Part 6

503 77 8
                                    



Too shy to say, but i hope you stay ..


Gulf berjalan mamasuki kantor dengan wajahnya yang sedikit kurang tidur. Kejadian semalam di apartemennya membuatnya sulit tidur. Ia masih dapat merasakan lembut bibir Mew berada di atas bibirnya. Gulf menepuk wajahnya dengan kedua tangannya. "Ayo sadar." ucapnya dalam hati. 

Gulf menekan tombol lift, dan berdiri beberapa saat sebelum pintu lift terbuka. Saat pintu lift terbuka, Gulf membeku bagai patung. Mew ada disana dengan setelan jas berwarna maroon dengan kemeja warna baby pink, aroma yang sama dengan semalam membuat jantung Gulf seolah melompat dari rusuknya. Wajahnya seketika memerah. "Kau tidak akan masuk ?" Ucap Mew sambil tersenyum melihat Gulf berdiri mematung di depan pintu lift. "Ahh, aku lupa ada yang tertinggal." Ucap Gulf berbohong sambil berlari meninggalkan lift.

........................................................................

Gulf menarik nafasnya dalam, ia berlari menuju rooftop gedung untuk menyegarkan pikiran dan meredakan debaran di hatinya. Ia merasa bodoh berlari seperti tadi. Tapi, ia masih belum bisa untuk menghadapi Mew setelah kejadian tadi malam. Setelah ciuman itu, Mew beranjak pergi sambil mengecup pucuk kepalanya. "Selamat malam, sampai jumpa besok." Ucapnya kala itu.

Gulf jatuh terjongkok, sebenarnya hubungan seperti apa yang mereka berdua miliki. Sikap Mew semalam terlalu domestik untuk dilakukan sesama "teman".

 "Ahh, too shy to say, but i hope you stay." Ucap Gulf lirih. "And, i will." Ucap Sebuah suara yang membuat Gulf bangkit berdiri. "Jadi apa yang tertinggal disini?" Ujar Mew sambil berjalan menghampiri Gulf. Gulf berdiri gugup, entah harus berkata apa. "Ucapan mu barusan, untuk ku?" Tanya Mew begitu jarak mereka mendekat. 

"Kau tahu, mungkin ini terdengar konyol. Terdengar sangat tidak masuk akal. Tapi, kali pertama ku bertemu dengan mu aku seperti sudah mengenal mu lama." Ucap Mew sambil memandang lurus kedepan. "Kau membuat ku mengingat cinta pertma ku, atau cinta monyet pertama ku. Dulu sekali. Dulu, saat ku mengalami hari yang buruk aku akan berlari ke taman untuk menangis, dia selalu disana memberikan ku sekotak jus lalu duduk terdiam menunggu ku selesai menangis, untuk setelahnya ia bertanya.." Belum selesai Mew  bercerita, Gulf kemudian berkata. "Lalu hari ini kau kenapa lagi?" Yang membuat Mew mengalihkan pandangannya. 

"Ternyata itu kau, anak lelaki yang selalu menangis dengan hidung yang memerah." Ucap Gulf lagi. Ingatannya kembali dimasa itu, ketika orang tuanya masih ada, Gulf anak tunggal karena itu ia selalu bermain sendiri.Di suatu waktu ia mendengar suara isakan tangis dari balik seluncuran bermain. Dan ia melihat anak lelaki duduk sambil memeluk kedua lututnya. Gulf tak sampai hati untuk meninggalkan anak itu, entah kenapa. Ia menghampiri anak itu sambil menyodorkan sekotak jus yang ia bawa, sisa bekal sekolahnya. Dan mulai hari itu, Gulf selalu menyisakan jusnya, karena siapa tahu anak lelaki itu akan datang lagi sambil menangis.

Mew menatap Gulf tidak percaya, anak lelaki yang membuatnya jatuh cinta kini berada dihadapannya dengan perasaan yang sama. "Seingat ku, kita belum berkenalan." Ucap Gulf lagi sambil menyodorkan tangannya. "Hallo, nama ku Gulf." Ucap Gulf sambil tersenyum. Mew menarik tubuh Gulf kedalam pelukannya . "Hallo, nama ku Mew." Ucap Mew ditengah pelukan mereka. "Akhirnya ku tahu namu mu." Ucap Mew lagi yang hanya dijawab anggukan lembut oleh Gulf.

............................................................

Mr. Tan menggengam erat foto yang baru saja sekretarisnya berikan. "Anak itu, membuat malu saja." Ucapnya geram. 

"Kau urus semua yang ku perintahkan. Adakan acaranya besok." Ucap Mr. Tan pada sekeretarisnya. "Baik, Sir." Ucap sekretarisnya.

............................................................

Mew tersenyum lebar ketika memasuki ruang kerjanya. "Ada hal baik terjadi, Sir?" Tanya James bingung melihat Mew sedari tadi hanya tersenyum. "Aku menemukanannya James." Ucap Mew. "Maaf Sir, menemukan apa ?" Tanya James lagi. "Cinta pertama ku." Ucap Mew masih dengan senyum bahagia di wajahnya. 

James tau betapa atasannya itu mengerahkan segala cara untuk menemukan orang yang ia sebut "cinta pertama"-nya itu. "Selamat Sir." Ucap James tulus.

.....................................................

Gulf sedang mengerjakan beberapa pekerjaannya ketika ada notifikasi email baru masuk kedalam mailbox -nya. Gulf membuka email tersebut karena itu mungkin saja menyangkut dengan tawaran yang ia berikan kepada beberapa perusahan untuk menggunakan jasa mereka. Namun, tubuhnya kembali membeku saat ia melihat isi email yang tertulis di layar komputernya


INVITATION

SUPPASIT JONGCHEVEEVAT AND THANYA KIRRIGUN ENGAGEMENT

Gulf tahu, bahwa semuanya tidak akan seindah cerita di dalam dongeng.

...........................................................


To be Continue,..


with love,

E.

Something About YouWhere stories live. Discover now