29. Akhir Dari Semua

497 95 26
                                    

Mau sesering apapun Hwiyoung memikirkan ucapan Hendery kemarin, tetap saja hatinya tak mau bergerak.

Terlebih beberapa hari lagi pengumuman SBMPTN, Hwiyoung berharap harap cemas semoga Universitas Diponegoro bersedia menerimanya sebagai Mahasiswa Baru di jurusan Teknik Sipil.

"Kalo balikan juga percuma, nanti bakal LDR. Makin ribet ntar," guman Hwiyoung ketika sedang mengolesi selai stroberi di rotinya.

Tak lama Yonghwa menghampiri Hwiyoung di dapur, "Dek, itu ada temenmu, si pendek dan si tinggi."

Hwiyoung menoleh dan mengerutkan dahinya, "Siapa tuh?" Lalu kembali sibuk dengan rotinya.

"Doyeon dan Chaeyoung," sahut Seohyun dari belakang, "Bisa gak sih jangan body shaming? Mereka itu temen-temennya adikmu lho," Lanjutnya sembari menoleh sinis pada Yonghwa.

Hwiyoung merunduk dan tertawa kecil mendengar ucapan kakak iparnya itu.

Yang dinasihati hanya tersenyum malu dan segera masuk ke kamar.

"Gih Young, samperin. Mereka ada di ruang tamu, udah mbak suruh masuk," sahut Seohyun lembut lalu mengusap kepala Hwiyoung, "Jangan lupa dikasih minum temen temennya ya."

Hwiyoung mengangguk patuh, "Oke mbaaak," sahut Hwiyoung lalu melipat rotinya dan memakannya dengan cepat.

Seohyun yang melihat hanya menggelengkan kepalanya, lalu pergi ke kamar untuk beristirahat.

Hwiyoung berjalan menuju ruang tamu dengan mulut yang penuh dengan roti berisi selai stroberi.

Benar saja, sudah ada Doyeon dan Chaeyoung yang sedang memakan kue kering yang berada di meja depan.

"Ih itukan udah basi," ledek Hwiyoung sembari duduk di sebelah Chaeyoung di bangku panjang, "Gak gak, gua bercanda doang."

Doyeon dan Chaeyoung yang memasang wajah panik langsung mendelik, berancang-ancang untuk melempar bantal kotak di sebelahnya.

"Idup lo bercanda mulu," sahut Doyeon lalu melanjutkan mengunyah kue kering di dalam toples kaca.

Hwiyoung hanya tersenyum memamerkan giginya, "Napa ke sini? Tumben amat."

"Gamau balikan?" Tanya Doyeon to the point, yang membuat Hwiyoung tersedak roti.

Chaeyoung terkejut dengan pertanyaan Doyeon dan juga suara batuk Hwiyoung karena pemuda itu batuk di telinganya.

Lalu dengan cepat Chaeyoung menepuk agak keras punggung Hwiyoung, "Ih Doy, lo kalau nanya jangan bikin kaget kenapa sih."

Doyeon meringis, "Ya gue mah biar to the point."

Chaeyoung mendelik lalu memberikan botol air mineral yang ia bawa dari rumah Doyeon kepada Hwiyoung.

"Apaan isinya?" Tanya Hwiyoung dengan suara parau karena makanannya masih ada di kerongkongannya.

"Racun," sahut Chaeyoung asal, "Udahlah minum aja, banyak tanya tau gak?!" Omel Chaeyoung lalu membukakan segel di tutup botolnya dan memberikannya pada Hwiyoung.

Hwiyoung mendelik lalu tanpa bersuara ia langsung menegak air meneral tersebut hingga habis.

Lalu setelah itu Hwiyoung mengelap bibirnya dengan telapak tangannya, lalu menatap Doyeon dengan datar.

"Ape?" Tanya Doyeon tak takut.

Hwiyoung baru membuka mulutnya, namun seketika langsung menutupnya kembali. Menggelengkan kepalanya, lalu menyenderkan tubuhnya ke sofa empuknya tersebut, "Nggak ada."

Chaeyoung hanya menghela nafasnya, sementara Doyeon menatap Hwiyoung dengan alis satunya yang terangkat.

"Udah gabisalah anjir, tanggung juga. Gua bakal pindah ke Semarang-"

Secukupnya [yeri ft. hwiyoung]Where stories live. Discover now