalin gue sama Daffa..."

Sedangkan Adel, wanita itu merasa bersalah pada dirinya sendiri karena selama ia berada satu atap dengan Eli ia sering memancing emosi Eli, ia benar-benar ketakutan sekarang, tapi mau bagaimana lagi? Ia sudah terlanjur mencintai Derry dan Daffa meskipun Daffa bukan anak kandungnya, tapi sisi lain ia juga kasihan dengan Daffa karena belum mengenal ibunya sendiri.

"Derr, maaf... Ini salah gue."

Gerakan Derry terhenti, ia langsung menatap Adel.

"Maafin gue Derr, ini salah gue.. Harusnya gue gak masuk dalam kehidupan kalian. Harusnya gue gak ngambil Daffa dari Eli..hiks!"

D E O R A  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang