Secukupnya [yeri ft. hwiyoung]

24. Panik.

Ting!

Shuhua: kak yeri itu ada cowok ganteng di depan rumah kakak
Shuhua: ngobrol sama kak hwiyoung tapi serem bgt._.
Shuhua: ryujin yang berani sama kak bobby aja takut soalnya serem bgt ngobrolnya
Shuhua: macam memancar aura tonjok tonjokan

Ting!

Chaeyoung: wooseok ada di depan rumah lo

"Wooseok sama Hwiyoung ada di depan rumah," ucap Yeri dan membuat Hanbin dan Bobby menatapnya dengan terkejut.

"Sumpah dah lu kenapa sih? Ya samperin lah dodol daripada ribut depan rumah," sungut Bobby sembari menempeleng Yeri.

"Ish, gatau ah males gue."

"Chat Wooseok aja, bilang lo gak di rumah. Chat Hwiyoung juga," saran Hanbin, "Biar mereka cabut."

Yeri: kata shua kamu di depan rumah? ngapainnn
Yeri: aku lagi gak di rumah

Wooseok: mau main aja
Wooseok: eh ada yang ngajak ribut

"Tuh baca," kata Yeri, "Kan emang anjir sebel ah males banget."

Yeri: pulang aja ya
Yeri: kak wooseok gak salah apa apa mending pulang daripada nanti gimana gimana

Wooseok: iya ini mau balik
Wooseok: bilangin yer

Yeri: apa

Wooseok: bilangin kalo lagi ribut jangan nyalahin orang lain

Yeri: wkwkw bilang sendiri sana

Yeri: jgn diribut di depan rumah

Hwiyoung: siapa juga yang ribut

Yeri: dikata gue gatau kali

Hwiyoung: ya

Yeri: balik

Hwiyoung: iyaa
Hwiyoung: lu dimana

"DIH APAAN SI?" Seru Bobby saat melihat balasan Hwiyoung, "Kangen tapi gengsi."

"Ya gapapa daripada gaada pertanyaan sama sekali."

Yeri: lagi cari rumah

"Bodoh ngapa alesannya begitu?" Tanya Hanbin.

"Diem," suruh Yeri.

Hwiyoung: hah mau pindah?

Yeri: iya

Hwiyoung: dih

Yeri: wkwkwk

"Bodohnya Kim Yerim," sahut Bobby sembari menggelengkan kepalanya.

Yeri hanya bergidikkan bahunya tidak peduli dengan ocehan Bobby.

Yeri: udah balik belum?

Chaeyoung: udah

Yeri: beneran?

Chaeyoung: iya
Chaeyoung: lo dimana? beneran gak di rumah? cari rumah baru lo?

Yeri: yekale
Yeri: gue otw rumah lo

Chaeyoung: ajak kak hanbin
Chaeyoung: kakak gue lagi butuh kasih sayang

"Yes baca ini Jing, lo di rumah aja jagain kura-kura," sahut Hanbin pada Bobby.

Bobby hanya mendelik, "Jisoo sibuk mulu ah bete gua."

//secukupnya//

"Dia ngomong apalagi?" Tanya Chaeyoung yang sedang duduk di sebelah Yeri, "Udah itu doang?"

Yeri menghela nafas dan mengangguk kecil mengiyakan, "Iya, udah. Pergi abis itu."

Chaeyoung menatap Yeri dengan tatapan heran, "Salah paham ya?"

"Gatau sih salah paham apa gimana, tapi kayaknya iya. Tapi Hwiyoung gatau kalau Wooseok itu—"

"Iya udah," jawab Chaeyoung sembari memandang Yeri yang sudah terlihat pasrah, "Tadi Hangyul nanya ke gue, gue jawabnya cuma temen doang. Eh Yohan kenal juga ya?"

Yeri mengangguk, "Wooseok tuh gengnya Yohan."

"Kayaknya Hwiyoung tau dari Yohan deh?" Tanya Chaeyoung berusaha berpikir keras.

"Gue gak permasalahin dari siapa Hwiyoung tahu, tapi kenapa dia gak mau dengerin gue dulu gitu loh," ucap Yeri dengan suara parau.

"Lo masih sayang sama Wooseok?" Tanya Chaeyoung yang membuat duduk Yeri tegap, merasa makin tersudut. Ia kehilangan kata hingga tak bisa menjawab pertanyaan Chaeyoung.

"Mau sampai kapan lo mau begini?"

Yeri menatap Chaeyoung dengan tatapan tak percaya, "Bahkan lo pun nggak percaya sama gue?"

"Gak gitu Yer—"

"Kalau lo percaya sama gue, lo pasti tau kalau gue udah bersikap begini, artinya gue emang sayang sama dia. Kenapa sih? Mentang mentang gue deket sama banyak cowok, gue jadi nggak menghargai cowok gue sendiri gitu? Gak gitu juga kali, Chaey."

"Tapi orang orang ngeliatnya begitu, Yeri. Bahkan cowok lo sendiri pun mikir kayak gitu," jelas Chaeyoung dengan suara serius.

"Yaudah, kalau emang lo nggak kayak gitu. Jelasin sejelas-jelasnya ke Hwiyoung, perihal semuanya. Jelasin kalau lo gaada apa apa lagi sama Wooseok," lanjut Chaeyoung.

Yeri menghela nafasnya. Ia terdiam berusaha mencari cara untuk bisa berbicara dengan Hwiyoung secara langsung. Yeri berdiri dari sofanya lalu menarik nafasnya dan menghembuskannya dengan perlahan.

"Feels like we didn't matched for anything, even somehow I forgot how it felt to loving him," ucap Yeri lalu keluar menuju mobilnya yang terparkir di depan rumah Chaeyoung.

Chaeyoung memandanginya keluar, merapatkan bibirnya, lalu meneguk ludahnya. Pikirannya sudah melayang kemana mana tentang kedua sahabatnya tersebut.