Ch. 28

639 60 17
                                    


Thor balik untuk minggu ini..

.

.

.


Maaf kalau Thor cuman bisa up dikit ya. Soalnya Thor harus segera nyelesain Tugas Akhir yang sempet Thor anggurin lagi..

..

.

.

Happy Reading, Good Reader^^

.

.

.

.

.

Setelah beberapa hari yang lalu keluar dari rumah sakit. Mingyu menjadi sosok yang lebih pendiam dan tidak seperti dirinya yang biasanya. Ia lebih memilih berdiam di kamar dan hanya makan saat salah satu hyungnya menyuapinya.

Tatapannya menjadi kosong seolah jiwanya tengah berpetualang entah kemana tapi lupa membawa sang raga. Taehyung merasa miris dengan keadaan sang adik yang tidak seperti dirinya sendiri. Seokjin pun juga sama.

Bahkan Jeon bersaudara dan yang lainnya yang bergantian menengok keadaan Mingyu pun juga tak bisa membantu banyak. Trauma Mingyu seolah kembali seperti beberapa tahun silam yang hampir membuatnya mengakhiri hidupnya.

Taehyung dan Seokjin secara ekstra menjaga sang adik secara bergantian. Semua maid pun juga tak diijinkan masuk begitu saja ke kamar Mingyu atas perintah Seokjin. Bahkan semua makanan dan minuman Seokjin secara langsung yang membuat. Ia hanya tak ingin kejadian tengah malam itu membuat sang adik kembali terbaring di rumah sakit dan justru akan memperparah trauma.

Dihari kedua dan ketiga saat di rumah sakit, kedua tangan Mingyu benar-benar diikat oleh suster atas usulan Seokjin. Mingyu yang sadar dari tidur panjangnya itu tampak sangat pasrah dengan keputusan sang hyung yang membuatnya tak bisa kemana-mana.

Mingyu yang meronta ingin dilepaskan hanya bisa menangis sesegukan di ranjangnya. Semua sahabatnya melihat dirinya dalam kondisi seperti itu. Mingyu yang berhasil ditenangkan oleh Seokjin dan Taehyung berakhir diam dan lebih banyak melamun sepanjang hari.

Jungkook dan yang lainnya mencoba mengajaknya mengobrol tapi berakhir diabaikan seolah hanya dia yang ada di kamar rawat itu sendirian. Manik matanya menatap bingung dengan penuh cemas kearah sudut kamar rawat. Ia sesekali menangis untuk kesekian kalinya dan bahkan di dalam tidurnya ia mengigau.

"Mingyu-ah, Jungkook datang untuk berkunjung lagi. Kau tidak mau turun dan mengajaknya main di taman hmm?" ujar Seokjin pada sang adik yang menatap kosong kamarnya. Mingyu menggeleng pelan.

"Apa Jungkook itu dokter, hyung?" Seokjin duduk di samping sang adik yang menatap bingung kearahnya. Ia menggeleng pelan. Setiap kali traumanya kambuh, Mingyu menjadi susah untuk mengingat orang-orang terdekatnya.

"Bukan Gyu, dia saudaramu. Sama seperti Tae hyung dan Seokjin hyung. Kita temui dia ya? Jungkook datang dengan Wonwoo hyungmu." Ucap Seokjin dengan penuh kesabaran dan lemah lembut. Setelah menunggu lama, Mingyu mengangguk pelan dan membuat Seokjin tersenyum lega.

Digandengnya lengan sang adik yang sudah lebih tinggi darinya itu menuju taman belakang dimana yang lainnya sedang menunggu. Terlihat Jeon bersaudara dan Taehyung sedang berbincang. Taehyung terkejut ketika pada akhirnya sang adik mau diajak keluar menemui orang-orang.

"Mingyu.." Seokjin mengangguk ketika Taehyung mencoba mengatakan sesuatu pada sang adik.

"Mingyu-ah, syukurlah ka—" Mingyu dengan cepat bersembunyi di belakang tubuh Seokjin ketika Jungkook mencoba mendekatinya. Dengan perasaan takut ia meremat baju Seokjin dengan tangannya yang gemetar.

Kim Kim FamilyWhere stories live. Discover now